(e-SH) 2 September -- Amsal 28:1-14 - Kekayaan Tidak Menjamin Kebahagiaan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 2 September 2023
Ayat SH: Amsal 28:1-14

Judul: Kekayaan Tidak Menjamin Kebahagiaan

Dunia sering menganggap bahwa kekayaan akan membawa kebahagiaan dan kedamaian, tetapi sesungguhnya yang dapat merasakan hidup damai adalah orang yang takut akan Allah.

Nas kita hari ini banyak mengontraskan antara kehidupan orang fasik dan orang benar. Orang fasik selalu hidup dalam ketakutan. Mereka bahkan digambarkan akan berlari sekalipun tidak ada yang mengejar. Hal itu merupakan hukuman Allah terhadap umat yang tidak setia (lih. Im. 26:17). Sebaliknya, orang benar akan hidup dengan tenang dan aman seperti singa muda (1). Walaupun dunia menganggap kekayaan adalah keuntungan, tetapi Amsal mengajarkan bahwa lebih baik menjadi orang miskin yang bersih kelakuannya, daripada orang kaya yang mendapatkan kekayaan dengan cara yang kotor (6). Ternyata, sering sekali kekayaan yang didapatkan dengan cara yang tidak diperkenan Allah, seperti menindas orang miskin dengan meminta riba atas pinjaman mereka, tidak akan bertahan. Sebab, Allah akan memberikannya kepada orang yang memiliki belas kasihan kepada orang miskin (8). Hal itu juga terjadi dengan Raja Ahasyweros yang memberikan kekayaan Haman kepada Ester (lih. Est. 8:1).

Kita tidak seharusnya mengukur kebahagiaan dan rasa tenang dengan ukuran kekayaan. Sebab, kebahagiaan dan ketenangan hidup hanya bisa diperoleh jika kita hidup dengan benar; hidup sebagai orang yang takut akan Allah dan menjalankan perintah-perintah-Nya. Tentu saja, memiliki kekayaan bukanlah dosa jika kekayaan itu kita dapatkan dengan cara yang diperkenan Allah dan merupakan berkat dari Allah. Namun, jika kita melakukan apa yang tidak diperkenan Allah untuk mendapatkan kekayaan, maka kekayaan tersebut tidak mungkin memberikan ketenangan kepada kita. Kekayaan itu juga akan mudah lenyap.

Tujuan hidup kita adalah memuliakan Bapa di Surga, bukan menjadi kaya. Mari, berfokus untuk hidup dengan cara yang diperkenan Allah dan menikmati bagian apa pun yang Allah berikan kepada kita. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/09/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+28:1-14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+28:1-14

Amsal 28:1-14

 1  Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda.
 2  Karena pemberontakan negeri banyaklah penguasa-penguasanya, tetapi karena orang yang berpengertian dan berpengetahuan tetaplah hukum.
 3  Orang miskin yang menindas orang-orang yang lemah adalah seperti hujan deras, tetapi tidak memberi makanan.
 4  Orang yang mengabaikan hukum memuji orang fasik, tetapi orang yang berpegang pada hukum menentangnya.
 5  Orang yang jahat tidak mengerti keadilan, tetapi orang yang mencari TUHAN mengerti segala sesuatu.
 6  Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya dari pada orang yang berliku-liku jalannya, sekalipun ia kaya.
 7  Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian, tetapi orang yang bergaul dengan pelahap mempermalukan ayahnya.
 8  Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang, mengumpulkan itu untuk orang-orang yang mempunyai belas kasihan kepada orang-orang lemah.
 9  Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.
10  Siapa menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat akan jatuh ke dalam lobangnya sendiri, tetapi orang-orang yang tak bercela akan mewarisi kebahagiaan.
11  Orang kaya menganggap dirinya bijak, tetapi orang miskin yang berpengertian mengenal dia.
12  Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri.
13  Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
14  Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar