(e-SH) 6 Juli -- Ibrani 11:8-22 - Iman Bukan Imajinasi

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 6 Juli 2023
Ayat SH: Ibrani 11:8-22

Judul: Iman Bukan Imajinasi

Ada pepatah berkata, "Selama kamu dapat membayangkannya, kamu dapat membuatnya menjadi nyata." Itu bukanlah iman menurut Alkitab, tetapi sebuah imajinasi belaka. Ibrani 11 dengan jelas memaparkan perbedaan nyata antara iman dan khayalan, antara kebenaran Allah sejati dan imajinasi yang semu.

Dengan menarik pengalaman dari perjalanan iman para tokoh pra-bangsa Israel, yakni Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf, penulis Surat Ibrani mengajak pembaca untuk merenungkan tentang iman mereka dan kesetiaan Allah dalam ikatan perjanjian-Nya.

Abraham (dan Sara) taat kepada Allah dalam berbagai fase kehidupan sehingga ia mampu menjalani panggilan yang sulit dan mencapai hal-hal yang terkesan mustahil (8-19). Perjanjian Allah dan kesaksian iman Abraham menghadirkan pengharapan dalam hidup Ishak (20). Perjanjian Allah juga memelihara Yakub dan Yusuf dalam pergumulan mereka sampai akhir hidup (21-22).

Dari pengalaman ini, penulis Surat Ibrani menunjukkan tiga ajaran Alkitab. Pertama, iman harus ditautkan kepada Allah yang hidup karena saat kita mengaku bahwa kita beriman, kita harus percaya bahwa Allah benar-benar ada dan hadir dalam hidup kita. Kedua, Allah memiliki rencana keselamatan dan mengerjakan rencana itu dalam kehidupan umat-Nya. Ketiga, Allah itu setia dalam berkarya bersama dan bagi umat-Nya.

Iman sejati berbicara tentang Allah, bukan tentang manusia. Allah menganugerahkan iman kepada semua orang percaya supaya mereka dapat meletakkan pengharapan mereka ke dalam rencana Allah yang kekal, dan turut serta dalam penggenapan rencana itu di dalam masa hidup mereka.

Kematian tidak menakutkan bagi kita karena kematian itu justru membawa kita melihat bagaimana Allah yang setia menggenapi rencana-Nya. Allah kita hidup dan setia di sepanjang zaman; Dialah yang kita kenal melalui Yesus Kristus.

Iman meneguhkan kita untuk memercayakan hidup kita kepada Allah. Maukah kita menyerahkan kendali kehidupan ke dalam tangan-Nya dan setia hingga akhir hidup kita? [IBS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/07/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ibrani+11:8-22
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+11:8-22

Ibrani 11:8-22

 8  Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
 9  Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.
10  Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
11  Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
12  Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.
13  Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
14  Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.
15  Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.
16  Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
17  Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
18  walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu."
19  Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
20  Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau.
21  Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya.
22  Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar