e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 22 Juli 2023
Ayat SH: Ester 9:1-19
Judul: Diberi Betis, Hendak Paha?
"Diberi betis, hendak paha." Peribahasa ini berarti diberi sedikit, lalu menginginkan yang banyak atau semuanya.
Orang yang demikian tidak pernah merasa cukup. Bisa jadi keinginan itu disertai rasa iri, merasa milik orang lain selalu lebih baik atau lebih banyak; bisa pula disertai dengan rasa tinggi hati, merasa selalu memiliki hak yang lebih besar daripada yang sebenarnya.
Puji syukur, orang-orang Yahudi tidak bersikap demikian. Setelah dicekam ketakutan akan ancaman pemusnahan, mereka mendapat angin segar karena diizinkan untuk melakukan pembelaan dan mengadakan perlawanan.
Mereka tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Banyak musuh mengambil kesempatan untuk memusnahkan orang Yahudi, tetapi orang-orang Yahudi berhasil mempertahankan diri dan mengalahkan mereka (1). Ada begitu banyak musuh yang mati binasa (5-6).
Bisa dibayangkan, pada saat itu orang Yahudi menjadi sangat berkuasa. Bahkan, ada banyak orang yang kemudian takut dan berpihak kepada orang-orang Yahudi (2-4).
Sekalipun demikian, orang-orang Yahudi tidak menunjukkan sikap "diberi betis, hendak paha". Mereka tahu diri bahwa yang mereka butuhkan adalah keselamatan nyawa mereka. Maka, mereka cukup bertindak hanya untuk menyelamatkan nyawa. Mereka tidak mengambil harta musuh-musuh mereka (10b, 15b, 16c). Mereka tidak mengotori hidup mereka dengan mengambil yang bukan menjadi hak mereka.
Marilah kita pun belajar bersikap seperti orang-orang Yahudi itu. Kita masing-masing mempunyai harta milik yang Tuhan sediakan untuk kita kelola. Kita juga memiliki peran yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita. Tak perlu kita merasa iri terhadap orang lain sehingga kita merampas atau menghambat hak orang lain. Tak perlu juga kita merasa besar kepala sehingga memanfaatkan pertolongan Tuhan untuk melampiaskan ketamakan. Tuhan bertindak supaya kita selamat, bukan berbuat dosa.
Sambutlah dan nikmatilah berkat Tuhan dengan penuh syukur. Niscaya kita dapat menjalani hidup dengan damai dan penuh sukacita. [KRS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/07/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ester+9:1-19
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ester+9:1-19
Ester 9:1-19
1 Dalam bulan yang kedua belas--yakni bulan Adar--,pada hari yang ketiga belas, ketika titah serta undang-undang raja akan dilaksanakan, pada hari musuh-musuh orang Yahudi berharap mengalahkan orang Yahudi, terjadilah yang sebaliknya: orang Yahudi mengalahkan pembenci-pembenci mereka.
2 Maka berkumpullah orang Yahudi di dalam kota-kotanya di seluruh daerah raja Ahasyweros, untuk membunuh orang-orang yang berikhtiar mencelakakan mereka, dan tiada seorangpun tahan menghadapi mereka, karena ketakutan kepada orang Yahudi telah menimpa segala bangsa itu.
3 Dan semua pembesar daerah dan wakil pemerintahan dan bupati serta pejabat kerajaan menyokong orang Yahudi, karena ketakutan kepada Mordekhai telah menimpa mereka.
4 Sebab Mordekhai besar kekuasaannya di dalam istana raja dan tersiarlah berita tentang dia ke segenap daerah, karena Mordekhai itu bertambah-tambah besar kekuasaannya.
5 Maka orang Yahudi mengalahkan semua musuhnya: mereka memukulnya dengan pedang, membunuh dan membinasakannya; mereka berbuat sekehendak hatinya terhadap pembenci-pembenci mereka.
6 Di dalam benteng Susan saja orang Yahudi membunuh dan membinasakan lima ratus orang.
7 Juga Parsandata, Dalfon, Aspata,
8 Porata, Adalya, Aridata,
9 Parmasta, Arisai, Aridai dan Waizata,
10 kesepuluh anak laki-laki Haman bin Hamedata, seteru orang Yahudi, dibunuh oleh mereka, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan.
11 Pada hari itu juga jumlah orang-orang yang terbunuh di dalam benteng Susan disampaikan ke hadapan raja.
12 Lalu titah raja kepada Ester, sang ratu: "Di dalam benteng Susan saja orang Yahudi telah membunuh dan membinasakan lima ratus orang beserta kesepuluh anak Haman. Di daerah-daerah kerajaan yang lain, entahlah apa yang diperbuat mereka. Dan apakah permintaanmu sekarang? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu lagi? Niscaya dipenuhi."
13 Lalu jawab Ester: "Jikalau baik pada pemandangan raja, diizinkanlah kiranya kepada orang Yahudi yang di Susan untuk berbuat besokpun sesuai dengan undang-undang untuk hari ini, dan kesepuluh anak Haman itu hendaklah disulakan pada tiang."
14 Rajapun menitahkan berbuat demikian; maka undang-undang itu dikeluarkan di Susan dan kesepuluh anak Haman disulakan orang.
15 Jadi berkumpullah orang Yahudi yang di Susan pada hari yang keempat belas bulan Adar juga dan dibunuhnyalah di Susan tiga ratus orang, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan.
16 Orang Yahudi yang lain, yang ada di dalam daerah kerajaan, berkumpul dan mempertahankan nyawanya serta mendapat keamanan terhadap musuhnya; mereka membunuh tujuh puluh lima ribu orang di antara pembenci-pembenci mereka, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan.
17 Hal itu terjadi pada hari yang ketiga belas dalam bulan Adar. Pada hari yang keempat belas berhentilah mereka dan hari itu dijadikan mereka hari perjamuan dan sukacita.
18 Akan tetapi orang Yahudi yang di Susan berkumpul, baik pada hari yang ketiga belas, baik pada hari yang keempat belas dalam bulan itu. Lalu berhentilah mereka pada hari yang kelima belas dan hari itu dijadikan mereka hari perjamuan dan sukacita.
19 Oleh sebab itu orang Yahudi yang di pedusunan, yakni yang diam di perkampungan merayakan hari yang keempat belas bulan Adar itu sebagai hari sukacita dan hari perjamuan, dan sebagai hari gembira untuk antar-mengantar makanan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 22 Juli 2023
Ayat SH: Ester 9:1-19
Judul: Diberi Betis, Hendak Paha?
"Diberi betis, hendak paha." Peribahasa ini berarti diberi sedikit, lalu menginginkan yang banyak atau semuanya.
Orang yang demikian tidak pernah merasa cukup. Bisa jadi keinginan itu disertai rasa iri, merasa milik orang lain selalu lebih baik atau lebih banyak; bisa pula disertai dengan rasa tinggi hati, merasa selalu memiliki hak yang lebih besar daripada yang sebenarnya.
Puji syukur, orang-orang Yahudi tidak bersikap demikian. Setelah dicekam ketakutan akan ancaman pemusnahan, mereka mendapat angin segar karena diizinkan untuk melakukan pembelaan dan mengadakan perlawanan.
Mereka tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Banyak musuh mengambil kesempatan untuk memusnahkan orang Yahudi, tetapi orang-orang Yahudi berhasil mempertahankan diri dan mengalahkan mereka (1). Ada begitu banyak musuh yang mati binasa (5-6).
Bisa dibayangkan, pada saat itu orang Yahudi menjadi sangat berkuasa. Bahkan, ada banyak orang yang kemudian takut dan berpihak kepada orang-orang Yahudi (2-4).
Sekalipun demikian, orang-orang Yahudi tidak menunjukkan sikap "diberi betis, hendak paha". Mereka tahu diri bahwa yang mereka butuhkan adalah keselamatan nyawa mereka. Maka, mereka cukup bertindak hanya untuk menyelamatkan nyawa. Mereka tidak mengambil harta musuh-musuh mereka (10b, 15b, 16c). Mereka tidak mengotori hidup mereka dengan mengambil yang bukan menjadi hak mereka.
Marilah kita pun belajar bersikap seperti orang-orang Yahudi itu. Kita masing-masing mempunyai harta milik yang Tuhan sediakan untuk kita kelola. Kita juga memiliki peran yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita. Tak perlu kita merasa iri terhadap orang lain sehingga kita merampas atau menghambat hak orang lain. Tak perlu juga kita merasa besar kepala sehingga memanfaatkan pertolongan Tuhan untuk melampiaskan ketamakan. Tuhan bertindak supaya kita selamat, bukan berbuat dosa.
Sambutlah dan nikmatilah berkat Tuhan dengan penuh syukur. Niscaya kita dapat menjalani hidup dengan damai dan penuh sukacita. [KRS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/07/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ester+9:1-19
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ester+9:1-19
Ester 9:1-19
1 Dalam bulan yang kedua belas--yakni bulan Adar--,pada hari yang ketiga belas, ketika titah serta undang-undang raja akan dilaksanakan, pada hari musuh-musuh orang Yahudi berharap mengalahkan orang Yahudi, terjadilah yang sebaliknya: orang Yahudi mengalahkan pembenci-pembenci mereka.
2 Maka berkumpullah orang Yahudi di dalam kota-kotanya di seluruh daerah raja Ahasyweros, untuk membunuh orang-orang yang berikhtiar mencelakakan mereka, dan tiada seorangpun tahan menghadapi mereka, karena ketakutan kepada orang Yahudi telah menimpa segala bangsa itu.
3 Dan semua pembesar daerah dan wakil pemerintahan dan bupati serta pejabat kerajaan menyokong orang Yahudi, karena ketakutan kepada Mordekhai telah menimpa mereka.
4 Sebab Mordekhai besar kekuasaannya di dalam istana raja dan tersiarlah berita tentang dia ke segenap daerah, karena Mordekhai itu bertambah-tambah besar kekuasaannya.
5 Maka orang Yahudi mengalahkan semua musuhnya: mereka memukulnya dengan pedang, membunuh dan membinasakannya; mereka berbuat sekehendak hatinya terhadap pembenci-pembenci mereka.
6 Di dalam benteng Susan saja orang Yahudi membunuh dan membinasakan lima ratus orang.
7 Juga Parsandata, Dalfon, Aspata,
8 Porata, Adalya, Aridata,
9 Parmasta, Arisai, Aridai dan Waizata,
10 kesepuluh anak laki-laki Haman bin Hamedata, seteru orang Yahudi, dibunuh oleh mereka, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan.
11 Pada hari itu juga jumlah orang-orang yang terbunuh di dalam benteng Susan disampaikan ke hadapan raja.
12 Lalu titah raja kepada Ester, sang ratu: "Di dalam benteng Susan saja orang Yahudi telah membunuh dan membinasakan lima ratus orang beserta kesepuluh anak Haman. Di daerah-daerah kerajaan yang lain, entahlah apa yang diperbuat mereka. Dan apakah permintaanmu sekarang? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu lagi? Niscaya dipenuhi."
13 Lalu jawab Ester: "Jikalau baik pada pemandangan raja, diizinkanlah kiranya kepada orang Yahudi yang di Susan untuk berbuat besokpun sesuai dengan undang-undang untuk hari ini, dan kesepuluh anak Haman itu hendaklah disulakan pada tiang."
14 Rajapun menitahkan berbuat demikian; maka undang-undang itu dikeluarkan di Susan dan kesepuluh anak Haman disulakan orang.
15 Jadi berkumpullah orang Yahudi yang di Susan pada hari yang keempat belas bulan Adar juga dan dibunuhnyalah di Susan tiga ratus orang, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan.
16 Orang Yahudi yang lain, yang ada di dalam daerah kerajaan, berkumpul dan mempertahankan nyawanya serta mendapat keamanan terhadap musuhnya; mereka membunuh tujuh puluh lima ribu orang di antara pembenci-pembenci mereka, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan.
17 Hal itu terjadi pada hari yang ketiga belas dalam bulan Adar. Pada hari yang keempat belas berhentilah mereka dan hari itu dijadikan mereka hari perjamuan dan sukacita.
18 Akan tetapi orang Yahudi yang di Susan berkumpul, baik pada hari yang ketiga belas, baik pada hari yang keempat belas dalam bulan itu. Lalu berhentilah mereka pada hari yang kelima belas dan hari itu dijadikan mereka hari perjamuan dan sukacita.
19 Oleh sebab itu orang Yahudi yang di pedusunan, yakni yang diam di perkampungan merayakan hari yang keempat belas bulan Adar itu sebagai hari sukacita dan hari perjamuan, dan sebagai hari gembira untuk antar-mengantar makanan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar