(e-SH) 15 Juli -- Ester 3 - Mengendalikan Kemarahan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 15 Juli 2023
Ayat SH: Ester 3

Judul: Mengendalikan Kemarahan

Marah adalah perasaan yang wajar dalam diri manusia. Namun, kemarahan yang tidak terkendali sangat berbahaya.

Contohnya, Haman. Ia marah karena diperlakukan tidak sesuai keinginannya oleh Mordekhai (3-5). Bukannya menghukum Mordekhai saja, ia malah hendak memusnahkan semua orang Yahudi di kerajaan Ahasyweros (6). Ia merancang pogrom (pembunuhan besar-besaran terhadap orang Yahudi) selama setahun (7). Dengan strategi jitu, ia mendapat izin raja (8-11) dan dukungan kerajaan (12-15). Artinya, kemarahan Haman memunculkan rencana pemusnahan secara terstruktur, sistematis, dan masif.

Haman adalah keturunan Agag (1), raja Amalek, musuh orang Israel (bdk. Kel. 17:8-16). Agag ditaklukkan oleh Raja Saul dan dibunuh oleh Samuel (lih. 1Sam. 15). Sementara itu, Mordekhai berasal dari suku Benyamin (suku Saul) dan ia adalah keturunan Kish (ayah Saul). Haman memandang Mordekhai sebagai orang Yahudi (4-6), sehingga ia meluapkan kemarahannya terhadap bangsa Yahudi.

Ada banyak kisah tentang kemarahan yang dicatat dalam Alkitab. Karena marah, Esau ingin membunuh Yakub (lih. Kej. 27:42); Saul berniat membunuh Daud (lih. 1Sam. 18:8-11); Ahasyweros menurunkan Wasti (lih. Est. 1:20). Karena marah, Herodes memerintahkan pembunuhan atas semua anak berusia dua tahun ke bawah di Betlehem dan sekitarnya (lih. Mat. 2:16). Karena marah, orang-orang di rumah ibadah ingin melemparkan Yesus dari tebing (lih. Luk. 4:28-29).

Begitulah kemarahan yang tidak terkendali: kalap, fatal, dan mengaburkan objektivitas seseorang. Seperti yang ditulis pemazmur, "Marah dan panas hati hanya membawa kepada kejahatan" (lih. Mzm. 37:8; bdk. Ef. 4:26).

Apakah ada kemarahan yang tersembunyi dalam diri kita saat ini? Apakah kemarahan itu telah membuat kita lupa diri dan mendorong kita melakukan kejahatan? Jika ya, segeralah insaf. Dosa sudah menghadang di depan mata.

Mintalah pengampunan dari Allah. Berdoalah agar Tuhan mendamaikan hati kita sehingga kita mampu mengendalikan kemarahan. [JMH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/07/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ester+3
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ester+3

Ester 3

 1  Sesudah peristiwa-peristiwa ini maka Haman bin Hamedata, orang Agag, dikaruniailah kebesaran oleh raja Ahasyweros, dan pangkatnya dinaikkan serta kedudukannya ditetapkan di atas semua pembesar yang ada di hadapan baginda.
 2  Dan semua pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berlutut dan sujud kepada Haman, sebab demikianlah diperintahkan raja tentang dia, tetapi Mordekhai tidak berlutut dan tidak sujud.
 3  Maka para pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berkata kepada Mordekhai: "Mengapa engkau melanggar perintah raja?"
 4  Setelah mereka menegor dia berhari-hari dengan tidak didengarkannya juga, maka hal itu diberitahukan merekalah kepada Haman untuk melihat, apakah sikap Mordekhai itu dapat tetap, sebab ia telah menceritakan kepada mereka, bahwa ia orang Yahudi.
 5  Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman,
 6  tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros.
 7  Dalam bulan pertama, yakni bulan Nisan, dalam tahun yang kedua belas zaman raja Ahasyweros, orang membuang pur--yakni undi--di depan Haman, hari demi hari dan bulan demi bulan sampai jatuh pada bulan yang kedua belas, yakni bulan Adar.
 8  Maka sembah Haman kepada raja Ahasyweros: "Ada suatu bangsa yang hidup tercerai-berai dan terasing di antara bangsa-bangsa di dalam seluruh daerah kerajaan tuanku, dan hukum mereka berlainan dengan hukum segala bangsa, dan hukum raja tidak dilakukan mereka, sehingga tidak patut bagi raja membiarkan mereka leluasa.
 9  Jikalau baik pada pemandangan raja, hendaklah dikeluarkan surat titah untuk membinasakan mereka; maka hamba akan menimbang perak sepuluh ribu talenta dan menyerahkannya kepada tangan para pejabat yang bersangkutan, supaya mereka memasukkannya ke dalam perbendaharaan raja."
10  Maka raja mencabut cincin meterainya dari jarinya, lalu diserahkannya kepada Haman bin Hamedata, orang Agag, seteru orang Yahudi itu,
11  kemudian titah raja kepada Haman: "Perak itu terserah kepadamu, juga bangsa itu untuk kauperlakukan seperti yang kaupandang baik."
12  Maka dalam bulan yang pertama pada hari yang ketiga belas dipanggillah para panitera raja, lalu, sesuai dengan segala yang diperintahkan Haman, ditulislah surat kepada wakil-wakil raja, kepada setiap bupati yang menguasai daerah dan kepada setiap pembesar bangsa, yakni kepada tiap-tiap daerah menurut tulisannya dan kepada tiap-tiap bangsa menurut bahasanya; surat itu ditulis atas nama raja Ahasyweros dan dimeterai dengan cincin meterai raja.
13  Surat-surat itu dikirimkan dengan perantaraan pesuruh-pesuruh cepat ke segala daerah kerajaan, supaya dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan semua orang Yahudi dari pada yang muda sampai kepada yang tua, bahkan anak-anak dan perempuan-perempuan, pada satu hari juga, pada tanggal tiga belas bulan yang kedua belas--yakni bulan Adar--,dan supaya dirampas harta milik mereka.
14  Salinan surat itu harus diundangkan di dalam tiap-tiap daerah, lalu diumumkan kepada segala bangsa, supaya mereka bersiap-siap untuk hari itu.
15  Maka dengan tergesa-gesa berangkatlah pesuruh-pesuruh cepat itu, atas titah raja, dan undang-undang itu dikeluarkan di dalam benteng Susan. Sementara itu raja serta Haman duduk minum-minum, tetapi kota Susan menjadi gempar.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar