e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 25 Juni 2023
Ayat SH: Ibrani 4:14-5:10
Judul: Imam Besar Kita yang Sempurna
Di dunia ini ada banyak tokoh yang bisa kita jadikan teladan. Namun, mereka tetaplah manusia yang memiliki kelemahan, yang belum tentu mengetahui keberadaan kita, apalagi mengenal dan mampu menolong kita.
Penulis Surat Ibrani menyebut Yesus sebagai "Imam Besar Agung" (4:14). Bagi orang Yahudi, imam besar adalah kepala dari para imam yang mempersembahkan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa (5:1). Ini adalah sebuah jabatan yang istimewa karena gelar ini menuntut kualifikasi yang tinggi.
Yesus melampaui kualifikasi itu dalam tiga hal. Pertama, Dia sama sekali tidak berdosa (4:15). Kedua, Dia adalah Anak Allah yang dimuliakan oleh Bapa (5:5-6). Ketiga, Dia taat sepenuhnya kepada Bapa (7-8).
Gelar "Imam Besar Agung" bukan sekadar sebutan. Gelar ini mengindikasikan kesempurnaan. Yesus Kristus memperlihatkan ketaatan yang sempurna kepada Allah Bapa. Jika imam besar Yahudi harus mempersembahkan kurban terus-menerus untuk memelihara kekudusan dirinya dan umat, Yesus jauh lebih tinggi daripada mereka. Seluruh hidup-Nya bersih tanpa cacat cela (1Ptr. 1:19). Selama hidup di bumi, Yesus mengalami banyak cobaan dan penderitaan. Namun, Ia tetap menaati kehendak Bapa-Nya, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah mengapa Yesus Kristus menjadi sumber keselamatan kekal bagi semua orang percaya (5:9).
Bukan hanya itu, Yesus Kristus akrab dengan kita. Ia peduli atas nasib kita, Ia memelihara hidup kita, dan Ia berempati terhadap kegagalan kita. Bahkan, Ia bersedia turun ke level kita untuk membawa kita ke dalam takhta kemurahan Bapa-Nya.
Maka, bersyukurlah kepada Allah Bapa yang memberi kita Anak-Nya yang tunggal Juru Selamat. Tanpa Dia, kita tidak akan bisa mendapat keselamatan dan mencapai kesempurnaan. Ia hadir untuk menguatkan kita sehingga kita dapat bertahan dalam berbagai cobaan dan penderitaan.
Karena itu, tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak taat kepada Allah. Yang dibutuhkan sekarang hanyalah kemauan untuk taat. [PHM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/06/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ibrani+4:14-5:10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+4:14-5:10
Ibrani 4:14-5:10
14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
1 Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.
2 Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan,
3 yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri.
4 Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun.
5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",
6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 25 Juni 2023
Ayat SH: Ibrani 4:14-5:10
Judul: Imam Besar Kita yang Sempurna
Di dunia ini ada banyak tokoh yang bisa kita jadikan teladan. Namun, mereka tetaplah manusia yang memiliki kelemahan, yang belum tentu mengetahui keberadaan kita, apalagi mengenal dan mampu menolong kita.
Penulis Surat Ibrani menyebut Yesus sebagai "Imam Besar Agung" (4:14). Bagi orang Yahudi, imam besar adalah kepala dari para imam yang mempersembahkan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa (5:1). Ini adalah sebuah jabatan yang istimewa karena gelar ini menuntut kualifikasi yang tinggi.
Yesus melampaui kualifikasi itu dalam tiga hal. Pertama, Dia sama sekali tidak berdosa (4:15). Kedua, Dia adalah Anak Allah yang dimuliakan oleh Bapa (5:5-6). Ketiga, Dia taat sepenuhnya kepada Bapa (7-8).
Gelar "Imam Besar Agung" bukan sekadar sebutan. Gelar ini mengindikasikan kesempurnaan. Yesus Kristus memperlihatkan ketaatan yang sempurna kepada Allah Bapa. Jika imam besar Yahudi harus mempersembahkan kurban terus-menerus untuk memelihara kekudusan dirinya dan umat, Yesus jauh lebih tinggi daripada mereka. Seluruh hidup-Nya bersih tanpa cacat cela (1Ptr. 1:19). Selama hidup di bumi, Yesus mengalami banyak cobaan dan penderitaan. Namun, Ia tetap menaati kehendak Bapa-Nya, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah mengapa Yesus Kristus menjadi sumber keselamatan kekal bagi semua orang percaya (5:9).
Bukan hanya itu, Yesus Kristus akrab dengan kita. Ia peduli atas nasib kita, Ia memelihara hidup kita, dan Ia berempati terhadap kegagalan kita. Bahkan, Ia bersedia turun ke level kita untuk membawa kita ke dalam takhta kemurahan Bapa-Nya.
Maka, bersyukurlah kepada Allah Bapa yang memberi kita Anak-Nya yang tunggal Juru Selamat. Tanpa Dia, kita tidak akan bisa mendapat keselamatan dan mencapai kesempurnaan. Ia hadir untuk menguatkan kita sehingga kita dapat bertahan dalam berbagai cobaan dan penderitaan.
Karena itu, tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak taat kepada Allah. Yang dibutuhkan sekarang hanyalah kemauan untuk taat. [PHM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/06/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ibrani+4:14-5:10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+4:14-5:10
Ibrani 4:14-5:10
14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
1 Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.
2 Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan,
3 yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri.
4 Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun.
5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",
6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar