(e-SH) 12 Juni -- Ayub 37 - Memandang Kebesaran Allah

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 12 Juni 2023
Ayat SH: Ayub 37

Judul: Memandang Kebesaran Allah

Cobalah melihat ke langit yang membentang luas. Sejauh mata memandang, langit itu seolah-olah tak berujung, tak terukur, dan tak terjangkau. Hati kita menjadi berdebar-debar karena kekaguman, ketakutan, atau perasaan kita yang lainnya.

Elihu mengingatkan akan kebesaran Allah yang menciptakan dan mengatur semuanya, seperti guruh yang menggelegar disertai kilat petir, salju dan hujan deras, serta badai yang mengerikan (1-6, 8-13). Seperti yang dinyatakan dalam Kejadian 1, Allah berfirman, maka semuanya jadi.

Di sini Elihu memakai fenomena alam sebagai suatu bentuk peringatan Tuhan atas dosa yang dilakukan manusia. Allah, yang sulit dipahami dan dijangkau oleh manusia, berbicara lewat tanda-tanda alam agar manusia melakukan introspeksi diri (7).

Secara umum, penderitaan cenderung dimaknai sebagai akibat dosa dan hukuman Allah. Elihu juga memiliki pandangan yang sama. Pandangan ini merupakan refleksi dari pandangan ortodoks masyarakat pada waktu itu. Ada hubungan sebab-akibat di dalam penderitaan yang dialami Ayub. Menurut Elihu, penyebabnya adalah ketidaktaatan Ayub kepada Tuhan. Karena itu, sangat wajar bila Tuhan murka dan memalingkan wajahnya dari Ayub karena dosa-dosanya.

Atas dasar itu, Elihu meminta Ayub memerhatikan keajaiban-keajaiban Allah (14). Ia menasihati Ayub dengan menceritakan kebesaran dan keadilan Tuhan (15-22). Berkali-kali ia mengatakan bahwa kebesaran Allah tidak terselami oleh pikiran manusia. Ayub yang adalah manusia terbatas tidak akan sanggup memahami kuasa Allah (23-24).

Allah kita memang berdaulat atas segala sesuatu dan Ia mengawasi semua hal yang terjadi pada kita. Namun, bukan berarti penderitaan yang dialami umat-Nya semata-mata terjadi sebagai hukuman. Tuhan mendatangkan dan mengizinkan semua itu sebagai ujian, agar iman kita tetap teguh di dalam Dia.

Ketika ujian hidup menimpa kita, pandanglah kebesaran Allah. Percayalah, Allah sanggup dan akan menolong umat-Nya dengan kuasa-Nya. [SLM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/06/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ayub+37
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+37

Ayub 37

 1  "Sungguh, oleh karena itu hatiku berdebar-debar dan melonjak dari tempatnya.
 2  Dengar, dengarlah gegap gempita suara-Nya, guruh yang keluar dari dalam mulut-Nya.
 3  Ia melepaskannya ke seluruh kolong langit, dan juga kilat petir-Nya ke ujung-ujung bumi.
 4  Kemudian suara-Nya menderu, Ia mengguntur dengan suara-Nya yang megah; Ia tidak menahan kilat petir, bila suara-Nya kedengaran.
 5  Allah mengguntur dengan suara-Nya yang mengagumkan; Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan kita;
 6  karena kepada salju Ia berfirman: Jatuhlah ke bumi, dan kepada hujan lebat dan hujan deras: Jadilah deras!
 7  Tangan setiap manusia diikat-Nya dengan dibubuhi meterai, agar semua orang mengetahui perbuatan-Nya.
 8  Maka binatang liar masuk ke dalam tempat persembunyiannya dan tinggal dalam sarangnya.
 9  Taufan keluar dari dalam perbendaharaan, dan hawa dingin dari sebelah utara.
10  Oleh nafas Allah terjadilah es, dan permukaan air yang luas membeku.
11  Awanpun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,
12  lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.
13  Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.
14  Berilah telinga kepada semuanya itu, hai Ayub, diamlah, dan perhatikanlah keajaiban-keajaiban Allah.
15  Tahukah engkau, bagaimana Allah memberi tugas kepadanya, dan menyinarkan cahaya dari awan-Nya?
16  Tahukah engkau tentang melayangnya awan-awan, tentang keajaiban-keajaiban dari Yang Mahatahu,
17  hai engkau, yang pakaiannya menjadi panas, jika bumi terdiam karena panasnya angin selatan?
18  Dapatkah engkau seperti Dia menyusun awan menjadi cakrawala, keras seperti cermin tuangan?
19  Beritahukanlah kepada kami apa yang harus kami katakan kepada-Nya: tak ada yang dapat kami paparkan oleh karena kegelapan.
20  Apakah akan diberitahukan kepada-Nya, bahwa aku akan bicara? Pernahkah orang berkata, bahwa ia ingin dibinasakan?
21  Seketika terang tidak terlihat, karena digelapkan mendung; lalu angin berembus, maka bersihlah cuaca.
22  Dari sebelah utara muncul sinar keemasan; Allah diliputi oleh keagungan yang dahsyat.
23  Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami, besar kekuasaan dan keadilan-Nya; walaupun kaya akan kebenaran Ia tidak menindasnya.
24  Itulah sebabnya Ia ditakuti orang; setiap orang yang menganggap dirinya mempunyai hikmat, tidak dihiraukan-Nya."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar