(e-SH) 6 April -- Matius 27:11-31 - Kedengkian?

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 6 April 2023
Ayat SH: Matius 27:11-31

Judul: Kedengkian?

Para pemuka agama menyerahkan Yesus kepada Pilatus dengan tujuan agar Ia dihukum mati. Penangkapan Yesus dilakukan dengan tuduhan palsu bahwa Ia adalah seorang pemberontak yang hendak menggulingkan kaisar.

Para pemuka agama ini berkompromi terhadap nilai-nilai yang terdapat di dalam keyakinan iman mereka. Mereka bersaksi dusta demi terwujudnya kedengkian yang mengakar di dalam hati mereka. Mereka mengajukan tuduhan kepada Pilatus bahwa Yesus telah mendeklarasikan diri-Nya sebagai raja orang Yahudi. Tuduhan inilah yang ditanyakan Pilatus ketika ia menginterogasi Yesus (12).

Demi terwujudnya keinginan mereka, para imam kepala dan tua-tua menyebarkan hasutan agar orang banyak meminta penjahat yang bernama Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati (20). Bahkan, hasutan itu membuat orang banyak rela bertanggung jawab atas kematian Yesus, jika memang pada kemudian hari didapati bahwa Ia tidak bersalah (25).

Kedengkian para pemuka agama menjalar sedemikian rupa kepada orang banyak, sehingga Pilatus pun dapat melihatnya (18) dan hukuman mati dapat dijatuhkan kepada orang tak bersalah tanpa ada pemeriksaan ulang terhadap isu yang beredar (26).

Sama seperti para imam dan tua-tua serta orang banyak itu, sering kali kedengkian hadir tanpa kita sadari. Kita tidak senang ketika kita melihat keberhasilan orang lain. Kita menganggap sesama rekan pelayanan yang Tuhan hadirkan sebagai saingan, entah itu dalam hal kecakapan, talenta, atau nama baik.

Jika kita tidak waspada terhadap dosa yang mengintip, kita akan tergoda untuk melihat saudara seiman kita sebagai rival yang harus dijatuhkan. Bahkan, yang lebih berbahaya lagi, kita dengan mata terbuka akan berkompromi terhadap nilai-nilai kebenaran.

Setiap kita punya kerentanan yang sama karena kita adalah manusia yang tidak sempurna. Karena itu, waspadalah! Ketika kita menginginkan kejatuhan sesama dan rela berdusta untuk itu, apa yang kita inginkan bukan keadilan, melainkan kedengkian. [PMS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/04/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Matius+27:11-31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+27:11-31

Matius 27:11-31

11  Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
12  Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apapun.
13  Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
14  Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran.
15  Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak.
16  Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas.
17  Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?"
18  Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.
19  Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam."
20  Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.
21  Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: "Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata mereka: "Barabas."
22  Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru: "Ia harus disalibkan!"
23  Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"
24  Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!"
25  Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"
26  Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.
27  Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
28  Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
29  Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!"
30  Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
31  Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar