(e-SH) 20 April -- Ratapan 5 - Mengeluh kepada Tuhan?

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 20 April 2023
Ayat SH: Ratapan 5

Judul: Mengeluh kepada Tuhan?

Kata orang: "Jangan mengeluh kepada Tuhan. Dia pasti memberi yang baik bagi umat-Nya. Kalau mengeluh, itu artinya kamu tidak percaya kepada kuasa Tuhan." Apakah kita harus diam saja ketika kita mengalami hal yang buruk?

Nabi Yeremia tampaknya tak menganut paham demikian. Ketika Yerusalem dikalahkan oleh bangsa Babel, Yeremia meratap kepada Tuhan. Dia menyampaikan semua yang telah dialami oleh bangsanya.

Milik pusaka direbut, keluarga dibunuh, dan sumber daya dikuasai oleh orang asing (2-4). Mereka kelelahan dan harus meminta-minta makanan kepada bangsa lain (5-6). Ada banyak kesengsaraan yang diadukan kepada Tuhan (7-16). Bahkan, ia mengucapkan kata-kata yang menuduh bahwa Tuhan melupakan dan meninggalkan umat-Nya (20). Apakah itu artinya Yeremia tidak percaya lagi kepada Tuhan?

Tentu, tidak demikian. Nyatanya, Nabi Yeremia berseru bahwa Tuhanlah yang bertakhta selama-lamanya (19). Sang nabi juga berseru supaya Tuhan membawa mereka kembali dan memperbarui mereka (21). Orang yang tidak percaya kepada Tuhan tak akan mampu menyebutkan hal-hal tersebut.

Terlihat bahwa keluhan atau ratapan kepada Tuhan bukan tanda ketidakpercayaan kepada Tuhan. Sebaliknya, keluhan dan ratapan kepada Tuhan menunjukkan bahwa Nabi Yeremia sangat percaya kepada kuasa Tuhan. Dia yakin bahwa dia bisa mengadukan segalanya kepada Tuhan, mengungkapkan perasaannya kepada Tuhan tanpa tedeng aling-aling, dan Tuhan pasti akan mendengarkan dia.

Siapa pun dari kita bisa mengalami peristiwa buruk dalam hidup. Tak perlu malu jika kita merasa bahwa kita perlu mengucapkan keluhan kepada Tuhan. Seperti Nabi Yeremia, ungkapkanlah semuanya dengan jujur kepada Tuhan di dalam nama-Nya! Hanya Tuhan yang tak pernah menutup telinga untuk mendengarkan segala pikiran dan perasaan kita. Hanya Tuhan yang 100% memahami isi keluhan kita.

Janganlah ragu untuk berseru kepada Tuhan. Mengeluhlah hanya kepada-Nya karena hanya Dialah sumber pertolongan kita. [KRS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/04/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ratapan+5
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ratapan+5

Ratapan 5

 1  Ingatlah, ya TUHAN, apa yang terjadi atas kami, pandanglah dan lihatlah akan kehinaan kami.
 2  Milik pusaka kami beralih kepada orang lain, rumah-rumah kami kepada orang asing.
 3  Kami menjadi anak yatim, tak punya bapa, dan ibu kami seperti janda.
 4  Air kami kami minum dengan membayar, kami mendapat kayu dengan bayaran.
 5  Kami dikejar dekat-dekat, kami lelah, bagi kami tak ada istirahat.
 6  Kami mengulurkan tangan kepada Mesir, dan kepada Asyur untuk menjadi kenyang dengan roti.
 7  Bapak-bapak kami berbuat dosa, mereka tak ada lagi, dan kami yang menanggung kedurjanaan mereka.
 8  Pelayan-pelayan memerintah atas kami; yang melepaskan kami dari tangan mereka tak ada.
 9  Dengan bahaya maut karena serangan pedang di padang gurun, kami harus mengambil makanan kami.
10  Kulit kami membara laksana perapian, karena nyerinya kelaparan.
11  Mereka memperkosa wanita-wanita di Sion dan gadis-gadis di kota-kota Yehuda.
12  Pemimpin-pemimpin digantung oleh tangan mereka, para tua-tua tidak dihormati.
13  Pemuda-pemuda harus memikul batu kilangan, anak-anak terjatuh karena beratnya pikulan kayu.
14  Para tua-tua tidak berkumpul lagi di pintu gerbang, para teruna berhenti main kecapi.
15  Lenyaplah kegirangan hati kami, tari-tarian kami berubah menjadi perkabungan.
16  Mahkota telah jatuh dari kepala kami. Wahai kami, karena kami telah berbuat dosa!
17  Karena inilah hati kami sakit, karena inilah mata kami jadi kabur:
18  karena bukit Sion yang tandus, di mana anjing-anjing hutan berkeliaran.
19  Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya, takhta-Mu tetap dari masa ke masa!
20  Mengapa Engkau melupakan kami selama-lamanya, meninggalkan kami demikian lama?
21  Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala!
22  Atau, apa Engkau sudah membuang kami sama sekali? Sangat murkakah Engkau terhadap kami?


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar