(e-SH) 13 Maret -- Ayub 16-17 - Penghibur yang Menyusahkan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 13 Maret 2023
Ayat SH: Ayub 16-17

Judul: Penghibur yang Menyusahkan

Ketika kita berfokus untuk berdebat, bukannya mengerti penderitaan teman dan saudara kita, maka yang terjadi adalah kita menjadi penghibur yang menyusahkan.

Ayub tidak tahan lagi dengan kecaman dari teman-temannya, sehingga ia berseru kepada mereka: "Penghibur sialan kamu semua!" (16:2). Kata-kata ini juga bisa berarti "penghibur yang menyusahkan". Ayub menjelaskan betapa Allah telah memorak-porandakan keluarganya, menerkamnya, menyerahkan dirinya kepada orang lalim, dan merobek-robek dirinya (16:7-16), padahal ia tidak bersalah (16:17).

Walaupun ia dicemooh oleh sahabat-sahabatnya, Ayub yakin bahwa saksi yang membela dirinya ada di surga (16:19-21). Kemudian, Ayub kembali meratapi keadaannya yang membuatnya patah semangat dan kehilangan harapan (17:1-16).

Seorang sahabat setidaknya dapat memberikan penghiburan kepada sahabatnya yang menderita. Tetapi, teman-teman Ayub bukan saja tidak memberikan kelegaan, malah sebaliknya, mereka makin menyusahkan dirinya yang sudah begitu menderita. Karena itu, mereka telah menjadi "penghibur yang menyusahkan" bagi Ayub.

Dari keluhan Ayub, seharusnya teman-temannya belajar untuk mengerti bahwa keluhan Ayub keluar dari penderitaannya yang tidak tertahankan. Ayub tidak hendak berdebat secara doktrinal, tetapi ia sedang mencurahkan isi hatinya di dalam keadaannya yang sangat menyakitkan. Sayangnya, teman-temannya tidak dapat mendengar jeritan hatinya. Padahal, keadaan Ayub sangat patut dikasihani. Ia terus jatuh ke dalam keputusasaan, bahkan ia tidak dapat lagi melihat adanya harapan baginya di dalam kehidupan di bumi.

Dalam menghadapi orang yang sedang sangat menderita, kita perlu belajar untuk mendengarkan, bukan hanya dengan telinga, tetapi juga dengan hati. Hal penting yang perlu kita lakukan bukanlah berdebat lewat perkataan, melainkan menemaninya, menangis bersamanya, serta mendengarkan keluhannya sebagai curahan hati dan bukan ajang perdebatan! [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/03/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ayub+16-17
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+16-17

Ayub 16-17

 1  Tetapi Ayub menjawab:
 2  "Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur sialan kamu semua!
 3  Belum habiskah omong kosong itu? Apa yang merangsang engkau untuk menyanggah?
 4  Akupun dapat berbicara seperti kamu, sekiranya kamu pada tempatku; aku akan menggubah kata-kata indah terhadap kamu, dan menggeleng-gelengkan kepala atas kamu.
 5  Aku akan menguatkan hatimu dengan mulut, dan tidak menahan bibirku mengatakan belas kasihan.
 6  Tetapi bila aku berbicara, penderitaanku tidak menjadi ringan, dan bila aku berdiam diri, apakah yang hilang dari padaku?
 7  Tetapi sekarang, Ia telah membuat aku lelah dan mencerai-beraikan segenap rumah tanggaku,
 8  sudah menangkap aku; inilah yang menjadi saksi; kekurusanku telah bangkit menuduh aku.
 9  Murka-Nya menerkam dan memusuhi aku, Ia menggertakkan giginya terhadap aku; lawanku memandang aku dengan mata yang berapi-api.
10  Mereka mengangakan mulutnya melawan aku, menampar pipiku dengan cercaan, dan bersama-sama mengerumuni aku.
11  Allah menyerahkan aku kepada orang lalim, dan menjatuhkan aku ke dalam tangan orang fasik.
12  Aku hidup dengan tenteram, tetapi Ia menggelisahkan aku, aku ditangkap-Nya pada tengkukku, lalu dibanting-Nya, dan aku ditegakkan-Nya menjadi sasaran-Nya.
13  Aku dihujani anak panah, ginjalku ditembus-Nya dengan tak kenal belas kasihan, empeduku ditumpahkan-Nya ke tanah.
14  Ia merobek-robek aku, menyerang aku laksana seorang pejuang.
15  Kain kabung telah kujahit pada kulitku, dan tandukku kumasukkan ke dalam debu;
16  mukaku merah karena menangis, dan bulu mataku ditudungi kelam pekat,
17  sungguhpun tidak ada kelaliman pada tanganku, dan doaku bersih.
18  Hai bumi, janganlah menutupi darahku, dan janganlah kiranya teriakku mendapat tempat perhentian!
19  Ketahuilah, sekarangpun juga, Saksiku ada di sorga, Yang memberi kesaksian bagiku ada di tempat yang tinggi.
20  Sekalipun aku dicemoohkan oleh sahabat-sahabatku, namun ke arah Allah mataku menengadah sambil menangis,
21  supaya Ia memutuskan perkara antara manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya.
22  Karena sedikit jumlah tahun yang akan datang, dan aku akan menempuh jalan, dari mana aku tak akan kembali lagi.
 1  Semangatku patah, umurku telah habis, dan bagiku tersedia kuburan.
 2  Sesungguhnya, aku menjadi ejekan; mataku terpaksa menyaksikan tantangan mereka.
 3  Biarlah Engkau menjadi jaminanku bagi-Mu sendiri! Siapa lagi yang dapat membuat persetujuan bagiku?
 4  Karena hati mereka telah Kaukatupkan bagi pengertian; itulah sebabnya Engkau mencegah mereka untuk menang.
 5  Barangsiapa mengadukan sahabatnya untuk mencari keuntungan, mata anak-anaknya akan menjadi rabun.
 6  Aku telah dijadikan sindiran di antara bangsa-bangsa, dan aku menjadi orang yang diludahi mukanya.
 7  Mataku menjadi kabur karena pedih hati, segala anggota tubuhku seperti bayang-bayang.
 8  Orang-orang yang jujur tercengang karena hal itu, dan orang yang tidak bersalah naik pitam terhadap orang fasik.
 9  Meskipun begitu orang yang benar tetap pada jalannya, dan orang yang bersih tangannya bertambah-tambah kuat.
10  Tetapi kamu sekalian, silakan datang kembali! Seorang yang mempunyai hikmat takkan kudapati di antara kamu!
11  Umurku telah lalu, telah gagal rencana-rencanaku, cita-citaku.
12  Malam hendak dijadikan mereka siang: terang segera muncul dari gelap, kata mereka.
13  Apabila aku mengharapkan dunia orang mati sebagai rumahku, menyediakan tempat tidurku di dalam kegelapan,
14  dan berkata kepada liang kubur: Engkau ayahku, kepada berenga: Ibuku dan saudara perempuanku,
15  maka di manakah harapanku? Siapakah yang melihat adanya harapan bagiku?
16  Keduanya akan tenggelam ke dasar dunia orang mati, apabila kami bersama-sama turun ke dalam debu."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar