(e-SH) 11 Maret -- Ayub 14 - Hidup Manusia yang Penuh Penderitaan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 11 Maret 2023
Ayat SH: Ayub 14

Judul: Hidup Manusia yang Penuh Penderitaan

Kematian adalah akibat dosa. Karena itu, kefanaan hidup manusia sering menjadi keluhan dari tokoh Alkitab, seperti Musa (Mzm. 90), Pengkhotbah, dan, dalam nas hari ini, Ayub.

Hidup manusia begitu singkat; seperti bunga ia berkembang lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap (1-2). Karena itu, Ayub meminta Allah untuk berbelas kasihan dan tidak menghadapkan manusia untuk diadili, supaya ia dapat menikmati hidupnya (3-6).

Tidak seperti pohon yang setelah ditebang dapat bertunas kembali, manusia yang mati tidak akan bangun kembali (7-12). Walau demikian, Ayub berharap bahwa ia akan diingat, dipanggil, dan dihidupkan kembali oleh Allah serta kesalahannya ditutupi (13-17). Sebab, tanpa harapan itu, hidup manusia adalah sia-sia (18-22).

Ayub melihat betapa fana dan rapuhnya hidup manusia. Jika Allah terus memerhatikan manusia untuk diadili, manusia tidak mungkin dapat menikmati hidupnya. Ayub menyesali hidup manusia yang tidak seperti pohon, yang walaupun ditebang dapat bersemi kembali. Ayub mengharapkan ada kehidupan setelah kematian, tetapi sepertinya ia belum yakin. Karena itu, ia melihat bahwa hidup ini penuh dengan penderitaan dan dukacita (22).

Ayub bergumul tentang apa yang terjadi setelah kematian. Nantinya, pada pasal 19:25-27, Ayub meyakini adanya penebus yang akan membelanya dan adanya kehidupan setelah kematian. Namun, untuk sementara ini ia mengeluh tentang kefanaan hidup manusia dan meminta Allah untuk berbelas kasihan. Ayub mengerti sekali jika tidak ada kehidupan kekal, maka sesungguhnya yang ada bagi manusia hanyalah penderitaan tanpa harapan.

Memang jika kita hanya melihat kehidupan di bumi, maka yang ada hanyalah kekecewaan dan dukacita. Tetapi, hari ini kita dapat bersyukur karena ada harapan setelah kematian bagi orang yang percaya kepada Kristus. Hanya dengan harapan ini kita dapat menjalani hidup yang fana di bumi yang penuh penderitaan ini dengan sukacita.

Mari kita berterima kasih kepada Bapa atas janji-Nya akan hidup yang kekal. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/03/11/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ayub+14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+14

Ayub 14

 1  "Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.
 2  Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.
 3  Masakan Engkau menujukan pandangan-Mu kepada orang seperti itu, dan menghadapkan kepada-Mu untuk diadili?
 4  Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorangpun tidak!
 5  Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya,
 6  hendaklah Kaualihkan pandangan-Mu dari padanya, agar ia beristirahat, sehingga ia seperti orang upahan dapat menikmati harinya.
 7  Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh.
 8  Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu,
 9  maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai.
10  Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di manakah ia?
11  Seperti air menguap dari dalam tasik, dan sungai surut dan menjadi kering,
12  demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, sampai langit hilang lenyap, mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya.
13  Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati, melindungi aku, sampai murka-Mu surut; dan menetapkan waktu bagiku, kemudian mengingat aku pula!
14  Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku;
15  maka Engkau akan memanggil, dan akupun akan menyahut; Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu.
16  Sungguhpun Engkau menghitung langkahku, Engkau tidak akan memperhatikan dosaku;
17  pelanggaranku akan dimasukkan di dalam pundi-pundi yang dimeteraikan, dan kesalahanku akan Kaututup dengan lepa.
18  Tetapi seperti gunung runtuh berantakan, dan gunung batu bergeser dari tempatnya,
19  seperti batu-batu dikikis air, dan bumi dihanyutkan tanahnya oleh hujan lebat, demikianlah Kauhancurkan harapan manusia.
20  Engkau menggagahi dia untuk selama-lamanya, maka pergilah ia, Engkau mengubah wajahnya dan menyuruh dia pergi.
21  Anak-anaknya menjadi mulia, tetapi ia tidak tahu; atau mereka menjadi hina, tetapi ia tidak menyadarinya.
22  Hanya tubuhnya membuat dirinya menderita, dan karena dirinya sendiri jiwanya berduka cita."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar