e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 22 Maret 2023
Bacaan : IBRANI 4:14-5:10
Setahun: Hakim-hakim 1-2
Nats: Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya sama seperti kita, Ia telah dicobai, hanya saja Ia tidak berbuat dosa. (Ibrani 4:15)
Renungan:
TURUT MERASAKAN
Saya mempunyai seorang kakak laki-laki yang mengidap gangguan kejiwaan. Semasa remaja, karena dampak dari gangguan kejiwaannya, kakak suka berbuat onar. Malam hari sewaktu kami semuanya tidur, ia malah berteriak-teriak. Itulah mengapa saya merasa sangat kesulitan untuk mengasihinya. Suatu hari karena dihadapkan pada banyak masalah, saya jadi stres berat dan kejadian itu menyebabkan jiwa saya terganggu. Meskipun tidak parah dan saya kemudian dapat bangkit kembali, pengalaman itu membuat saya menjadi lebih bisa mengasihi kakak serta memaklumi perbuatannya.
Banyak orang tidak benar-benar dapat memahami sesamanya sampai mereka sendiri mengalami hal yang sama. Alih-alih memaklumi, mereka malah menghakimi. Untungnya, Yesus yang adalah Imam Besar kita saat ini tidak bersikap demikian. Dia yang adalah Anak Allah, rela turun ke dunia dan kemudian menjelma menjadi manusia. Selain untuk menebus kita dari dosa, tujuan dari inkarnasi Yesus adalah supaya Dia dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Faktanya, Yesus tahu bagaimana memikatnya godaan-godaan dosa yang diiming-imingkan oleh iblis. Dia juga tahu betapa kuatnya keinginan daging di dalam diri manusia. Namun berita baiknya, Yesus berhasil menang! Firman Tuhan mencatat, "... Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa."
Oleh kemenangan Yesus, tidak hanya Dia dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, tetapi Dia juga mampu memberi kita strategi untuk menang melawan godaan-godaan iblis. Dalam peperangan rohani, libatkan Yesus sebab Dia mengasihi kita, mengerti kelemahan kita dan memahami keterbatasan kita. Namun yang terutama, Dia tahu bagaimana cara untuk memenangkan pertempuran. --LIN/www.renunganharian.net
ALLAH DI DALAM KRISTUS TIDAK HANYA MENGALAMI KEHIDUPAN MANUSIA DARI LAHIR SAMPAI MATI. IA JUGA TELAH MEMUNGKINKAN KEHIDUPAN MANUSIA DIJALANI SEBAGAI KEHIDUPAN-NYA.-YOHAN CANDAWASA
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/03/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?IBRANI+4:14-5:10
IBRANI 4:14-5:10
14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
1 Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.
2 Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan,
3 yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri.
4 Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun.
5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",
6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+1-2
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+1-2
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 22 Maret 2023
Bacaan : IBRANI 4:14-5:10
Setahun: Hakim-hakim 1-2
Nats: Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya sama seperti kita, Ia telah dicobai, hanya saja Ia tidak berbuat dosa. (Ibrani 4:15)
Renungan:
TURUT MERASAKAN
Saya mempunyai seorang kakak laki-laki yang mengidap gangguan kejiwaan. Semasa remaja, karena dampak dari gangguan kejiwaannya, kakak suka berbuat onar. Malam hari sewaktu kami semuanya tidur, ia malah berteriak-teriak. Itulah mengapa saya merasa sangat kesulitan untuk mengasihinya. Suatu hari karena dihadapkan pada banyak masalah, saya jadi stres berat dan kejadian itu menyebabkan jiwa saya terganggu. Meskipun tidak parah dan saya kemudian dapat bangkit kembali, pengalaman itu membuat saya menjadi lebih bisa mengasihi kakak serta memaklumi perbuatannya.
Banyak orang tidak benar-benar dapat memahami sesamanya sampai mereka sendiri mengalami hal yang sama. Alih-alih memaklumi, mereka malah menghakimi. Untungnya, Yesus yang adalah Imam Besar kita saat ini tidak bersikap demikian. Dia yang adalah Anak Allah, rela turun ke dunia dan kemudian menjelma menjadi manusia. Selain untuk menebus kita dari dosa, tujuan dari inkarnasi Yesus adalah supaya Dia dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Faktanya, Yesus tahu bagaimana memikatnya godaan-godaan dosa yang diiming-imingkan oleh iblis. Dia juga tahu betapa kuatnya keinginan daging di dalam diri manusia. Namun berita baiknya, Yesus berhasil menang! Firman Tuhan mencatat, "... Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa."
Oleh kemenangan Yesus, tidak hanya Dia dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, tetapi Dia juga mampu memberi kita strategi untuk menang melawan godaan-godaan iblis. Dalam peperangan rohani, libatkan Yesus sebab Dia mengasihi kita, mengerti kelemahan kita dan memahami keterbatasan kita. Namun yang terutama, Dia tahu bagaimana cara untuk memenangkan pertempuran. --LIN/www.renunganharian.net
ALLAH DI DALAM KRISTUS TIDAK HANYA MENGALAMI KEHIDUPAN MANUSIA DARI LAHIR SAMPAI MATI. IA JUGA TELAH MEMUNGKINKAN KEHIDUPAN MANUSIA DIJALANI SEBAGAI KEHIDUPAN-NYA.-YOHAN CANDAWASA
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/03/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?IBRANI+4:14-5:10
IBRANI 4:14-5:10
14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
1 Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.
2 Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan,
3 yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri.
4 Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun.
5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",
6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+1-2
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+1-2
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar