(e-SH) 7 Februari -- 2 Raja-raja 15:1-7, 32-38 - Dengan Segenap Hati

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 7 Februari 2023
Ayat SH: 2 Raja-raja 15:1-7, 32-38

Judul: Dengan Segenap Hati

Sebuah ujaran bijak mengatakan: "Pengalaman adalah guru yang terbaik".

Wafatnya Raja Amazia di Lakhis membuat Azarya bin Amazia mendapatkan tampuk kerajaan di usia yang masih belia, yaitu 16 tahun. Masa pemerintahan Azarya-yang juga dikenal dengan nama Uzia (32)-ditandai dengan kedamaian dan ketenangan selama 52 tahun (1-2). Namun, tulah berupa sakit kusta membuat Azarya tidak dapat memerintah dengan efektif. Yotam bin Azarya kemudian menjalankan roda pemerintahan (32-38).

Kitab Tawarikh memberikan catatan bagaimana Azarya berusaha dengan segenap hati untuk mengikuti jalan Tuhan yang diberikan melalui Nabi Zakharia (2Taw. 26:3-5). Inilah kunci keberhasilan masa pemerintahan Azarya. Ketika Yotam mewarisi pemerintahan, ia mengikuti teladan itu (32-34).

Namun, ketika kedua raja ini tidak bersikap tegas terhadap penyembahan berhala, di sanalah Tuhan menghadirkan teguran-Nya (4-5, 35). Azarya mendapat tulah sakit kusta yang menghentikan kariernya sebagai raja. Sementara Raja Yotam- yang juga tidak tegas terhadap penyembahan berhala- mendapati bahaya dari Rezin, raja Aram, yang bersekutu dengan Pekah, raja Israel, untuk menyerang Yehuda (37).

Pengalaman iman mendidik kita untuk mengenali pentingnya memiliki dan menjaga relasi yang sehat dengan Tuhan. Pengenalan akan Allah yang sejati mendorong kita untuk berusaha keras menghadirkan nilai-nilai dan kebenaran Allah dalam hidup kita. Tujuan utama dari kehidupan setiap umat Allah adalah supaya orang lain dapat melihat perubahan kualitas kehidupan di dalam Allah yang sejati.

Mengapa kita perlu mengikuti Allah dengan segenap hati? Penulis amsal menasihatkan kita untuk memercayakan kehidupan kita sepenuhnya kepada Tuhan, dan Ia akan meluruskan dan mengarahkan jalan kita (Ams. 3:5-6). Tuntunan hidup yang benar hanya akan kita dapatkan ketika kita belajar melangkah bersama Kristus. Maka, di dalam pengalaman iman kita sendiri, sudahkah kita berjalan bersama Tuhan? [IBS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/02/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?2+Raja-raja+15:1-7,+32-38
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-raja+15:1-7,+32-38

2 Raja-raja 15:1-7, 32-38

 1  Dalam tahun kedua puluh tujuh zaman Yerobeam, raja Israel, Azarya, anak Amazia raja Yehuda menjadi raja.
 2  Ia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem.
 3  Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya.
 4  Namun demikian, bukit-bukit pengorbanan tidaklah dijauhkan. Bangsa itu masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu.
 5  Maka TUHAN menimpakan tulah kepada raja, sehingga ia sakit kusta sampai hari kematiannya, dan tinggal dalam sebuah rumah pengasingan. Dan Yotam, anak raja, mengepalai istana dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu.
 6  Selebihnya dari riwayat Azarya, dan segala yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda?
 7  Kemudian Azarya mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud. Maka Yotam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
32  Dalam tahun kedua zaman Pekah bin Remalya, raja Israel, Yotam, anak Uzia raja Yehuda menjadi raja.
33  Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yerusa, anak Zadok.
34  Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Uzia, ayahnya.
35  Namun demikian, bukit-bukit pengorbanan tidaklah dijauhkan. Bangsa itu masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu. Ia mendirikan Pintu Gerbang Tinggi di rumah TUHAN.
36  Selebihnya dari riwayat Yotam, apa yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda?
37  Mulai zaman itu TUHAN menyuruh Rezin, raja Aram, dan Pekah bin Remalya, menyerang Yehuda.
38  Kemudian Yotam mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud, bapa leluhurnya. Maka Ahas, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar