e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 4 Februari 2023
Ayat SH: 2 Raja-raja 13:1-13
Judul: Penyesalan tanpa Pertobatan
Ingatkah Anda kapan terakhir kali Anda datang memohon pengampunan kepada Tuhan?
Nas hari ini memperlihatkan alasan yang umum ketika orang memohon pengampunan Tuhan, yaitu karena tidak tahan menanggung hukuman Allah. Ketika Yoahas tidak menjauhi penyembahan berhala, Allah menyerahkan Israel ke tangan raja Aram (2-3). Israel tidak berdaya melawan Aram (7). Karena itu, Yoahas memohon belas kasihan Tuhan (4).
Allah pun menyelamatkan mereka. Tetapi, kelepasan dari Allah itu tidak mengubah sikap Yoahas (dan bangsa Israel) kepada Allah. Mereka tidak menjauh dari dosa, bahkan terus hidup di dalamnya (5-6). Inilah sikap penyesalan tanpa pertobatan.
Sikap ini sering juga ditemukan pada orang Kristen. Penyesalan tanpa pertobatan terjadi ketika kita lebih takut kepada konsekuensi dosa ketimbang kepada dosa itu sendiri. Penyesalan timbul hanya setelah hukuman Allah dialami. Jika belum, tak ada penyesalan.
Sikap ini juga terlihat dalam mempraktikkan ritual penyesalan-menangis, berkabung, menundukkan kepala-sebagai pertunjukan di hadapan Allah bahwa kita pantas diampuni. Kita berharap bahwa sikap itu menenangkan hati Allah sehingga menghenti-kan hukuman-Nya. Ya, seakan-akan kita bisa menyuap Tuhan. Dampaknya, tidak ada transformasi hidup. Seperti orang Israel, kita "tidak menjauh dari dosa-dosa", melainkan "terus hidup dalam dosa itu" (6).
Ini adalah praktik pertobatan yang salah. Allah tidak menghendakinya. Allah menghendaki pertobatan batiniah, yaitu perubahan sikap hati. Hal ini berarti mengasihi Allah karena siapa Dia, bukan karena berkat atau hukuman-Nya. Kita menempatkan Allah sebagai pusat dan arah kasih kita-tempat yang memang seharusnya adalah takhta-Nya. Oleh kasih kepada Allah, kita membenci dosa dan menolak godaan si jahat yang merebut takhta Allah itu.
Mari kembali ke pertanyaan pada bagian awal. Kiranya penyesalan dengan pertobatan menjadi jawaban kita. Kiranya anugerah pengampunan Allah menuntun kita kepada transformasi hidup. [JMH]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/02/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?2+Raja-raja+13:1-13
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-raja+13:1-13
2 Raja-raja 13:1-13
1 Dalam tahun kedua puluh tiga zaman Yoas bin Ahazia, raja Yehuda, Yoahas, anak Yehu, menjadi raja atas Israel di Samaria; ia memerintah tujuh belas tahun lamanya.
2 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia hidup menuruti dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula. Ia tidak menjauhinya.
3 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel, lalu diserahkan-Nyalah mereka ke dalam tangan Hazael, raja Aram, dan ke dalam tangan Benhadad, anak Hazael, selama zaman itu.
4 Tetapi kemudian Yoahas memohon belas kasihan TUHAN, dan TUHAN mendengarkan dia, sebab Ia telah melihat, bagaimana beratnya orang Israel ditindas oleh raja Aram.
5 --TUHAN memberikan kepada orang Israel seorang penolong, sehingga mereka lepas dari tangan Aram dan dapat duduk di kemah-kemah mereka seperti yang sudah-sudah.
6 Hanya mereka tidak menjauh dari dosa-dosa keluarga Yerobeam, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, melainkan mereka terus hidup dalam dosa itu. Juga patung Asyera masih berdiri di Samaria. --
7 Sebab tidak ada laskar ditinggalkan pada Yoahas, selain dari lima puluh orang berkuda dan sepuluh kereta dan sepuluh ribu orang berjalan kaki, sebab raja Aram telah membinasakan mereka dan meniupkan mereka seperti abu pengirikan.
8 Selebihnya dari riwayat Yoahas dan segala yang dilakukannya dan kepahlawanannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?
9 Kemudian Yoahas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di Samaria. Maka Yoas, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
10 Dalam tahun ketiga puluh tujuh zaman Yoas, raja Yehuda, Yoas anak Yoahas, menjadi raja atas Israel di Samaria. Ia memerintah enam belas tahun lamanya.
11 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. Ia tidak menjauh dari segala dosa yang disuruh Yerobeam bin Nebat dilakukan orang Israel, tetapi terus hidup dalam dosa itu.
12 Selebihnya dari riwayat Yoas dan segala yang dilakukannya dan kepahlawanannya, bagaimana ia berperang melawan Amazia, raja Yehuda, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?
13 Setelah Yoas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, maka duduklah Yerobeam di atas takhta ayahnya. Dan Yoas dikuburkan di Samaria di samping raja Israel.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 4 Februari 2023
Ayat SH: 2 Raja-raja 13:1-13
Judul: Penyesalan tanpa Pertobatan
Ingatkah Anda kapan terakhir kali Anda datang memohon pengampunan kepada Tuhan?
Nas hari ini memperlihatkan alasan yang umum ketika orang memohon pengampunan Tuhan, yaitu karena tidak tahan menanggung hukuman Allah. Ketika Yoahas tidak menjauhi penyembahan berhala, Allah menyerahkan Israel ke tangan raja Aram (2-3). Israel tidak berdaya melawan Aram (7). Karena itu, Yoahas memohon belas kasihan Tuhan (4).
Allah pun menyelamatkan mereka. Tetapi, kelepasan dari Allah itu tidak mengubah sikap Yoahas (dan bangsa Israel) kepada Allah. Mereka tidak menjauh dari dosa, bahkan terus hidup di dalamnya (5-6). Inilah sikap penyesalan tanpa pertobatan.
Sikap ini sering juga ditemukan pada orang Kristen. Penyesalan tanpa pertobatan terjadi ketika kita lebih takut kepada konsekuensi dosa ketimbang kepada dosa itu sendiri. Penyesalan timbul hanya setelah hukuman Allah dialami. Jika belum, tak ada penyesalan.
Sikap ini juga terlihat dalam mempraktikkan ritual penyesalan-menangis, berkabung, menundukkan kepala-sebagai pertunjukan di hadapan Allah bahwa kita pantas diampuni. Kita berharap bahwa sikap itu menenangkan hati Allah sehingga menghenti-kan hukuman-Nya. Ya, seakan-akan kita bisa menyuap Tuhan. Dampaknya, tidak ada transformasi hidup. Seperti orang Israel, kita "tidak menjauh dari dosa-dosa", melainkan "terus hidup dalam dosa itu" (6).
Ini adalah praktik pertobatan yang salah. Allah tidak menghendakinya. Allah menghendaki pertobatan batiniah, yaitu perubahan sikap hati. Hal ini berarti mengasihi Allah karena siapa Dia, bukan karena berkat atau hukuman-Nya. Kita menempatkan Allah sebagai pusat dan arah kasih kita-tempat yang memang seharusnya adalah takhta-Nya. Oleh kasih kepada Allah, kita membenci dosa dan menolak godaan si jahat yang merebut takhta Allah itu.
Mari kembali ke pertanyaan pada bagian awal. Kiranya penyesalan dengan pertobatan menjadi jawaban kita. Kiranya anugerah pengampunan Allah menuntun kita kepada transformasi hidup. [JMH]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/02/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?2+Raja-raja+13:1-13
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-raja+13:1-13
2 Raja-raja 13:1-13
1 Dalam tahun kedua puluh tiga zaman Yoas bin Ahazia, raja Yehuda, Yoahas, anak Yehu, menjadi raja atas Israel di Samaria; ia memerintah tujuh belas tahun lamanya.
2 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia hidup menuruti dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula. Ia tidak menjauhinya.
3 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel, lalu diserahkan-Nyalah mereka ke dalam tangan Hazael, raja Aram, dan ke dalam tangan Benhadad, anak Hazael, selama zaman itu.
4 Tetapi kemudian Yoahas memohon belas kasihan TUHAN, dan TUHAN mendengarkan dia, sebab Ia telah melihat, bagaimana beratnya orang Israel ditindas oleh raja Aram.
5 --TUHAN memberikan kepada orang Israel seorang penolong, sehingga mereka lepas dari tangan Aram dan dapat duduk di kemah-kemah mereka seperti yang sudah-sudah.
6 Hanya mereka tidak menjauh dari dosa-dosa keluarga Yerobeam, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, melainkan mereka terus hidup dalam dosa itu. Juga patung Asyera masih berdiri di Samaria. --
7 Sebab tidak ada laskar ditinggalkan pada Yoahas, selain dari lima puluh orang berkuda dan sepuluh kereta dan sepuluh ribu orang berjalan kaki, sebab raja Aram telah membinasakan mereka dan meniupkan mereka seperti abu pengirikan.
8 Selebihnya dari riwayat Yoahas dan segala yang dilakukannya dan kepahlawanannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?
9 Kemudian Yoahas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di Samaria. Maka Yoas, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
10 Dalam tahun ketiga puluh tujuh zaman Yoas, raja Yehuda, Yoas anak Yoahas, menjadi raja atas Israel di Samaria. Ia memerintah enam belas tahun lamanya.
11 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. Ia tidak menjauh dari segala dosa yang disuruh Yerobeam bin Nebat dilakukan orang Israel, tetapi terus hidup dalam dosa itu.
12 Selebihnya dari riwayat Yoas dan segala yang dilakukannya dan kepahlawanannya, bagaimana ia berperang melawan Amazia, raja Yehuda, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?
13 Setelah Yoas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, maka duduklah Yerobeam di atas takhta ayahnya. Dan Yoas dikuburkan di Samaria di samping raja Israel.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar