e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 2 Februari 2023
Ayat SH: 2 Raja-raja 11:1-20
Judul: Spiritualitas Raja
Seruan "Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja" (20) menunjukkan kontras antara Atalya dan Yoas.
Atalya melakukan hal yang jahat di hadapan Allah, antara lain membongkar rumah Allah dan memakai perlengkapannya untuk Baal (2Taw. 24:7), sehingga tidak ada keamanan bagi Yehuda sepanjang pemerintahannya. Sebaliknya, Yoas melakukan hal yang baik di hadapan Allah, berbakti kepada Allah (17), dan menghancurkan mazbah Baal (1), sehingga Allah mengaruniakan keamanan atas Yehuda.
Pada masa itu, keamanan berarti ketiadaan perang maupun ancaman bangsa lain (bdk. 10:32-33). Keamanan itu berarti keadaan tenteram di mana rakyat bebas, tidak terancam, tidak dibayang-bayangi ketakutan atau kematian. Itu berkaitan dengan sikap raja terhadap Allah (1Taw. 22:9; 2Taw. 14:1-5; 20:30; 32:22).
Secara teologis, kepemimpinan raja itu bersifat spiritual. Allah yang mendudukkan raja di takhtanya untuk menegakkan kebenaran dan keadilan atas nama Allah (2Taw. 9:8). Spiritualitas raja- sesuatu yang terjadi di dalam dirinya, yakni komitmennya terhadap Allah-memengaruhi strategi dan kebijakan politiknya. Ini akan terlihat dari caranya mengurus negara, menjamin kesejahteraan rakyat, maupun menjaga stabilitas dunia.
Para raja berotoritas untuk mendatangkan hal yang baik maupun hal yang buruk atas dunia. Ia dapat mendatangkan sukacita, tetapi dapat juga mendatangkan dukacita. Ia mampu menyejahterakan rakyat atau menyengsarakan. Bahkan, ia bisa menahan perang atau mengadakan perang.
Karena itu, sebagai umat Allah, kita harus berdoa bagi para pemimpin negara. Dengan sungguh-sungguh memohon agar Allah menyatakan diri-Nya sehingga mereka melihat kemuliaan Kristus sebagai Raja dan Tuhan di atas segala Tuhan. Jika mereka tunduk kepada Kristus, mereka memilih yang baik, apa yang mendatangkan sukacita, menyejahterakan rakyat, dan mewujudkan kedamaian, yaitu semua yang dilandasi kasih Kristus. [JMH]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/02/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?2+Raja-raja+11:1-20
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-raja+11:1-20
2 Raja-raja 11:1-20
1 Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja.
2 Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh.
3 Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah negeri.
4 Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu. Disuruhnyalah mereka datang kepadanya di rumah TUHAN, lalu diikatnya perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka.
5 Sesudah itu ia memerintahkan kepada mereka: "Inilah yang harus kamu lakukan: sepertiga dari kamu, yakni yang selesai bertugas pada hari Sabat di sini, tetapi mengawal di istana raja--
6 sepertiga lagi ada di pintu gerbang Sur dan sepertiga pula di pintu gerbang di belakang para bentara penunggu--haruslah mengawal di istana;
7 dan kedua regu dari pada kamu, yakni semua orang yang bertugas di sini pada hari Sabat dan mengawal di rumah TUHAN,
8 haruslah mengelilingi raja dari segala penjuru, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, dan siapa yang mendatangi barisan haruslah mati dibunuh. Dan baiklah kamu menyertai raja setiap kali ia keluar atau masuk."
9 Para kepala pasukan seratus itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada. Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, lalu datanglah mereka kepada imam Yoyada.
10 Imam memberikan kepada para kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di rumah TUHAN.
11 Kemudian para bentara itu, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, mengambil tempatnya di lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja.
12 Sesudah itu Yoyada membawa anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: "Hiduplah raja!"
13 Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN.
14 Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru: "Khianat, khianat!"
15 Tetapi imam Yoyada memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang mengepalai tentara, katanya kepada mereka: "Bawalah dia keluar dari barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!" Sebab tadinya imam itu telah berkata: "Janganlah ia dibunuh di rumah TUHAN!"
16 Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ.
17 Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat TUHAN; juga antara raja dengan rakyat.
18 Sesudah itu masuklah seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN.
19 Sesudah itu ia mengajak para kepala pasukan seratus orang-orang Kari dan para bentara penunggu dan seluruh rakyat negeri, lalu mereka membawa raja turun dari rumah TUHAN; mereka masuk ke istana raja melalui pintu gerbang para bentara; kemudian duduklah raja di atas takhta kerajaan.
20 Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 2 Februari 2023
Ayat SH: 2 Raja-raja 11:1-20
Judul: Spiritualitas Raja
Seruan "Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja" (20) menunjukkan kontras antara Atalya dan Yoas.
Atalya melakukan hal yang jahat di hadapan Allah, antara lain membongkar rumah Allah dan memakai perlengkapannya untuk Baal (2Taw. 24:7), sehingga tidak ada keamanan bagi Yehuda sepanjang pemerintahannya. Sebaliknya, Yoas melakukan hal yang baik di hadapan Allah, berbakti kepada Allah (17), dan menghancurkan mazbah Baal (1), sehingga Allah mengaruniakan keamanan atas Yehuda.
Pada masa itu, keamanan berarti ketiadaan perang maupun ancaman bangsa lain (bdk. 10:32-33). Keamanan itu berarti keadaan tenteram di mana rakyat bebas, tidak terancam, tidak dibayang-bayangi ketakutan atau kematian. Itu berkaitan dengan sikap raja terhadap Allah (1Taw. 22:9; 2Taw. 14:1-5; 20:30; 32:22).
Secara teologis, kepemimpinan raja itu bersifat spiritual. Allah yang mendudukkan raja di takhtanya untuk menegakkan kebenaran dan keadilan atas nama Allah (2Taw. 9:8). Spiritualitas raja- sesuatu yang terjadi di dalam dirinya, yakni komitmennya terhadap Allah-memengaruhi strategi dan kebijakan politiknya. Ini akan terlihat dari caranya mengurus negara, menjamin kesejahteraan rakyat, maupun menjaga stabilitas dunia.
Para raja berotoritas untuk mendatangkan hal yang baik maupun hal yang buruk atas dunia. Ia dapat mendatangkan sukacita, tetapi dapat juga mendatangkan dukacita. Ia mampu menyejahterakan rakyat atau menyengsarakan. Bahkan, ia bisa menahan perang atau mengadakan perang.
Karena itu, sebagai umat Allah, kita harus berdoa bagi para pemimpin negara. Dengan sungguh-sungguh memohon agar Allah menyatakan diri-Nya sehingga mereka melihat kemuliaan Kristus sebagai Raja dan Tuhan di atas segala Tuhan. Jika mereka tunduk kepada Kristus, mereka memilih yang baik, apa yang mendatangkan sukacita, menyejahterakan rakyat, dan mewujudkan kedamaian, yaitu semua yang dilandasi kasih Kristus. [JMH]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/02/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?2+Raja-raja+11:1-20
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-raja+11:1-20
2 Raja-raja 11:1-20
1 Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja.
2 Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh.
3 Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah negeri.
4 Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu. Disuruhnyalah mereka datang kepadanya di rumah TUHAN, lalu diikatnya perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka.
5 Sesudah itu ia memerintahkan kepada mereka: "Inilah yang harus kamu lakukan: sepertiga dari kamu, yakni yang selesai bertugas pada hari Sabat di sini, tetapi mengawal di istana raja--
6 sepertiga lagi ada di pintu gerbang Sur dan sepertiga pula di pintu gerbang di belakang para bentara penunggu--haruslah mengawal di istana;
7 dan kedua regu dari pada kamu, yakni semua orang yang bertugas di sini pada hari Sabat dan mengawal di rumah TUHAN,
8 haruslah mengelilingi raja dari segala penjuru, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, dan siapa yang mendatangi barisan haruslah mati dibunuh. Dan baiklah kamu menyertai raja setiap kali ia keluar atau masuk."
9 Para kepala pasukan seratus itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada. Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, lalu datanglah mereka kepada imam Yoyada.
10 Imam memberikan kepada para kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di rumah TUHAN.
11 Kemudian para bentara itu, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, mengambil tempatnya di lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja.
12 Sesudah itu Yoyada membawa anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: "Hiduplah raja!"
13 Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN.
14 Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru: "Khianat, khianat!"
15 Tetapi imam Yoyada memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang mengepalai tentara, katanya kepada mereka: "Bawalah dia keluar dari barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!" Sebab tadinya imam itu telah berkata: "Janganlah ia dibunuh di rumah TUHAN!"
16 Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ.
17 Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat TUHAN; juga antara raja dengan rakyat.
18 Sesudah itu masuklah seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN.
19 Sesudah itu ia mengajak para kepala pasukan seratus orang-orang Kari dan para bentara penunggu dan seluruh rakyat negeri, lalu mereka membawa raja turun dari rumah TUHAN; mereka masuk ke istana raja melalui pintu gerbang para bentara; kemudian duduklah raja di atas takhta kerajaan.
20 Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar