(e-RH) 26 Februari -- EZRA 3:8-13 - NYANYIAN SEBAGAI PEMBENTUK JATI DIRI

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 26 Februari 2023
Bacaan : EZRA 3:8-13
Setahun: Bilangan 30-31
Nats: Secara berbalas-balasan mereka menyanyikan bagi TUHAN nyanyian pujian dan syukur: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya kepada Israel!" Dan seluruh umat bersorak-sorai dengan nyaring sambil memuji-muji TUHAN, oleh karena dasar rumah TUHAN telah diletakkan. (Ezra 3:11)

Renungan:

NYANYIAN SEBAGAI PEMBENTUK JATI DIRI

Pada abad ke-6 SM, kerajaan Yehuda dijajah oleh kerajaan Babel. Umat Allah dipaksa keluar dari tanah air mereka untuk tinggal di Babel. Selama hidup di sana, mereka harus mengikuti gaya hidup bangsa Babel. Kita bisa melihat kisah Daniel sebagai contohnya. Nama Yahudi mereka pun diganti dengan nama khas Babel. Mereka juga dilarang menyembah Allah Yahwe. Kerajaan Babel mencabut jati diri bangsa jajahannya sampai ke akarnya.

Setelah puluhan tahun dalam masa pembuangan, Allah memulangkan umat-Nya ke Yerusalem. Hal pertama yang mereka lakukan adalah membangun Bait Suci yang sudah dibumihanguskan oleh Babel (ay. 8-9). Hal ini sangatlah penting karena Bait Suci merupakan pusat dan dasar dari jati diri mereka sebagai umat pilihan.

Akan tetapi, pembangunan Bait Suci memakan waktu yang lama. Itu sebabnya, sekalipun Bait Suci belum berdiri, mereka mulai dengan bernyanyi memuji Tuhan (ay. 10-11). Bernyanyi secara efektif mengembalikan dan meneguhkan jati diri mereka sebagai umat Allah setelah sekian lama dilikuidasi oleh Babel. Secara khusus, nyanyian di ayat 11 menyebutkan tentang kasih setia Allah yang merupakan intisari dari relasi mereka yang istimewa dengan Allah (kovenan).

Di sinilah, kita harus memahami kembali betapa pentingnya nyanyian pujian dengan pembentukan jati diri kita sebagai anak Tuhan. Nyanyian pujian mengingatkan kita akan siapa kita, siapa Allah, dan apa hubungan kita dengan-Nya. Tetaplah memuji Allah! --JIM/www.renunganharian.net
   
JATI DIRI KITA SEBAGAI UMAT ALLAH TERPANCAR SANGAT INDAH MELALUI NYANYIAN PUJIAN KEPADA ALLAH.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/02/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?EZRA+3:8-13

EZRA 3:8-13

 8  Pada tahun yang kedua sesudah mereka sampai ke rumah Allah di Yerusalem, dalam bulan yang kedua, maka Zerubabel bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak beserta saudara-saudara mereka yang lain, yakni para imam dan orang-orang Lewi, dan semua orang yang pulang ke Yerusalem dari tempat tawanan memulai pekerjaan itu. Mereka menugaskan orang-orang Lewi yang berumur dua puluh tahun ke atas untuk mengawasi pekerjaan membangun rumah TUHAN.
 9  Lalu Yesua serta anak-anak dan saudara-saudaranya dan Kadmiel serta anak-anaknya, orang-orang Yehuda bersama-sama bertindak mengawasi orang-orang yang melakukan pekerjaan membangun rumah Allah. Demikian juga bani Henadad, anak-anak dan saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi itu.
10  Pada waktu dasar bait suci TUHAN diletakkan oleh tukang-tukang bangunan, maka tampillah para imam dengan memakai pakaian jabatan dan membawa nafiri, dan orang-orang Lewi, bani Asaf, dengan membawa ceracap, untuk memuji-muji TUHAN, menurut petunjuk Daud, raja Israel.
11  Secara berbalas-balasan mereka menyanyikan bagi TUHAN nyanyian pujian dan syukur: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya kepada Israel!" Dan seluruh umat bersorak-sorai dengan nyaring sambil memuji-muji TUHAN, oleh karena dasar rumah TUHAN telah diletakkan.
12  Tetapi banyak di antara para imam, orang-orang Lewi dan kepala-kepala kaum keluarga, orang tua-tua yang pernah melihat rumah yang dahulu, menangis dengan suara nyaring, ketika perletakan dasar rumah ini dilakukan di depan mata mereka, sedang banyak orang bersorak-sorai dengan suara nyaring karena kegirangan.
13  Orang tidak dapat lagi membedakan mana bunyi sorak-sorai kegirangan dan mana bunyi tangis rakyat, karena rakyat bersorak-sorai dengan suara yang nyaring, sehingga bunyinya kedengaran sampai jauh.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Bilangan+30-31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+30-31

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar