e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 9 Januari 2023
Ayat SH: Kidung Agung 6:4-11
Judul: Sang Surya Kehidupan
Kidung Jemaat no. 405 memiliki syair yang indah. Melalui syair ini kita memuja Tuhan sebagai Sang Surya Kehidupan. "Kaulah, ya Tuhan, Surya hidupku; asal Kau ada, yang lain tak perlu. Siang dan malam Engkau kukenang; di hadirat-Mu jiwaku tenang!"
Keindahan kidung ini makin menarik ketika ditempatkan dalam konteks Kid. 6:4-11, kidung yang menggemakan pujian mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan. "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya ..." (10).
Menarik bahwa mempelai laki-laki memuja sang perempuan dengan mengidentikkannya dengan keindahan cahaya sang surya. Cahaya yang diterima penuh oleh sang purnama dan dipantulkannya. Ilustrasi ini begitu sempurna karena antara bulan yang menguasai malam dan surya yang berkuasa atas siang tidak saling meniadakan. Ada relasi yang justru saling melengkapi di tengah semesta raya ini. Tidak mungkin ada purnama bila sang surya tidak memancarkan terang sukacitanya. Sang surya pun menemukan kesempurnaannya karena kehadiran rembulan pada waktu malam yang setia memantulkan cahaya sang surya.
Dengan cerdasnya, mempelai laki-laki memuja kekasihnya. Kecantikan yang bagaikan Kota Tirza, keelokan seperti Yerusalem, semua lahir dari pancaran cahaya Sang Surya Kehidupan. Keindahan kuntum bunga di lembah, pohon-pohon delima berbunga dan pohon anggur berkuncup, semua karena berkat Sang Surya Kehidupan. Pancaran keindahan ini membuat sang mempelai laki-laki dikuasai oleh kerinduan mendalam.
Alangkah beruntungnya kita yang menempatkan Tuhan sebagai Sang Surya Kehidupan. Dialah cahaya yang menerangi hidup kita secara sempurna. Cahaya yang menjadikan hidup kita indah bagai purnama. Selayaknyalah kita bersenandung:
"Bila saatnya kelak 'ku menang, t'rimalah daku di sorga cerlang! Apa pun kini hendak kutemu, Kaulah, ya Tuhan, Surya hidupku!" [SET]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/01/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kidung+Agung+6:4-11
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kidung+Agung+6:4-11
Kidung Agung 6:4-11
4 Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya.
5 Palingkanlah matamu dari padaku, sebab aku menjadi bingung karenanya. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari Gilead.
6 Gigimu bagaikan kawanan domba, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.
7 Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.
8 Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.
9 Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya; puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya.
10 "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"
11 Ke kebun kenari aku turun melihat kuntum-kuntum di lembah, melihat apakah pohon anggur berkuncup dan pohon-pohon delima berbunga.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 9 Januari 2023
Ayat SH: Kidung Agung 6:4-11
Judul: Sang Surya Kehidupan
Kidung Jemaat no. 405 memiliki syair yang indah. Melalui syair ini kita memuja Tuhan sebagai Sang Surya Kehidupan. "Kaulah, ya Tuhan, Surya hidupku; asal Kau ada, yang lain tak perlu. Siang dan malam Engkau kukenang; di hadirat-Mu jiwaku tenang!"
Keindahan kidung ini makin menarik ketika ditempatkan dalam konteks Kid. 6:4-11, kidung yang menggemakan pujian mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan. "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya ..." (10).
Menarik bahwa mempelai laki-laki memuja sang perempuan dengan mengidentikkannya dengan keindahan cahaya sang surya. Cahaya yang diterima penuh oleh sang purnama dan dipantulkannya. Ilustrasi ini begitu sempurna karena antara bulan yang menguasai malam dan surya yang berkuasa atas siang tidak saling meniadakan. Ada relasi yang justru saling melengkapi di tengah semesta raya ini. Tidak mungkin ada purnama bila sang surya tidak memancarkan terang sukacitanya. Sang surya pun menemukan kesempurnaannya karena kehadiran rembulan pada waktu malam yang setia memantulkan cahaya sang surya.
Dengan cerdasnya, mempelai laki-laki memuja kekasihnya. Kecantikan yang bagaikan Kota Tirza, keelokan seperti Yerusalem, semua lahir dari pancaran cahaya Sang Surya Kehidupan. Keindahan kuntum bunga di lembah, pohon-pohon delima berbunga dan pohon anggur berkuncup, semua karena berkat Sang Surya Kehidupan. Pancaran keindahan ini membuat sang mempelai laki-laki dikuasai oleh kerinduan mendalam.
Alangkah beruntungnya kita yang menempatkan Tuhan sebagai Sang Surya Kehidupan. Dialah cahaya yang menerangi hidup kita secara sempurna. Cahaya yang menjadikan hidup kita indah bagai purnama. Selayaknyalah kita bersenandung:
"Bila saatnya kelak 'ku menang, t'rimalah daku di sorga cerlang! Apa pun kini hendak kutemu, Kaulah, ya Tuhan, Surya hidupku!" [SET]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/01/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kidung+Agung+6:4-11
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kidung+Agung+6:4-11
Kidung Agung 6:4-11
4 Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya.
5 Palingkanlah matamu dari padaku, sebab aku menjadi bingung karenanya. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari Gilead.
6 Gigimu bagaikan kawanan domba, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.
7 Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.
8 Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.
9 Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya; puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya.
10 "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"
11 Ke kebun kenari aku turun melihat kuntum-kuntum di lembah, melihat apakah pohon anggur berkuncup dan pohon-pohon delima berbunga.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar