e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 6 Januari 2023
Ayat SH: Kidung Agung 4:1-5:1
Judul: Pujian dari Hati
Perempuan mana yang tidak suka dipuji? Apalagi jika pujian itu datang dari suami tercinta. Pujian sangat mampu membuat hati berbunga-bunga. Pujian pun dapat memperkokoh relasi kasih antar suami dan istri.
Pada bagian ayat yang kita baca hari ini, Kidung Agung menyajikan syair pujian mempelai laki-laki kepada istrinya, mulai dari atas kepala hingga ke ujung kaki. Tidak ada bagian tubuh yang dilewati oleh sang mempelai laki-laki. Ia memuji keindahan wajah sang mempelai perempuan (4:1-3) dan juga kemolekan tubuhnya (4:4-7). Tidak ada yang buruk di mata mempelai laki-laki. Semua begitu indah dan sempurna. Bahkan, semua itu mendebarkan hatinya dan membangkitkan keinginannya untuk menikmati kasih bersama sang mempelai perempuan (4:8-15). Pujian ini pun menjadi undangan yang direspons oleh sang mempelai wanita (4:16-5:1) .
Pujian yang ditunjukkan di dalam Kidung Agung bukan berasal dari hawa nafsu, melainkan dari hati yang penuh kasih. Pujian ini bukan pula hasil dari membandingkan dengan perempuan lain, melainkan oleh karena penerimaan yang tulus dari sang suami terhadap istrinya, yaitu pujian tulus yang keluar dari dalam hati.
Para suami harus memberikan pujian kepada istrinya. Jangan sampai ada yang berpikir bahwa seorang suami yang memberikan pujian kepada istrinya akan menurunkan harga dirinya sendiri sebagai seorang suami. Justru pemberian pujian akan membangkitkan relasi yang makin intim antara suami dan istri, apalagi jika pujian tersebut lahir dari cinta kasih yang dianugerahkan Allah kepada pasangan suami istri. Dengan demikian, terjadilah kesatuan yang diinginkan oleh Allah dari suami dan istri. Begitu pula dalam hal relasi kita dengan sesama.
Dengan memberi pujian, kita belajar merendahkan hati dan memandang orang lain dari kacamata kasih Allah. Selain itu, pujian menjadi bukti penerimaan kita terhadap orang lain, terlebih terhadap pasangan kita.
Oleh karena itu, jangan malu untuk saling memberi pujian! Pujian dari hati yang tulus mempererat tali kasih dan memperkuat relasi. [MAR]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/01/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kidung+Agung+4:1-5:1
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kidung+Agung+4:1-5:1
Kidung Agung 4:1-5:1
1 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.
2 Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.
3 Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.
4 Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.
5 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung.
6 Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan.
7 Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.
8 Turunlah kepadaku dari gunung Libanon, pengantinku, datanglah kepadaku dari gunung Libanon, turunlah dari puncak Amana, dari puncak Senir dan Hermon, dari liang-liang singa, dari pegunungan tempat macan tutul!
9 Engkau mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku, engkau mendebarkan hati dengan satu kejapan mata, dengan seuntai kalung dari perhiasan lehermu.
10 Betapa nikmat kasihmu, dinda, pengantinku! Jauh lebih nikmat cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau minyakmu dari pada segala macam rempah.
11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.
12 Dinda, pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun tertutup dan mata air termeterai.
13 Tunas-tunasmu merupakan kebun pohon-pohon delima dengan buah-buahnya yang lezat, bunga pacar dan narwastu,
14 narwastu dan kunyit, tebu dan kayu manis dengan segala macam pohon kemenyan, mur dan gaharu, beserta pelbagai rempah yang terpilih.
15 O, mata air di kebun, sumber air hidup, yang mengalir dari gunung Libanon!
16 --Bangunlah, hai angin utara, dan marilah, hai angin selatan, bertiuplah dalam kebunku, supaya semerbaklah bau rempah-rempahnya! Semoga kekasihku datang ke kebunnya dan makan buah-buahnya yang lezat.
1 --Aku datang ke kebunku, dinda, pengantinku, kukumpulkan mur dan rempah-rempahku, kumakan sambangku dan maduku, kuminum anggurku dan susuku. Makanlah, teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk cinta!
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 6 Januari 2023
Ayat SH: Kidung Agung 4:1-5:1
Judul: Pujian dari Hati
Perempuan mana yang tidak suka dipuji? Apalagi jika pujian itu datang dari suami tercinta. Pujian sangat mampu membuat hati berbunga-bunga. Pujian pun dapat memperkokoh relasi kasih antar suami dan istri.
Pada bagian ayat yang kita baca hari ini, Kidung Agung menyajikan syair pujian mempelai laki-laki kepada istrinya, mulai dari atas kepala hingga ke ujung kaki. Tidak ada bagian tubuh yang dilewati oleh sang mempelai laki-laki. Ia memuji keindahan wajah sang mempelai perempuan (4:1-3) dan juga kemolekan tubuhnya (4:4-7). Tidak ada yang buruk di mata mempelai laki-laki. Semua begitu indah dan sempurna. Bahkan, semua itu mendebarkan hatinya dan membangkitkan keinginannya untuk menikmati kasih bersama sang mempelai perempuan (4:8-15). Pujian ini pun menjadi undangan yang direspons oleh sang mempelai wanita (4:16-5:1) .
Pujian yang ditunjukkan di dalam Kidung Agung bukan berasal dari hawa nafsu, melainkan dari hati yang penuh kasih. Pujian ini bukan pula hasil dari membandingkan dengan perempuan lain, melainkan oleh karena penerimaan yang tulus dari sang suami terhadap istrinya, yaitu pujian tulus yang keluar dari dalam hati.
Para suami harus memberikan pujian kepada istrinya. Jangan sampai ada yang berpikir bahwa seorang suami yang memberikan pujian kepada istrinya akan menurunkan harga dirinya sendiri sebagai seorang suami. Justru pemberian pujian akan membangkitkan relasi yang makin intim antara suami dan istri, apalagi jika pujian tersebut lahir dari cinta kasih yang dianugerahkan Allah kepada pasangan suami istri. Dengan demikian, terjadilah kesatuan yang diinginkan oleh Allah dari suami dan istri. Begitu pula dalam hal relasi kita dengan sesama.
Dengan memberi pujian, kita belajar merendahkan hati dan memandang orang lain dari kacamata kasih Allah. Selain itu, pujian menjadi bukti penerimaan kita terhadap orang lain, terlebih terhadap pasangan kita.
Oleh karena itu, jangan malu untuk saling memberi pujian! Pujian dari hati yang tulus mempererat tali kasih dan memperkuat relasi. [MAR]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/01/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kidung+Agung+4:1-5:1
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kidung+Agung+4:1-5:1
Kidung Agung 4:1-5:1
1 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.
2 Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.
3 Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.
4 Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.
5 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung.
6 Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan.
7 Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.
8 Turunlah kepadaku dari gunung Libanon, pengantinku, datanglah kepadaku dari gunung Libanon, turunlah dari puncak Amana, dari puncak Senir dan Hermon, dari liang-liang singa, dari pegunungan tempat macan tutul!
9 Engkau mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku, engkau mendebarkan hati dengan satu kejapan mata, dengan seuntai kalung dari perhiasan lehermu.
10 Betapa nikmat kasihmu, dinda, pengantinku! Jauh lebih nikmat cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau minyakmu dari pada segala macam rempah.
11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.
12 Dinda, pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun tertutup dan mata air termeterai.
13 Tunas-tunasmu merupakan kebun pohon-pohon delima dengan buah-buahnya yang lezat, bunga pacar dan narwastu,
14 narwastu dan kunyit, tebu dan kayu manis dengan segala macam pohon kemenyan, mur dan gaharu, beserta pelbagai rempah yang terpilih.
15 O, mata air di kebun, sumber air hidup, yang mengalir dari gunung Libanon!
16 --Bangunlah, hai angin utara, dan marilah, hai angin selatan, bertiuplah dalam kebunku, supaya semerbaklah bau rempah-rempahnya! Semoga kekasihku datang ke kebunnya dan makan buah-buahnya yang lezat.
1 --Aku datang ke kebunku, dinda, pengantinku, kukumpulkan mur dan rempah-rempahku, kumakan sambangku dan maduku, kuminum anggurku dan susuku. Makanlah, teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk cinta!
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar