(e-SH) 26 Oktober -- Ulangan 1:9-18 - Pentingnya Delegasi Tugas

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 26 Oktober 2022
Ayat SH: Ulangan 1:9-18

Judul: Pentingnya Delegasi Tugas

Kita semua mempunyai kemampuan dan waktu yang terbatas. Karena itu, tidak mungkin semua tugas dapat kita lakukan sendiri.

Awalnya, Musa sendirian memutuskan perkara yang terjadi di antara umat. Ketika Yitro, mertua Musa, datang membawa istri dan anak-anak Musa, lalu melihat bahwa Musa harus memutuskan perkara umat sampai petang dan umat harus menunggu dari pagi sampai petang, dia kemudian memberi nasihat supaya Musa mendelegasikan tugasnya kepada orang-orang yang dapat dipercaya (lih. Kel. 18:13-26).

Apa yang terjadi pada waktu itu Musa nyatakan sekarang dalam nas hari ini (Ul. 1:9-18). Musa memulai dengan mengatakan bahwa ia tidak dapat memikul tanggung jawab atas umat sendirian (9). Ia kemudian mengambil kepala-kepala suku, orang-orang yang bijaksana dan berpengalaman. Lalu, ia mengangkat mereka menjadi pemimpin atas umat, yakni sebagai kepala pasukan seribu, kepala pasukan seratus, kepala pasukan lima puluh, dan kepala pasukan sepuluh, juga sebagai pengatur pasukan bagi suku-suku (15). Musa memerintahkan orang-orang tersebut untuk mengadili dengan tidak memandang bulu, dan tidak gentar terhadap siapa pun, karena pengadilan adalah kepunyaan Allah (16-17).

Apa yang Musa lakukan merupakan kebijakan yang sangat baik, yang perlu kita tiru. Sehebat apa pun seseorang, tidak mungkin dapat melakukan tugas besar seorang diri. Kita perlu menyadari keterbatasan diri sendiri dan mendelegasikan tugas kepada orang-orang yang takut akan Tuhan dan dapat dipercaya. Paulus juga menyatakan bahwa gereja lokal perlu dipimpin oleh sekelompok penatua (lih. Kis. 14:23; Tit. 1:5) dan bukan hanya dipimpin oleh seorang saja. Pendelegasian akan memungkinkan pekerjaan dilakukan dengan lebih baik, dan bermanfaat bagi pekerjanya maupun bagi yang dilayani.

Apakah kita seorang pemimpin? Jika ya, mari kita belajar untuk mendelegasikan tugas-tugas kepada orang-orang yang tepat, supaya hasil yang didapatkan menjadi lebih maksimal dan bermanfaat bagi banyak orang, dan juga memuliakan Bapa. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/10/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ulangan+1:9-18
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+1:9-18

Ulangan 1:9-18

 9  "Pada waktu itu aku berkata kepadamu, demikian: Seorang diri aku tidak dapat memikul tanggung jawab atas kamu.
10  TUHAN, Allahmu, telah membuat kamu banyak dan sesungguhnya, sekarang kamu sudah seperti bintang-bintang di langit banyaknya.
11  TUHAN, Allah nenek moyangmu, kiranya menambahi kamu seribu kali lagi dari jumlahmu sekarang dan memberkati kamu seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu.
12  Tetapi bagaimana seorang diri aku dapat memikul tanggung jawab atas kesusahanmu, atas bebanmu dan perkaramu?
13  Kemukakanlah dari suku-sukumu orang-orang yang bijaksana, berakal budi dan berpengalaman, maka aku akan mengangkat mereka menjadi kepala atas kamu.
14  Lalu kamu menjawab aku: Memang baik apa yang kauanjurkan untuk dilakukan itu.
15  Kemudian aku mengambil kepala-kepala sukumu, yakni orang-orang yang bijaksana dan berpengalaman, lalu aku mengangkat mereka menjadi pemimpin atas kamu, yakni sebagai kepala pasukan seribu, kepala pasukan seratus, kepala pasukan lima puluh dan kepala pasukan sepuluh dan sebagai pengatur pasukan bagi suku-sukumu.
16  Dan pada waktu itu aku memerintahkan kepada para hakimmu, demikian: Berilah perhatian kepada perkara-perkara di antara saudara-saudaramu dan berilah keputusan yang adil di dalam perkara-perkara antara seseorang dengan saudaranya atau dengan orang asing yang ada padanya.
17  Dalam mengadili jangan pandang bulu. Baik perkara orang kecil maupun perkara orang besar harus kamu dengarkan. Jangan gentar terhadap siapapun, sebab pengadilan adalah kepunyaan Allah. Tetapi perkara yang terlalu sukar bagimu, harus kamu hadapkan kepadaku, supaya aku mendengarnya.
18  Demikianlah aku pada waktu itu memerintahkan kepadamu segala hal yang harus kamu lakukan."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar