(e-SH) 26 September -- Wahyu 10 - Penglihatan yang Mewarnai Kehidupan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 26 September 2022
Ayat SH: Wahyu 10

Judul: Penglihatan yang Mewarnai Kehidupan

Penglihatan Yohanes tentang gulungan kitab mirip dengan yang dialami Yehezkiel (lih. Yeh. 3:1-3); gulungan kitab itu dimakan dan manis rasanya di mulut (9). Penglihatan itu menggambarkan peran Yohanes yang menerima penglihatan Tuhan dan memberitakannya, sama seperti tradisi nabi-nabi PL. Pesan Tuhan itu ada dalam diri seorang nabi, dan keluar dari mulutnya (11).

Penglihatan yang dibawa Yohanes menyediakan visi untuk menghadapi penderitaan yang dialami umat Kristen mula-mula. Yohanes melihat suatu peperangan kosmis di balik semua penderitaan itu, dan bahwa naga besar dan pelacur Babel (Why. 12, 13, 17), yang melambangkan kejahatan Imperium Romawi, akan dihancurkan pada akhirnya.

Memang dalam masa hidup Yohanes sendiri, Kekaisaran Romawi terus hidup dan berjaya. Namun, nyatanya pada hari ini banyak orang Kristen terus menghidupi visi Yohanes dan mengambil bagian dalam kesaksian hidup umat yang sudah ditebus oleh Anak Domba, sementara jejak politik Kekaisaran Romawi sudah jadi reruntuhan puing-puing sejarah atau artefak museum.

Memang Yohanes menyingkapkan penglihatan yang menembus realitas kehidupan sehari-hari. Yohanes meyakini adanya peperangan kosmis rohani yang sebenarnya selalu terjadi di latar belakang. Dengan cara ini Yohanes mengajukan pertanyaan: siapakah sebenarnya pemenang dan penguasa dalam hidup ini?

Dari perspektif dunia, jelas si naga besar sudah menghancurkan para martir (saksi). Kekuasaan politik dan militer yang dipamerkan dan disembah oleh dunia sanggup membangkitkan kekaguman. Fakta bahwa naga besar dapat membunuh para martir tanpa ancaman hukuman pun, seolah-olah menjadi bukti final kedahsyatan monster yang bagai Tuhan itu. Bahkan, orang Kristen pun mungkin terpikat dengan sudut pandang ini.

Namun, Yohanes menyajikan perspektif surgawi yang berbeda. Menjadi setia dan menjadi korban si monster bukanlah kekalahan, melainkan kemenangan melawan delusi propaganda si jahat. [IHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/09/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Wahyu+10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+10

Wahyu 10

 1  Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
 2  Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,
 3  dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.
 4  Dan sesudah ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya, tetapi aku mendengar suatu suara dari sorga berkata: "Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!"
 5  Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit,
 6  dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan ada penundaan lagi!
 7  Tetapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi."
 8  Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
 9  Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
10  Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.
11  Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar