e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 29 September 2022
Bacaan : 1 RAJA-RAJA 21:1-16
Setahun: Zakharia 8-14
Nats: Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar ... berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan. (1 Raja-raja 21:4)
Renungan:
MISTERI UKURAN KOIN
Seorang pemuda mengeluhkan beratnya permasalahan yang dihadapinya. Ayahnya mengambil koin dan memintanya memegang koin itu dengan tangan terentang ke depan. "Bagaimana ukurannya?" tanya ayahnya. "Kecil sekali ayah, " jawabnya. "Sekarang dekatkan ke matamu. Bagaimana ukurannya?" tanya beliau lagi. "Semakin mendekat, koin ini tampak semakin besar, " jawabnya. "Seperti itulah sebuah masalah, anakku!" kata ayahnya, "Apabila kau terus-menerus memusatkan perhatianmu kepadanya, ia akan tampak semakin besar, bahkan menguasai hidupmu."
Begitu negosiasinya mengenai kebun anggur milik Nabot tidak disetujui, Ahab menjadi uring-uringan. Ia lalu membaringkan dirinya di tempat tidur, menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan. Kita mungkin berpikir betapa sepelenya masalah Ahab. Dibanding seluruh harta kekayaan miliknya yang adalah seorang raja, sebuah kebun anggur tentu tidak ada artinya. Masalahnya adalah cara pandang Ahab. Ketimbang merentangkan tangannya, Ahab memilih mendekatkan tangan berisi koin keinginan itu ke matanya. Alhasil, keinginannya membesar menguasai dirinya, sehingga ia membiarkan Izebel, istrinya yang licik itu, melakukan tindakan keji terhadap Nabot.
Tidak ada di dunia ini kehidupan tanpa masalah. Namun, tidak ada pula kehidupan yang hanya berisikan masalah. Merana atau bahagia, semua itu tergantung bagaimana kita memperlakukan koin-koin pemasalahan di tangan kita. Akankah kita mendekatkan koin-koin itu kemudian membiarkannya menguasai kehidupan kita, ataukah kita merentangkan tangan supaya Tuhan bisa mengambil alih? Pilihan ada di tangan kita. --LIN/www.renunganharian.net
KETIKA MATA KITA TERTUJU KEPADA ALLAH, MAKA TIDAK ADA LAGI RUANG BAGI KOIN-KOIN PERMASALAHAN UNTUK MENGUASAI KEHIDUPAN KITA.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2022/09/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+RAJA-RAJA+21:1-16
1 RAJA-RAJA 21:1-16
1 Sesudah itu terjadilah hal yang berikut. Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria.
2 Berkatalah Ahab kepada Nabot: "Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih suka, aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang."
3 Jawab Nabot kepada Ahab: "Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku kepadamu!"
4 Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan Nabot, orang Yizreel itu, kepadanya: "Tidak akan kuberikan kepadamu milik pusaka nenek moyangku." Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan.
5 Lalu datanglah Izebel, isterinya, dan berkata kepadanya: "Apa sebabnya hatimu kesal, sehingga engkau tidak makan?"
6 Lalu jawabnya kepadanya: "Sebab aku telah berkata kepada Nabot, orang Yizreel itu: Berikanlah kepadaku kebun anggurmu dengan bayaran uang atau jika engkau lebih suka, aku akan memberikan kebun anggur kepadamu sebagai gantinya. Tetapi sahutnya: Tidak akan kuberikan kepadamu kebun anggurku itu."
7 Kata Izebel, isterinya, kepadanya: "Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa raja atas Israel? Bangunlah, makanlah dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu."
8 Kemudian ia menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot.
9 Dalam surat itu ditulisnya demikian: "Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara rakyat.
10 Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka harus naik saksi terhadap dia, dengan mengatakan: Engkau telah mengutuk Allah dan raja. Sesudah itu bawalah dia ke luar dan lemparilah dia dengan batu sampai mati."
11 Orang-orang sekotanya, yakni tua-tua dan pemuka-pemuka, yang diam di kotanya itu, melakukan seperti yang diperintahkan Izebel kepada mereka, seperti yang tertulis dalam surat yang dikirimkannya kepada mereka.
12 Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan di antara rakyat.
13 Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya: "Nabot telah mengutuk Allah dan raja." Sesudah itu mereka membawa dia ke luar kota, lalu melempari dia dengan batu sampai mati.
14 Setelah itu mereka menyuruh orang kepada Izebel mengatakan: "Nabot sudah dilempari sampai mati."
15 Segera sesudah Izebel mendengar, bahwa Nabot sudah dilempari sampai mati, berkatalah Izebel kepada Ahab: "Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi milikmu, karena Nabot yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup lagi; ia sudah mati."
16 Segera sesudah Ahab mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Zakharia+8-14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Zakharia+8-14
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2022 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 29 September 2022
Bacaan : 1 RAJA-RAJA 21:1-16
Setahun: Zakharia 8-14
Nats: Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar ... berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan. (1 Raja-raja 21:4)
Renungan:
MISTERI UKURAN KOIN
Seorang pemuda mengeluhkan beratnya permasalahan yang dihadapinya. Ayahnya mengambil koin dan memintanya memegang koin itu dengan tangan terentang ke depan. "Bagaimana ukurannya?" tanya ayahnya. "Kecil sekali ayah, " jawabnya. "Sekarang dekatkan ke matamu. Bagaimana ukurannya?" tanya beliau lagi. "Semakin mendekat, koin ini tampak semakin besar, " jawabnya. "Seperti itulah sebuah masalah, anakku!" kata ayahnya, "Apabila kau terus-menerus memusatkan perhatianmu kepadanya, ia akan tampak semakin besar, bahkan menguasai hidupmu."
Begitu negosiasinya mengenai kebun anggur milik Nabot tidak disetujui, Ahab menjadi uring-uringan. Ia lalu membaringkan dirinya di tempat tidur, menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan. Kita mungkin berpikir betapa sepelenya masalah Ahab. Dibanding seluruh harta kekayaan miliknya yang adalah seorang raja, sebuah kebun anggur tentu tidak ada artinya. Masalahnya adalah cara pandang Ahab. Ketimbang merentangkan tangannya, Ahab memilih mendekatkan tangan berisi koin keinginan itu ke matanya. Alhasil, keinginannya membesar menguasai dirinya, sehingga ia membiarkan Izebel, istrinya yang licik itu, melakukan tindakan keji terhadap Nabot.
Tidak ada di dunia ini kehidupan tanpa masalah. Namun, tidak ada pula kehidupan yang hanya berisikan masalah. Merana atau bahagia, semua itu tergantung bagaimana kita memperlakukan koin-koin pemasalahan di tangan kita. Akankah kita mendekatkan koin-koin itu kemudian membiarkannya menguasai kehidupan kita, ataukah kita merentangkan tangan supaya Tuhan bisa mengambil alih? Pilihan ada di tangan kita. --LIN/www.renunganharian.net
KETIKA MATA KITA TERTUJU KEPADA ALLAH, MAKA TIDAK ADA LAGI RUANG BAGI KOIN-KOIN PERMASALAHAN UNTUK MENGUASAI KEHIDUPAN KITA.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2022/09/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+RAJA-RAJA+21:1-16
1 RAJA-RAJA 21:1-16
1 Sesudah itu terjadilah hal yang berikut. Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria.
2 Berkatalah Ahab kepada Nabot: "Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih suka, aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang."
3 Jawab Nabot kepada Ahab: "Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku kepadamu!"
4 Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan Nabot, orang Yizreel itu, kepadanya: "Tidak akan kuberikan kepadamu milik pusaka nenek moyangku." Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan.
5 Lalu datanglah Izebel, isterinya, dan berkata kepadanya: "Apa sebabnya hatimu kesal, sehingga engkau tidak makan?"
6 Lalu jawabnya kepadanya: "Sebab aku telah berkata kepada Nabot, orang Yizreel itu: Berikanlah kepadaku kebun anggurmu dengan bayaran uang atau jika engkau lebih suka, aku akan memberikan kebun anggur kepadamu sebagai gantinya. Tetapi sahutnya: Tidak akan kuberikan kepadamu kebun anggurku itu."
7 Kata Izebel, isterinya, kepadanya: "Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa raja atas Israel? Bangunlah, makanlah dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu."
8 Kemudian ia menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot.
9 Dalam surat itu ditulisnya demikian: "Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara rakyat.
10 Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka harus naik saksi terhadap dia, dengan mengatakan: Engkau telah mengutuk Allah dan raja. Sesudah itu bawalah dia ke luar dan lemparilah dia dengan batu sampai mati."
11 Orang-orang sekotanya, yakni tua-tua dan pemuka-pemuka, yang diam di kotanya itu, melakukan seperti yang diperintahkan Izebel kepada mereka, seperti yang tertulis dalam surat yang dikirimkannya kepada mereka.
12 Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan di antara rakyat.
13 Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya: "Nabot telah mengutuk Allah dan raja." Sesudah itu mereka membawa dia ke luar kota, lalu melempari dia dengan batu sampai mati.
14 Setelah itu mereka menyuruh orang kepada Izebel mengatakan: "Nabot sudah dilempari sampai mati."
15 Segera sesudah Izebel mendengar, bahwa Nabot sudah dilempari sampai mati, berkatalah Izebel kepada Ahab: "Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi milikmu, karena Nabot yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup lagi; ia sudah mati."
16 Segera sesudah Ahab mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Zakharia+8-14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Zakharia+8-14
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2022 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar