e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 17 Juli 2022
Ayat SH: Roma 14:1-12
Judul: Ingat, Jangan Menghakimi!
Mari kita menjawab dengan cepat: Apa respons Anda jika melihat pengemis meminta di jalanan padahal ia masih muda? Apa respons Anda jika melihat teman tidak pergi ke gereja? Apa pula respons Anda ketika mendengar perceraian teman yang aktif pelayanan di gereja?
Tentu, kita punya pendapat masing-masing dalam menilai orang yang agaknya melakukan hal-hal yang berbeda dari kita. Penilaian kita tentu subjektif. Cara pandang kita dipengaruhi oleh pengetahuan yang kita terima, pengalaman yang kita jalani, pergaulan, tuntutan profesi, ataupun latar belakang keluarga. Bahkan, kita mudah sekali menghakimi sesama yang tak sesuai dengan pola pikir kita.
Dalam perikop hari ini, kita diminta bertumbuh dalam kasih sehingga memiliki kedewasaan rohani. Kedewasaan rohani seseorang dilihat dari bagaimana memperlakukan orang lain. Salah satunya adalah tak mudah menghakimi, menerima orang yang lemah iman tanpa mempercakapkan pendapatnya (1). Hal itu secara serius dibahas oleh Paulus dalam membangun komunitas orang percaya.
Ada banyak alasan orang menjadi lemah iman. Mungkin, ia adalah petobat baru yang masih memiliki sedikit pemahaman. Mungkin pula ia lemah karena kurangnya pengajaran atau sedang mengalami banyak penderitaan. Kebutuhan orang yang lemah iman adalah penguatan. Kita dipanggil untuk memberikan penguatan bagi saudara kita yang mengalami lemah iman.
Kita sering kali terjebak dalam melihat perbedaan dan cenderung mudah menghakimi orang yang berbeda dari kita. Seperti halnya makanan (2-3) , kejatuhan seseorang (4), ataupun hari-hari yang penting dan hari-hari yang tidak penting (5-6). Padahal, Allah sendiri menerima setiap orang apa adanya. Kristus datang bukan untuk menghakimi, melainkan menjadikan orang-orang berdosa sebagai sahabat dan membawa mereka kepada kehidupan baru. Kristus telah hadir menjadi Tuhan atas semua orang.
Ingat, jangan menghakimi! Sebab, kita semua kelak harus menghadap pengadilan Allah. [SLM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/07/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+14:1-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+14:1-12
Roma 14:1-12
1 Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
2 Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.
3 Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.
4 Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.
5 Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri.
6 Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah.
7 Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri.
8 Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
9 Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.
10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.
11 Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah."
12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 17 Juli 2022
Ayat SH: Roma 14:1-12
Judul: Ingat, Jangan Menghakimi!
Mari kita menjawab dengan cepat: Apa respons Anda jika melihat pengemis meminta di jalanan padahal ia masih muda? Apa respons Anda jika melihat teman tidak pergi ke gereja? Apa pula respons Anda ketika mendengar perceraian teman yang aktif pelayanan di gereja?
Tentu, kita punya pendapat masing-masing dalam menilai orang yang agaknya melakukan hal-hal yang berbeda dari kita. Penilaian kita tentu subjektif. Cara pandang kita dipengaruhi oleh pengetahuan yang kita terima, pengalaman yang kita jalani, pergaulan, tuntutan profesi, ataupun latar belakang keluarga. Bahkan, kita mudah sekali menghakimi sesama yang tak sesuai dengan pola pikir kita.
Dalam perikop hari ini, kita diminta bertumbuh dalam kasih sehingga memiliki kedewasaan rohani. Kedewasaan rohani seseorang dilihat dari bagaimana memperlakukan orang lain. Salah satunya adalah tak mudah menghakimi, menerima orang yang lemah iman tanpa mempercakapkan pendapatnya (1). Hal itu secara serius dibahas oleh Paulus dalam membangun komunitas orang percaya.
Ada banyak alasan orang menjadi lemah iman. Mungkin, ia adalah petobat baru yang masih memiliki sedikit pemahaman. Mungkin pula ia lemah karena kurangnya pengajaran atau sedang mengalami banyak penderitaan. Kebutuhan orang yang lemah iman adalah penguatan. Kita dipanggil untuk memberikan penguatan bagi saudara kita yang mengalami lemah iman.
Kita sering kali terjebak dalam melihat perbedaan dan cenderung mudah menghakimi orang yang berbeda dari kita. Seperti halnya makanan (2-3) , kejatuhan seseorang (4), ataupun hari-hari yang penting dan hari-hari yang tidak penting (5-6). Padahal, Allah sendiri menerima setiap orang apa adanya. Kristus datang bukan untuk menghakimi, melainkan menjadikan orang-orang berdosa sebagai sahabat dan membawa mereka kepada kehidupan baru. Kristus telah hadir menjadi Tuhan atas semua orang.
Ingat, jangan menghakimi! Sebab, kita semua kelak harus menghadap pengadilan Allah. [SLM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/07/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+14:1-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+14:1-12
Roma 14:1-12
1 Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
2 Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.
3 Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.
4 Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.
5 Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri.
6 Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah.
7 Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri.
8 Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
9 Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.
10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.
11 Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah."
12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar