e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 15 Juli 2022
Ayat SH: Roma 13:1-7
Judul: Menghidupkan Suara Hati
Bukan sebuah kebetulan kita ada di dalam sebuah negara. Di negara mana pun, tentu ada yang menjadi pemimpin. Ada pemimpin yang bijaksana, ada pula pemimpin yang kejam. Dalam hal pemimpin, kita diminta untuk merespons dengan kesadaran penuh bahwa kehadiran pemimpin adalah perwakilan Allah untuk rakyatnya.
Paulus menulis surat pada masa kekaisaran Romawi. Pada masa itu, ada pemimpin yang tak bersahabat dengan orang Kristen. Kendati demikian, Paulus mengajak jemaat di Roma untuk takluk atau tunduk kepada pemerintah (1) dan senantiasa berbuat kebaikan dalam hidup bermasyarakat (3). Hal yang tak mudah itu hanya bisa dilakukan jika jemaat menyadari bahwa Allah berdaulat atas negara, siapa pun dan bagaimanapun pemimpinnya. Bagian jemaat adalah menyadari penuh bahwa pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikan mereka (4).
Bagaimana kita dapat memiliki kerelaan untuk tunduk kepada pemerintah sekalipun kebijakan dan aturannya sering kali tak sesuai harapan? Kuncinya ada dalam hal menaklukkan diri (5). Penaklukan diri adalah kemampuan terbesar untuk menghidupkan suara hati. Saat hal itu terjadi barulah kita bisa menilai diri dengan jernih.
Suara hati adalah tempat Allah mengajar kita secara pribadi. Melalui pengajaran Allah, kita dimampukan untuk bijaksana dalam menempatkan diri, mengukur diri, dan memahami kapasitas diri. Kita pun menjadi makin bijak dalam menjalankan hak dan kewajiban kita, baik di dalam keluarga maupun dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.
Sebagai pribadi yang mengasihi Allah, kita diminta untuk secara bijak berkontribusi terhadap pemerintah. Misalnya adalah dengan membayar pajak dan cukai tepat waktu, hal itu merupakan ukuran kepatuhan yang paling sederhana. Kita pun dapat menghormati pemerintah, mulai dari tingkat yang terendah sampai tingkat yang tertinggi.
Tak ada pemerintah yang sempurna. Kita hanya diminta menghargai dan menerima mereka sebagai wakil Allah yang rencana-Nya selalu sempurna pada waktu-Nya. [SLM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/07/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+13:1-7
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+13:1-7
Roma 13:1-7
1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.
6 Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
7 Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 15 Juli 2022
Ayat SH: Roma 13:1-7
Judul: Menghidupkan Suara Hati
Bukan sebuah kebetulan kita ada di dalam sebuah negara. Di negara mana pun, tentu ada yang menjadi pemimpin. Ada pemimpin yang bijaksana, ada pula pemimpin yang kejam. Dalam hal pemimpin, kita diminta untuk merespons dengan kesadaran penuh bahwa kehadiran pemimpin adalah perwakilan Allah untuk rakyatnya.
Paulus menulis surat pada masa kekaisaran Romawi. Pada masa itu, ada pemimpin yang tak bersahabat dengan orang Kristen. Kendati demikian, Paulus mengajak jemaat di Roma untuk takluk atau tunduk kepada pemerintah (1) dan senantiasa berbuat kebaikan dalam hidup bermasyarakat (3). Hal yang tak mudah itu hanya bisa dilakukan jika jemaat menyadari bahwa Allah berdaulat atas negara, siapa pun dan bagaimanapun pemimpinnya. Bagian jemaat adalah menyadari penuh bahwa pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikan mereka (4).
Bagaimana kita dapat memiliki kerelaan untuk tunduk kepada pemerintah sekalipun kebijakan dan aturannya sering kali tak sesuai harapan? Kuncinya ada dalam hal menaklukkan diri (5). Penaklukan diri adalah kemampuan terbesar untuk menghidupkan suara hati. Saat hal itu terjadi barulah kita bisa menilai diri dengan jernih.
Suara hati adalah tempat Allah mengajar kita secara pribadi. Melalui pengajaran Allah, kita dimampukan untuk bijaksana dalam menempatkan diri, mengukur diri, dan memahami kapasitas diri. Kita pun menjadi makin bijak dalam menjalankan hak dan kewajiban kita, baik di dalam keluarga maupun dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.
Sebagai pribadi yang mengasihi Allah, kita diminta untuk secara bijak berkontribusi terhadap pemerintah. Misalnya adalah dengan membayar pajak dan cukai tepat waktu, hal itu merupakan ukuran kepatuhan yang paling sederhana. Kita pun dapat menghormati pemerintah, mulai dari tingkat yang terendah sampai tingkat yang tertinggi.
Tak ada pemerintah yang sempurna. Kita hanya diminta menghargai dan menerima mereka sebagai wakil Allah yang rencana-Nya selalu sempurna pada waktu-Nya. [SLM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/07/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+13:1-7
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+13:1-7
Roma 13:1-7
1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.
6 Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
7 Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar