e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 7 Juli 2022
Bacaan : BILANGAN 12
Setahun: Mazmur 72-77
Nats: Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. (Bilangan 12:3)
Renungan:
AMPELAS ATAU DIAMPELAS?
Seorang pria baru mengalami usahanya bangkrut dan kini bekerja sebagai kuli bangunan. Semua orang iba, kecuali tetangga sebelah rumahnya, yang selalu menyebutnya "Si miskin". "Setiap bertemu tetanggaku, aku merasa seperti diampelas, " keluh pria itu kepada sahabatnya. "Beruntung kau diampelas, daripada kau menjadi ampelasnya, " hibur sahabatnya.
Adakah kita jumpai orang-orang di sekitar kita yang seperti "ampelas"? Mungkin mereka kerap mencela, menghina atau mencemooh kita. Alih-alih merasa sakit hati, mari mengucap syukur. Mengadopsi pendapat dari sahabat pria tadi, kita merasa beruntung "diampelas" bukan menjadi "ampelas"-nya. Ibarat sebuah meja, diampelas akan membuat permukaan meja semakin halus. Demikian jika kita "diampelas" orang lain, akan ada karakter dalam diri kita yang menjadi makin halus. Sedangkan ampelas, sesudah dipakai, ampelas itu dibuang! Dari sini dapat kita ketahui terlebih beruntung posisi kita daripada mereka yang semena-mena memperlakukan diri kita.
Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya. Padahal sebelumnya ia cepat emosi. Saat melihat orang Mesir memukul orang Ibrani, kaum sebangsanya, langsung ia membunuh orang Mesir itu. (Kel. 2:11-12). Rahasia perubahan karakter Musa adalah "diampelas". "Ampelas"-nya tidak lain orang Israel, bangsa yang tegar tengkuk. Tak ada air mereka bersungut-sungut, tak ada daging mereka marah. Sekian lama memimpin mereka, karakter Musa menjadi halus. Musa menjadi seorang yang sabar. Buktinya saat Harun dan Miryam, kakak-kakaknya itu mengatai dirinya, Musa tidak marah. Hari ini, mari buang rasa sakit hati disebabkan perlakukan orang lain yang buruk. Kita meyakini-seperti Musa, akan ada karakter mulia muncul dari dalam diri kita. --LIN/www.renunganharian.net
SIKAP DAN PERLAKUAN BURUK ORANG LAIN DAPAT KITA GUNAKAN SEBAGAI SARANA UNTUK MEMPERHALUS KARAKTER DALAM DIRI KITA.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2022/07/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?BILANGAN+12
BILANGAN 12
1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
2 Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.
3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.
4 Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga.
5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.
6 Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
7 Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku.
8 Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"
9 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia.
10 Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!
11 Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami.
12 Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya."
13 Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."
14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali."
15 Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya, dan bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali.
16 Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+72-77
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+72-77
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2022 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 7 Juli 2022
Bacaan : BILANGAN 12
Setahun: Mazmur 72-77
Nats: Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. (Bilangan 12:3)
Renungan:
AMPELAS ATAU DIAMPELAS?
Seorang pria baru mengalami usahanya bangkrut dan kini bekerja sebagai kuli bangunan. Semua orang iba, kecuali tetangga sebelah rumahnya, yang selalu menyebutnya "Si miskin". "Setiap bertemu tetanggaku, aku merasa seperti diampelas, " keluh pria itu kepada sahabatnya. "Beruntung kau diampelas, daripada kau menjadi ampelasnya, " hibur sahabatnya.
Adakah kita jumpai orang-orang di sekitar kita yang seperti "ampelas"? Mungkin mereka kerap mencela, menghina atau mencemooh kita. Alih-alih merasa sakit hati, mari mengucap syukur. Mengadopsi pendapat dari sahabat pria tadi, kita merasa beruntung "diampelas" bukan menjadi "ampelas"-nya. Ibarat sebuah meja, diampelas akan membuat permukaan meja semakin halus. Demikian jika kita "diampelas" orang lain, akan ada karakter dalam diri kita yang menjadi makin halus. Sedangkan ampelas, sesudah dipakai, ampelas itu dibuang! Dari sini dapat kita ketahui terlebih beruntung posisi kita daripada mereka yang semena-mena memperlakukan diri kita.
Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya. Padahal sebelumnya ia cepat emosi. Saat melihat orang Mesir memukul orang Ibrani, kaum sebangsanya, langsung ia membunuh orang Mesir itu. (Kel. 2:11-12). Rahasia perubahan karakter Musa adalah "diampelas". "Ampelas"-nya tidak lain orang Israel, bangsa yang tegar tengkuk. Tak ada air mereka bersungut-sungut, tak ada daging mereka marah. Sekian lama memimpin mereka, karakter Musa menjadi halus. Musa menjadi seorang yang sabar. Buktinya saat Harun dan Miryam, kakak-kakaknya itu mengatai dirinya, Musa tidak marah. Hari ini, mari buang rasa sakit hati disebabkan perlakukan orang lain yang buruk. Kita meyakini-seperti Musa, akan ada karakter mulia muncul dari dalam diri kita. --LIN/www.renunganharian.net
SIKAP DAN PERLAKUAN BURUK ORANG LAIN DAPAT KITA GUNAKAN SEBAGAI SARANA UNTUK MEMPERHALUS KARAKTER DALAM DIRI KITA.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2022/07/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?BILANGAN+12
BILANGAN 12
1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
2 Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.
3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.
4 Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga.
5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.
6 Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
7 Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku.
8 Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"
9 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia.
10 Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!
11 Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami.
12 Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya."
13 Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."
14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali."
15 Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya, dan bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali.
16 Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+72-77
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+72-77
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2022 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar