e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 30 Juni 2022
Ayat SH: Roma 6:15-23
Judul: Siapakah Tuanmu?
Dalam kehidupan kita sebagai manusia di dunia yang telah jatuh, kita tidak pernah ditempatkan dalam posisi netral. Setiap kita harus membuat pilihan kepada siapa kita harus mengabdi! Dunia di mana kita hidup merupakan medan pertempuran.
Setiap orang memiliki tuan dalam hidupnya, yang kepadanya mereka akan menundukkan diri. Paulus menjelaskan bahwa dalam hidup ini kita dapat menjadi hamba dosa atau hamba kebenaran. Ketika kita menjadi hamba dosa, kita pasti akan dipimpin kepada kematian (16, 23a). Jikalau kita menjadi hamba kebenaran, kita pasti akan dipimpin kepada pengudusan (19, 22) dan hidup yang kekal (23b).
Hal ini bukan berarti, ketika kita hidup sebagai hamba kebenaran, kita kebal terhadap dosa. Yang terjadi adalah kita tidak lagi menjadi hamba dosa. Kehidupan yang telah ditebus menjadikan kita hamba kebenaran yang beroleh karunia Allah dan hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (23).
Hidup sebagai hamba kebenaran harus dijalani dengan segenap hati untuk menaati pengajaran (17). Yang dimaksud adalah pengajaran yang memberitakan Kabar Baik bahwa Yesus telah mati bagi kita dan Ia telah memberikan kehidupan yang baru. Seluruh totalitas kemampuan harus dikerahkan untuk mengenal dan menaati firman-Nya.
Hidup kekal merupakan pemberian Allah. Karena ini adalah pemberian, tidak ada jasa kita di dalamnya. Sungguh sebuah kebodohan jika kita memahami bahwa ini adalah sebuah hadiah yang diberikan dengan cuma-cuma, tetapi kemudian kita mengeluarkan uang untuk membayarnya. Yang seharusnya kita lakukan adalah menunjukkan respons ketaatan yang sepatutnya kepada Sang Pemberi hadiah tersebut. Dialah Sang Tuan yang kepada-Nya kita harus mengabdi.
Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita dengan menjadikan kita sebagai hamba kebenaran. Kita memperoleh hidup yang kekal dalam Kristus Yesus. Sudah sepatutnya rasa syukur kita terungkap melalui pengabdian yang tulus atas dasar cinta dengan segenap hati kepada Allah yang sejati. [PMS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/06/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+6:15-23
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+6:15-23
Roma 6:15-23
15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!
16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.
20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
21 Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.
22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 30 Juni 2022
Ayat SH: Roma 6:15-23
Judul: Siapakah Tuanmu?
Dalam kehidupan kita sebagai manusia di dunia yang telah jatuh, kita tidak pernah ditempatkan dalam posisi netral. Setiap kita harus membuat pilihan kepada siapa kita harus mengabdi! Dunia di mana kita hidup merupakan medan pertempuran.
Setiap orang memiliki tuan dalam hidupnya, yang kepadanya mereka akan menundukkan diri. Paulus menjelaskan bahwa dalam hidup ini kita dapat menjadi hamba dosa atau hamba kebenaran. Ketika kita menjadi hamba dosa, kita pasti akan dipimpin kepada kematian (16, 23a). Jikalau kita menjadi hamba kebenaran, kita pasti akan dipimpin kepada pengudusan (19, 22) dan hidup yang kekal (23b).
Hal ini bukan berarti, ketika kita hidup sebagai hamba kebenaran, kita kebal terhadap dosa. Yang terjadi adalah kita tidak lagi menjadi hamba dosa. Kehidupan yang telah ditebus menjadikan kita hamba kebenaran yang beroleh karunia Allah dan hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (23).
Hidup sebagai hamba kebenaran harus dijalani dengan segenap hati untuk menaati pengajaran (17). Yang dimaksud adalah pengajaran yang memberitakan Kabar Baik bahwa Yesus telah mati bagi kita dan Ia telah memberikan kehidupan yang baru. Seluruh totalitas kemampuan harus dikerahkan untuk mengenal dan menaati firman-Nya.
Hidup kekal merupakan pemberian Allah. Karena ini adalah pemberian, tidak ada jasa kita di dalamnya. Sungguh sebuah kebodohan jika kita memahami bahwa ini adalah sebuah hadiah yang diberikan dengan cuma-cuma, tetapi kemudian kita mengeluarkan uang untuk membayarnya. Yang seharusnya kita lakukan adalah menunjukkan respons ketaatan yang sepatutnya kepada Sang Pemberi hadiah tersebut. Dialah Sang Tuan yang kepada-Nya kita harus mengabdi.
Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita dengan menjadikan kita sebagai hamba kebenaran. Kita memperoleh hidup yang kekal dalam Kristus Yesus. Sudah sepatutnya rasa syukur kita terungkap melalui pengabdian yang tulus atas dasar cinta dengan segenap hati kepada Allah yang sejati. [PMS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/06/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+6:15-23
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+6:15-23
Roma 6:15-23
15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!
16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.
20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
21 Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.
22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar