e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 29 Juni 2022
Ayat SH: Roma 6:1-14
Judul: Jangan Main-main dengan Dosa
Setelah menjadi orang percaya, hidup tidak boleh dijalani dengan sembarangan. Ada aturan yang harus ditaati. Allah Yang Mahakudus menuntut kita untuk hidup sepadan dengan kehendak-Nya.
Hidup dalam kekudusan merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh orang percaya. Ini tidak berarti kasih karunia Allah yang berlimpah-limpah menjadi kesempatan bagi kita untuk bertekun di dalam dosa (1). Ketika kita telah mati bagi dosa dan hidup bagi kebenaran, seharusnya dosa tidak berkuasa lagi dalam hidup kita. Kehidupan di dalam dosa telah mati dan dikuburkan, sedangkan sukacita kehidupan yang baru telah kita terima di dalam Kristus (2-4).
Manusia lama kita telah disalibkan bersama dengan Kristus, dan kita tidak menghambakan diri lagi kepada dosa (6-7). Ketika kita dibenarkan oleh Kristus, kita tidak secara otomatis memiliki kehidupan yang sesuai dengan standar Allah. Kadang-kadang kita masih bisa jatuh ke dalam dosa, namun perbedaannya adalah kita tidak lagi menghidupi kehidupan di dalam dosa. Kita tidak menghambakan diri lagi kepada natur berdosa kita. Sekarang kita diperhadapkan dengan pilihan untuk mengasihi Allah di dalam kehidupan yang kita jalani (Gal. 2:20).
Karena kematian Kristus dan kebangkitan-Nya, kita tidak perlu takut kepada kematian. Jaminan telah diberikan-Nya bagi kita untuk menikmati relasi dengan Dia dan melakukan kehendak-Nya dengan penuh sukacita.
Kita tidak lagi hidup dengan mengejar hasrat dan hawa nafsu yang sia-sia, melainkan rindu untuk memuliakan Dia (11). Di tengah dunia ini, Roh Kuduslah yang akan menolong kita untuk hidup sesuai dengan apa yang menjadi kehendak Kristus bagi kita.
Maka dari itu, mengasihi Allah dengan hak istimewa yang telah diberikan kepada kita untuk hidup dalam kebenaran, melalui keterbukaan dalam relasi yang penuh sukacita bersama Dia, harus menjadi hasrat terdalam dari jiwa kita. Tinggalkanlah dosa, jangan bermain-main dengan kasih karunia Allah. Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk hidup bagi Allah! [PMS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/06/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+6:1-14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+6:1-14
Roma 6:1-14
1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.
8 Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.
9 Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
10 Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
11 Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 29 Juni 2022
Ayat SH: Roma 6:1-14
Judul: Jangan Main-main dengan Dosa
Setelah menjadi orang percaya, hidup tidak boleh dijalani dengan sembarangan. Ada aturan yang harus ditaati. Allah Yang Mahakudus menuntut kita untuk hidup sepadan dengan kehendak-Nya.
Hidup dalam kekudusan merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh orang percaya. Ini tidak berarti kasih karunia Allah yang berlimpah-limpah menjadi kesempatan bagi kita untuk bertekun di dalam dosa (1). Ketika kita telah mati bagi dosa dan hidup bagi kebenaran, seharusnya dosa tidak berkuasa lagi dalam hidup kita. Kehidupan di dalam dosa telah mati dan dikuburkan, sedangkan sukacita kehidupan yang baru telah kita terima di dalam Kristus (2-4).
Manusia lama kita telah disalibkan bersama dengan Kristus, dan kita tidak menghambakan diri lagi kepada dosa (6-7). Ketika kita dibenarkan oleh Kristus, kita tidak secara otomatis memiliki kehidupan yang sesuai dengan standar Allah. Kadang-kadang kita masih bisa jatuh ke dalam dosa, namun perbedaannya adalah kita tidak lagi menghidupi kehidupan di dalam dosa. Kita tidak menghambakan diri lagi kepada natur berdosa kita. Sekarang kita diperhadapkan dengan pilihan untuk mengasihi Allah di dalam kehidupan yang kita jalani (Gal. 2:20).
Karena kematian Kristus dan kebangkitan-Nya, kita tidak perlu takut kepada kematian. Jaminan telah diberikan-Nya bagi kita untuk menikmati relasi dengan Dia dan melakukan kehendak-Nya dengan penuh sukacita.
Kita tidak lagi hidup dengan mengejar hasrat dan hawa nafsu yang sia-sia, melainkan rindu untuk memuliakan Dia (11). Di tengah dunia ini, Roh Kuduslah yang akan menolong kita untuk hidup sesuai dengan apa yang menjadi kehendak Kristus bagi kita.
Maka dari itu, mengasihi Allah dengan hak istimewa yang telah diberikan kepada kita untuk hidup dalam kebenaran, melalui keterbukaan dalam relasi yang penuh sukacita bersama Dia, harus menjadi hasrat terdalam dari jiwa kita. Tinggalkanlah dosa, jangan bermain-main dengan kasih karunia Allah. Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk hidup bagi Allah! [PMS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/06/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+6:1-14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+6:1-14
Roma 6:1-14
1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.
8 Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.
9 Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
10 Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
11 Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar