(e-RH) 8 Juni -- LUKAS 15:11-32 - NARSISISME ROHANI

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 8 Juni 2022
Bacaan : LUKAS 15:11-32
Setahun: Nehemia 7-8
Nats: "Tetapi ia menjawab ayahnya: Lihatlah, telah bertahun-tahun aku melayani Bapa ... tetapi kepadaku belum pernah Bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku." (Lukas 15:29)

Renungan:

NARSISISME ROHANI

Seorang pemuda hidup setia kepada Tuhan. Namun, ia berubah kecewa dan marah. Sambil menunjuk teman-temannya yang belum mengenal Tuhan atau belum bersungguh-sungguh di dalam Tuhan, ia berkata, "Mengapa mereka mendapat hal-hal yang lebih baik dariku?"

Sikap pemuda tersebut merupakan gejala narsisisme rohani. Yohan Candawasa dalam bukunya Merupa Hidup Dalam Rupa-Nya menuliskan: "Narsisisme rohani terjadi jika manusia dalam hubungannya dengan Allah menganggap bahwa mereka telah beribadah dengan tekun kepada Tuhan-membicarakan tentang Allah, mencari wajah Allah siang dan malam, berdoa kepada Allah, bermeditasi, mengabdi dan melayani Allah, ... tetapi kenyataannya bukan mengembalikan hak Allah, melainkan memakai Allah untuk menikmati diri sendiri." Seorang narsis rohani selalu mengaitkan segala yang sudah dilakukannya dengan upah. Gejala serupa dialami si anak sulung. Mengetahui bapanya menyembelih anak lembu tambun demi menyambut kepulangan sang adik yang baru memboroskan uang-sementara ia menganggap dirinya yang sudah setia bertahun-tahun bekerja belum pernah menerima upah-ia menjadi marah.

Narsisisme rohani merupakan kesalahpahaman makna ibadah, di mana manusia tidak lagi mengutamakan Allah, tetapi diri sendiri dan kepuasannya. Lagi pula, seorang narsis rohani tidak menyadari bahwa segala yang terbaik dari Allah adalah miliknya. Tuhan tidak menghendaki kita menjadi narsis rohani. Sebaliknya, Dia ingin diutamakan dan dirindukan anak-anak-Nya. Benar-benar menjadi rohani atau sekadar narsis rohani, manakah diri kita di hadapan Allah? --LIN/www.renunganharian.net
   
TANPA PERLU BERSIKAP NARSIS ROHANI DI HADAPAN ALLAH, DIA TAHU APA YANG KITA BUTUHKAN DAN PASTI SELALU MEMENUHKANNYA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2022/06/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?LUKAS+15:11-32

LUKAS 15:11-32

11  Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
12  Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
13  Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
14  Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
15  Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
16  Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
17  Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
18  Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
19  aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
20  Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
21  Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
22  Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
23  Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
24  Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
25  Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
26  Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
27  Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
28  Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
29  Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
30  Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
31  Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
32  Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Nehemia+7-8
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Nehemia+7-8

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2022 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar