e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 20 Mei 2022
Ayat SH: Yeremia 38:1-13
Judul: Perbuatan yang Memiliki Nilai Kekal
Pada akhirnya setiap perbuatan kita akan diuji. Jika perbuatan kita tahan uji, kita akan mendapat upah (1Kor. 3:14).
Yeremia terus mengatakan bahwa Yerusalem akan diserahkan kepada Babel, dan meminta penduduk Yerusalem untuk tidak melawan, melainkan menyerahkan diri. Mereka yang tidak mau menyerahkan diri kepada Babel dan bertahan di Yerusalem akan mati oleh pedang, kelaparan, dan penyakit sampar, sedangkan mereka yang menyerahkan diri akan tetap hidup (1-3).
Para pemuka mendesak raja untuk menghukum mati Yeremia karena telah mematahkan semangat para prajurit (4). Raja Zedekia terpaksa menyetujui usulan para pemuka. Mereka memasukkan Yeremia ke dalam perigi berisi lumpur (5-6). Tujuan mereka adalah supaya Yeremia dibiarkan mati kelaparan.
Ebed-Melekh (artinya hamba raja)-seorang Etiopia-ketika melihat apa yang terjadi, ia melaporkan kepada raja apa yang dilakukan terhadap Yeremia. Lalu, atas izin raja ia membawa orang untuk menyelamatkan Yeremia (7-13).
Penilaian dunia dan penilaian Tuhan sering sekali berbeda. Mungkin bagi dunia apa yang dilakukan Ebed-Melekh adalah tindakan bodoh yang tidak menguntungkan, bahkan membahayakan diri sendiri. Tetapi, ternyata bagi Tuhan, perbuatan itu memiliki nilai kekal. Tuhan Yesus berkata bahwa apa yang kita lakukan terhadap salah satu saudara-Nya yang paling hina, kita sudah melakukannya untuk Dia (Mat. 25:40). Perbuatan Ebed-Melekh itu adalah perbuatan yang sangat berkenan kepada Tuhan, sehingga perbuatan itu dicatat dalam Alkitab dan akan dikenang sepanjang masa.
Kita perlu meminta kepekaan kepada Tuhan supaya kita dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang memiliki nilai kekal. Untuk itu, janganlah kita memikirkan apakah tindakan yang kita lakukan menguntungkan diri kita atau tidak. Sebaliknya, kita perlu memikirkan apakah tindakan yang kita lakukan akan berkenan kepada Tuhan atau tidak.
Belajarlah agar kita melakukan perbuatan yang benar dan bukan yang menguntungkan saja. [INT]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/05/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yeremia+38:1-13
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+38:1-13
Yeremia 38:1-13
1 Tetapi Sefaca bin Matan, Gedalya bin Pasyhur, Yukhal bin Selemya dan Pasyhur bin Malkia mendengar perkataan yang tidak henti-henti diucapkan oleh Yeremia kepada segenap orang banyak itu:
2 "Beginilah firman TUHAN: Siapa yang tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan dan karena penyakit sampar; tetapi siapa yang keluar dari sini mendapatkan orang Kasdim, ia akan tetap hidup; nyawanya akan menjadi jarahan baginya dan ia tetap hidup.
3 Beginilah firman TUHAN: Kota ini akan pasti diserahkan ke dalam tangan tentara raja Babel yang akan merebutnya."
4 Maka berkatalah para pemuka itu kepada raja: "Baiklah orang ini dihukum mati! Sebab sebenarnya dengan mengatakan hal-hal seperti itu maka ia melemahkan semangat prajurit-prajurit yang masih tinggal di kota ini dan semangat segenap rakyat. Sungguh, orang ini tidak mengusahakan kesejahteraan untuk bangsa ini, melainkan kemalangan."
5 Raja Zedekia menjawab: "Baiklah, ia ada dalam kuasamu! Sebab raja tidak dapat berbuat apa-apa menentang kamu!"
6 Maka mereka mengambil Yeremia dan memasukkannya ke dalam perigi milik pangeran Malkia yang ada di pelataran penjagaan itu; mereka menurunkan Yeremia dengan tali. Di perigi itu tidak ada air, hanya lumpur, lalu terperosoklah Yeremia ke dalam lumpur itu.
7 Tetapi ketika didengar Ebed-Melekh, orang Etiopia itu--ia seorang sida-sida yang tinggal di istana raja--bahwa Yeremia telah dimasukkan ke dalam perigi--pada waktu itu raja sedang duduk di pintu gerbang Benyamin--
8 maka keluarlah Ebed-Melekh dari istana raja itu, lalu berkata kepada raja:
9 "Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkan dia ke dalam perigi; ia akan mati kelaparan di tempat itu! Sebab tidak ada lagi roti di kota."
10 Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya: "Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!"
11 Ebed-Melekh membawa orang-orang itu dan masuk ke istana raja, ke gudang pakaian di tempat perbendaharaan; dari sana ia mengambil pakaian yang buruk-buruk dan pakaian yang robek-robek, lalu menurunkannya dengan tali kepada Yeremia di perigi itu.
12 Berserulah Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, kepada Yeremia: "Taruhlah pakaian yang buruk-buruk dan robek-robek itu di bawah ketiakmu sebagai ganjal tali!" Yeremiapun berbuat demikian.
13 Kemudian mereka menarik dan mengangkat Yeremia dengan tali dari perigi itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan itu.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 20 Mei 2022
Ayat SH: Yeremia 38:1-13
Judul: Perbuatan yang Memiliki Nilai Kekal
Pada akhirnya setiap perbuatan kita akan diuji. Jika perbuatan kita tahan uji, kita akan mendapat upah (1Kor. 3:14).
Yeremia terus mengatakan bahwa Yerusalem akan diserahkan kepada Babel, dan meminta penduduk Yerusalem untuk tidak melawan, melainkan menyerahkan diri. Mereka yang tidak mau menyerahkan diri kepada Babel dan bertahan di Yerusalem akan mati oleh pedang, kelaparan, dan penyakit sampar, sedangkan mereka yang menyerahkan diri akan tetap hidup (1-3).
Para pemuka mendesak raja untuk menghukum mati Yeremia karena telah mematahkan semangat para prajurit (4). Raja Zedekia terpaksa menyetujui usulan para pemuka. Mereka memasukkan Yeremia ke dalam perigi berisi lumpur (5-6). Tujuan mereka adalah supaya Yeremia dibiarkan mati kelaparan.
Ebed-Melekh (artinya hamba raja)-seorang Etiopia-ketika melihat apa yang terjadi, ia melaporkan kepada raja apa yang dilakukan terhadap Yeremia. Lalu, atas izin raja ia membawa orang untuk menyelamatkan Yeremia (7-13).
Penilaian dunia dan penilaian Tuhan sering sekali berbeda. Mungkin bagi dunia apa yang dilakukan Ebed-Melekh adalah tindakan bodoh yang tidak menguntungkan, bahkan membahayakan diri sendiri. Tetapi, ternyata bagi Tuhan, perbuatan itu memiliki nilai kekal. Tuhan Yesus berkata bahwa apa yang kita lakukan terhadap salah satu saudara-Nya yang paling hina, kita sudah melakukannya untuk Dia (Mat. 25:40). Perbuatan Ebed-Melekh itu adalah perbuatan yang sangat berkenan kepada Tuhan, sehingga perbuatan itu dicatat dalam Alkitab dan akan dikenang sepanjang masa.
Kita perlu meminta kepekaan kepada Tuhan supaya kita dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang memiliki nilai kekal. Untuk itu, janganlah kita memikirkan apakah tindakan yang kita lakukan menguntungkan diri kita atau tidak. Sebaliknya, kita perlu memikirkan apakah tindakan yang kita lakukan akan berkenan kepada Tuhan atau tidak.
Belajarlah agar kita melakukan perbuatan yang benar dan bukan yang menguntungkan saja. [INT]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/05/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yeremia+38:1-13
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+38:1-13
Yeremia 38:1-13
1 Tetapi Sefaca bin Matan, Gedalya bin Pasyhur, Yukhal bin Selemya dan Pasyhur bin Malkia mendengar perkataan yang tidak henti-henti diucapkan oleh Yeremia kepada segenap orang banyak itu:
2 "Beginilah firman TUHAN: Siapa yang tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan dan karena penyakit sampar; tetapi siapa yang keluar dari sini mendapatkan orang Kasdim, ia akan tetap hidup; nyawanya akan menjadi jarahan baginya dan ia tetap hidup.
3 Beginilah firman TUHAN: Kota ini akan pasti diserahkan ke dalam tangan tentara raja Babel yang akan merebutnya."
4 Maka berkatalah para pemuka itu kepada raja: "Baiklah orang ini dihukum mati! Sebab sebenarnya dengan mengatakan hal-hal seperti itu maka ia melemahkan semangat prajurit-prajurit yang masih tinggal di kota ini dan semangat segenap rakyat. Sungguh, orang ini tidak mengusahakan kesejahteraan untuk bangsa ini, melainkan kemalangan."
5 Raja Zedekia menjawab: "Baiklah, ia ada dalam kuasamu! Sebab raja tidak dapat berbuat apa-apa menentang kamu!"
6 Maka mereka mengambil Yeremia dan memasukkannya ke dalam perigi milik pangeran Malkia yang ada di pelataran penjagaan itu; mereka menurunkan Yeremia dengan tali. Di perigi itu tidak ada air, hanya lumpur, lalu terperosoklah Yeremia ke dalam lumpur itu.
7 Tetapi ketika didengar Ebed-Melekh, orang Etiopia itu--ia seorang sida-sida yang tinggal di istana raja--bahwa Yeremia telah dimasukkan ke dalam perigi--pada waktu itu raja sedang duduk di pintu gerbang Benyamin--
8 maka keluarlah Ebed-Melekh dari istana raja itu, lalu berkata kepada raja:
9 "Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkan dia ke dalam perigi; ia akan mati kelaparan di tempat itu! Sebab tidak ada lagi roti di kota."
10 Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya: "Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!"
11 Ebed-Melekh membawa orang-orang itu dan masuk ke istana raja, ke gudang pakaian di tempat perbendaharaan; dari sana ia mengambil pakaian yang buruk-buruk dan pakaian yang robek-robek, lalu menurunkannya dengan tali kepada Yeremia di perigi itu.
12 Berserulah Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, kepada Yeremia: "Taruhlah pakaian yang buruk-buruk dan robek-robek itu di bawah ketiakmu sebagai ganjal tali!" Yeremiapun berbuat demikian.
13 Kemudian mereka menarik dan mengangkat Yeremia dengan tali dari perigi itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan itu.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar