e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 26 April 2022
Ayat SH: 1 Tesalonika 4:1-12
Judul: Hidup Ala Kadarnya
Ketika kita ditegur karena kekurangan kita atau kesalahan yang kita lakukan, kadang kita berdalih: "Ya, namanya juga manusia. Wajar kalau tidak sempurna." Bukannya belajar menjadi lebih baik atau berintrospeksi, kita justru mencari "perlindungan" dari kelemahan kita. Tampak bahwa kita melakukan sesuatu hanya ala kadarnya.
Demikianlah yang terjadi dalam jemaat di Tesalonika. Rasul Paulus memuji mereka dalam hal hidup berkenan kepada Allah dan kasih persaudaraan (1, 9). Namun, Paulus menambahkan supaya mereka lebih bersungguh-sungguh lagi (1, 10). Dia pun memberikan petunjuk mengenai cara hidup yang bersungguh-sungguh (2-8, 11-12).
Hidup ala kadarnya dapat ditemui dalam diri semua orang. Ketika orang berkata bahwa tidak ada manusia yang sempurna, tentu itu benar adanya. Namun, kalimat itu bisa menjadi dalih untuk tidak berusaha melakukan kehendak Tuhan dan menghindari dosa dengan sungguh-sungguh. Orang yang sering berkata demikian akan hidup ala kadarnya. Ketika ia merasa bisa melakukan kehendak Tuhan, ya dilakukan. Ketika ia merasa berat, ya tidak dilakukan. Ketika ia berbuat dosa, dengan seketika ia memaklumi dirinya.
Kalau sudah demikian, nasihat Rasul Paulus sangat tepat, yaitu supaya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kalau kita mau berusaha dan menerima pertolongan Roh Kudus, tentu kita bisa menjalani hidup kudus, melawan godaan, mengendalikan diri, bertobat, dan tidak lagi mengulangi perbuatan dosa.
Bayangkan kalau Tuhan melakukan karya-Nya ala kadarnya. Tak akan ada penderitaan dan kematian di kayu salib sebagai pengampunan dosa. Tak perlulah repot-repot memanggul salib, tak perlulah turun menjadi manusia. Ala kadarnya sajalah dalam mengasihi manusia. Tak perlu pula repot-repot menolong dan menuntun manusia. Tak perlu bersungguh-sungguh amat. Sungguh celaka, kita!
Mari kita hidup dengan sungguh-sungguh. Jangan hidup ala kadarnya karena Tuhan juga tidak ala kadarnya dalam mengasihi kita. [KRS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/04/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+Tesalonika+4:1-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/1+Tesalonika+4:1-12
1 Tesalonika 4:1-12
1 Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.
2 Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,
6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
8 Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.
9 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah.
10 Hal itu kamu lakukan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kamu, saudara-saudara, supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya.
11 Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,
12 sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 26 April 2022
Ayat SH: 1 Tesalonika 4:1-12
Judul: Hidup Ala Kadarnya
Ketika kita ditegur karena kekurangan kita atau kesalahan yang kita lakukan, kadang kita berdalih: "Ya, namanya juga manusia. Wajar kalau tidak sempurna." Bukannya belajar menjadi lebih baik atau berintrospeksi, kita justru mencari "perlindungan" dari kelemahan kita. Tampak bahwa kita melakukan sesuatu hanya ala kadarnya.
Demikianlah yang terjadi dalam jemaat di Tesalonika. Rasul Paulus memuji mereka dalam hal hidup berkenan kepada Allah dan kasih persaudaraan (1, 9). Namun, Paulus menambahkan supaya mereka lebih bersungguh-sungguh lagi (1, 10). Dia pun memberikan petunjuk mengenai cara hidup yang bersungguh-sungguh (2-8, 11-12).
Hidup ala kadarnya dapat ditemui dalam diri semua orang. Ketika orang berkata bahwa tidak ada manusia yang sempurna, tentu itu benar adanya. Namun, kalimat itu bisa menjadi dalih untuk tidak berusaha melakukan kehendak Tuhan dan menghindari dosa dengan sungguh-sungguh. Orang yang sering berkata demikian akan hidup ala kadarnya. Ketika ia merasa bisa melakukan kehendak Tuhan, ya dilakukan. Ketika ia merasa berat, ya tidak dilakukan. Ketika ia berbuat dosa, dengan seketika ia memaklumi dirinya.
Kalau sudah demikian, nasihat Rasul Paulus sangat tepat, yaitu supaya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kalau kita mau berusaha dan menerima pertolongan Roh Kudus, tentu kita bisa menjalani hidup kudus, melawan godaan, mengendalikan diri, bertobat, dan tidak lagi mengulangi perbuatan dosa.
Bayangkan kalau Tuhan melakukan karya-Nya ala kadarnya. Tak akan ada penderitaan dan kematian di kayu salib sebagai pengampunan dosa. Tak perlulah repot-repot memanggul salib, tak perlulah turun menjadi manusia. Ala kadarnya sajalah dalam mengasihi manusia. Tak perlu pula repot-repot menolong dan menuntun manusia. Tak perlu bersungguh-sungguh amat. Sungguh celaka, kita!
Mari kita hidup dengan sungguh-sungguh. Jangan hidup ala kadarnya karena Tuhan juga tidak ala kadarnya dalam mengasihi kita. [KRS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/04/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+Tesalonika+4:1-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/1+Tesalonika+4:1-12
1 Tesalonika 4:1-12
1 Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.
2 Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,
6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
8 Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.
9 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah.
10 Hal itu kamu lakukan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kamu, saudara-saudara, supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya.
11 Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,
12 sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar