e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 23 April 2022
Ayat SH: 1 Tesalonika 2:1-12
Judul: Menghargai Pejuang Injil
Semua hal yang berharga hadir melalui perjuangan. Tak ada seorang pun yang menjadi sukses jika dia tidak memperjuangkannya. Demikian juga Injil Tuhan. Kita bisa menerima Injil karena ada perjuangan dari para utusan Injil.
Paulus menceritakan tentang perjuangannya dalam memberitakan Injil. Perjuangan tersebut meliputi persoalan eksternal maupun internal. Persoalan eksternal yang dia hadapi berupa penganiayaan dan penghinaan yang terjadi di Filipi (1). Sedangkan persoalan internalnya adalah perlawanan terhadap kedagingan dan juga usaha untuk hidup saleh. Perjuangan tersebut dilakukan agar Paulus bisa tetap murni dalam memberikan nasihat, tidak bermulut manis sekadar untuk menyenangkan manusia, melainkan hanya menyenangkan Allah (3-5).
Selain itu, dalam pemberitaan Injil yang penuh dengan penganiayaan, Paulus bahkan dengan rela siap memberikan nyawanya (7, 9). Paulus juga berjuang menggembalakan jemaat dengan segenap hati dan pikiran, seperti seorang ibu yang merawat anak-anaknya (7). Setelah menceritakan berbagai perjuangannya, Paulus meminta dengan sangat agar jemaat Tesalonika hidup seturut dengan kehendak Allah.
Para pejuang pemberita Injil selalu hidup dalam dua tarikan yang akan memaksa mereka untuk mundur. Mereka menghadapi penderitaan, penganiayaan, penolakan, dan sebagainya. Selain itu, ada bisikan hati untuk hidup dalam kenyamanan dan menikmati dosa. Mengapa mereka harus berjuang sedemikian rupa? Karena Injil sangat berharga.
Melalui perjuangan Paulus, misionaris, dan pemberita Injil lainnya, kita bisa menerima Injil dan percaya kepada Tuhan Yesus serta menghidupi Injil. Kita yang hidup di dunia yang relatif lebih aman, barangkali sulit untuk memahaminya. Akan tetapi, pembacaan firman hari ini semestinya menggetarkan hati setiap kita mengenai betapa berharganya Injil. Semestinya, kita menghargai Injil yang telah sampai kepada kita melalui perjalanan dan perjuangan yang berat, dengan cara hidup seturut dengan Injil tersebut, dan juga memberitakannya. [YGM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/04/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+Tesalonika+2:1-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/1+Tesalonika+2:1-12
1 Tesalonika 2:1-12
1 Kamu sendiripun memang tahu, saudara-saudara, bahwa kedatangan kami di antaramu tidaklah sia-sia.
2 Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat.
3 Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.
4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.
5 Karena kami tidak pernah bermulut manis--hal itu kamu ketahui--dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi--Allah adalah saksi--
6 juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.
7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
8 Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.
9 Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu.
10 Kamu adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kamu, yang percaya.
11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,
12 dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 23 April 2022
Ayat SH: 1 Tesalonika 2:1-12
Judul: Menghargai Pejuang Injil
Semua hal yang berharga hadir melalui perjuangan. Tak ada seorang pun yang menjadi sukses jika dia tidak memperjuangkannya. Demikian juga Injil Tuhan. Kita bisa menerima Injil karena ada perjuangan dari para utusan Injil.
Paulus menceritakan tentang perjuangannya dalam memberitakan Injil. Perjuangan tersebut meliputi persoalan eksternal maupun internal. Persoalan eksternal yang dia hadapi berupa penganiayaan dan penghinaan yang terjadi di Filipi (1). Sedangkan persoalan internalnya adalah perlawanan terhadap kedagingan dan juga usaha untuk hidup saleh. Perjuangan tersebut dilakukan agar Paulus bisa tetap murni dalam memberikan nasihat, tidak bermulut manis sekadar untuk menyenangkan manusia, melainkan hanya menyenangkan Allah (3-5).
Selain itu, dalam pemberitaan Injil yang penuh dengan penganiayaan, Paulus bahkan dengan rela siap memberikan nyawanya (7, 9). Paulus juga berjuang menggembalakan jemaat dengan segenap hati dan pikiran, seperti seorang ibu yang merawat anak-anaknya (7). Setelah menceritakan berbagai perjuangannya, Paulus meminta dengan sangat agar jemaat Tesalonika hidup seturut dengan kehendak Allah.
Para pejuang pemberita Injil selalu hidup dalam dua tarikan yang akan memaksa mereka untuk mundur. Mereka menghadapi penderitaan, penganiayaan, penolakan, dan sebagainya. Selain itu, ada bisikan hati untuk hidup dalam kenyamanan dan menikmati dosa. Mengapa mereka harus berjuang sedemikian rupa? Karena Injil sangat berharga.
Melalui perjuangan Paulus, misionaris, dan pemberita Injil lainnya, kita bisa menerima Injil dan percaya kepada Tuhan Yesus serta menghidupi Injil. Kita yang hidup di dunia yang relatif lebih aman, barangkali sulit untuk memahaminya. Akan tetapi, pembacaan firman hari ini semestinya menggetarkan hati setiap kita mengenai betapa berharganya Injil. Semestinya, kita menghargai Injil yang telah sampai kepada kita melalui perjalanan dan perjuangan yang berat, dengan cara hidup seturut dengan Injil tersebut, dan juga memberitakannya. [YGM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/04/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+Tesalonika+2:1-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/1+Tesalonika+2:1-12
1 Tesalonika 2:1-12
1 Kamu sendiripun memang tahu, saudara-saudara, bahwa kedatangan kami di antaramu tidaklah sia-sia.
2 Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat.
3 Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.
4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.
5 Karena kami tidak pernah bermulut manis--hal itu kamu ketahui--dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi--Allah adalah saksi--
6 juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.
7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
8 Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.
9 Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu.
10 Kamu adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kamu, yang percaya.
11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,
12 dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar