e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 16 April 2022
Ayat SH: Lukas 23:50-56a
Judul: Pahlawan
Jadi pahlawan, siapa menolak? Ada banyak aspek dalam kehidupan yang memungkinkan seseorang menjadi pahlawan. Lazimnya, orang disebut sebagai pahlawan karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran.
Bacaan kita hari ini menampilkan Yusuf dari Arimatea-seorang yang baik lagi benar yang juga anggota Majelis Besar-yang tidak setuju dengan tindakan dan putusan Majelis terhadap Yesus (50). Ketidaksetujuannya tentu merupakan hal yang biasa terjadi dalam sebuah lembaga. Pertanyaannya adalah bila ia tak setuju dengan keputusan majelis, apa yang akan ia lakukan untuk membatalkan keputusan itu?
Tidak ada catatan tentang hal tersebut, baik tentang ketidaksetujuannya maupun sikap selanjutnya. Nama Yusuf dari Arimatea muncul setelah Yesus disalibkan. Ia datang kepada Pilatus untuk meminta agar mayat Yesus diturunkan sebelum hari Sabat. Ia juga memberikan pekuburan bagi Yesus di tempatnya. Ini sebuah tindakan filantropis yang tentu saja sangat menggugah hati orang-orang yang sedang berduka (52-54).
Secara sederhana, Yusuf dapat disebut sebagai pahlawan karena tindakan baik yang dilakukannya setelah peristiwa penyaliban Yesus. Ia berani tampil sebagai orang yang ada di dalam kelompok Yesus yang dituduh sebagai penjahat. Sayangnya, tindakan kepahlawanannya tak berdampak terlalu besar. Ia melakukan tindakan baiknya ketika situasinya boleh dibilang sudah aman, setelah Yesus selesai disalibkan dan mati.
Berbuat baik kepada orang lain, bahkan kepada setiap makhluk, adalah keniscayaan. Berbuat baik selalu ada risiko. Apalagi, bila perbuatan baik itu menyangkut keselamatan nyawa orang lain. Risikonya bisa membuat kita juga kehilangan nyawa.
Namun, bila kita menyadari bahwa risiko itu sebanding, maka kita harus bersedia untuk mengambil risiko tersebut; bukan untuk mendapat pujian atau gelar pahlawan, melainkan karena sadar bahwa itu adalah panggilan Tuhan yang harus dikerjakan. [JCP]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/04/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+23:50-56
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+23:50-56
Lukas 23:50-56
50 Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang yang baik lagi benar.
51 Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah.
52 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.
53 Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.
54 Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai.
55 Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan.
56 Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur.(23-56b) Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat,
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 16 April 2022
Ayat SH: Lukas 23:50-56a
Judul: Pahlawan
Jadi pahlawan, siapa menolak? Ada banyak aspek dalam kehidupan yang memungkinkan seseorang menjadi pahlawan. Lazimnya, orang disebut sebagai pahlawan karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran.
Bacaan kita hari ini menampilkan Yusuf dari Arimatea-seorang yang baik lagi benar yang juga anggota Majelis Besar-yang tidak setuju dengan tindakan dan putusan Majelis terhadap Yesus (50). Ketidaksetujuannya tentu merupakan hal yang biasa terjadi dalam sebuah lembaga. Pertanyaannya adalah bila ia tak setuju dengan keputusan majelis, apa yang akan ia lakukan untuk membatalkan keputusan itu?
Tidak ada catatan tentang hal tersebut, baik tentang ketidaksetujuannya maupun sikap selanjutnya. Nama Yusuf dari Arimatea muncul setelah Yesus disalibkan. Ia datang kepada Pilatus untuk meminta agar mayat Yesus diturunkan sebelum hari Sabat. Ia juga memberikan pekuburan bagi Yesus di tempatnya. Ini sebuah tindakan filantropis yang tentu saja sangat menggugah hati orang-orang yang sedang berduka (52-54).
Secara sederhana, Yusuf dapat disebut sebagai pahlawan karena tindakan baik yang dilakukannya setelah peristiwa penyaliban Yesus. Ia berani tampil sebagai orang yang ada di dalam kelompok Yesus yang dituduh sebagai penjahat. Sayangnya, tindakan kepahlawanannya tak berdampak terlalu besar. Ia melakukan tindakan baiknya ketika situasinya boleh dibilang sudah aman, setelah Yesus selesai disalibkan dan mati.
Berbuat baik kepada orang lain, bahkan kepada setiap makhluk, adalah keniscayaan. Berbuat baik selalu ada risiko. Apalagi, bila perbuatan baik itu menyangkut keselamatan nyawa orang lain. Risikonya bisa membuat kita juga kehilangan nyawa.
Namun, bila kita menyadari bahwa risiko itu sebanding, maka kita harus bersedia untuk mengambil risiko tersebut; bukan untuk mendapat pujian atau gelar pahlawan, melainkan karena sadar bahwa itu adalah panggilan Tuhan yang harus dikerjakan. [JCP]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/04/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+23:50-56
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+23:50-56
Lukas 23:50-56
50 Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang yang baik lagi benar.
51 Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah.
52 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.
53 Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.
54 Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai.
55 Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan.
56 Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur.(23-56b) Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat,
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar