(e-SH) 5 Februari -- Yeremia 8:18-9:11 - Tak Menyerah

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 5 Februari 2022
Ayat SH: Yeremia 8:18-9:11

Judul: Tak Menyerah

Slogan dari pemadam kebakaran di Indonesia adalah "pantang pulang sebelum padam!" Slogan itu jelas menyatakan sikap pantang menyerah. Suatu sikap yang sangat terpuji.

Dalam kehidupan nyata, kita mungkin pernah diberi semangat oleh orang lain atau memberi semangat kepada orang lain agar tak menyerah. Pernahkah kita mengalami situasi yang tak lagi dapat kita tanggung? Pernahkah kita menyerah? Bila pernah, ya tak mengapa. Itu manusiawi.

Namun, pernahkah kita membayangkan, apa jadinya bila Allah menyerah terhadap pemberontakan yang terus-menerus dilakukan oleh umat-Nya? Pemberontakan Yehuda pada waktu itu sudah amat besar dan berat. Bahkan balsam Gilead yang sangat ampuh untuk menyembuhkan luka pun tak mempan lagi (8:22).

Yeremia sangat sedih karena dosa-dosa yang dilakukan oleh bangsanya. Oleh karena banyaknya dosa bangsa Yehuda, Yeremia menjadi sakit hati dan berkabung. Ia amat berduka (8:18, 21, 22). Berulang kali Yeremia menyerukan bahwa Allah amat mencintai umat-Nya. Ketika umat berpaling menyembah allah lain, hal itu menimbulkan sakit hati bagi Allah (8:19). Berulang kali Allah meminta agar umat kembali kepada-Nya. Namun, mereka tak mau kembali. Mereka enggan mengenal Tuhan lagi. Oleh karena mereka tidak jera, maka Allah tidak segan untuk memberi hukuman, bahkan membalas dendam kepada bangsa yang menyembah allah lain (9:9).

Akan tetapi, kasih Allah sungguh luar biasa. Dia tetap memberi kesempatan umat untuk berbalik kepada-Nya. Dia mau melebur dan menguji umat-Nya (9:7), supaya mereka tidak mengalami kehancuran.

Allah tak menyerah! Hal itu bukan berarti bahwa umat bisa terus-menerus hidup seenaknya sendiri. Umat tetap harus menjalani kehidupan sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah. Bila Allah tak menyerah, maka itu adalah kesempatan untuk terus memperbaiki diri agar semakin berkenan di hadapan Allah. Sikap tak menyerah untuk terus hidup sesuai kehendak Allah harus jadi sikap utama. [JCP]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/02/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yeremia+8:18-9:11
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+8:18-9:11

Yeremia 8:18-9:11

18  Tidak tersembuhkan kedukaan yang menimpa diriku, hatiku sakit pedih.
19  Dengar! seruan puteri bangsaku minta tolong dari negeri yang jauh: "Tidak adakah TUHAN di Sion? Tidak adakah Rajanya di dalamnya?" --Mengapakah mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan patung-patung mereka, dengan dewa-dewa asing yang sia-sia? --
20  Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi kita belum diselamatkan juga!
21  Karena luka puteri bangsaku hatiku luka; aku berkabung, kedahsyatan telah menyergap aku.
22  Tidak adakah balsam di Gilead? Tidak adakah tabib di sana? Mengapakah belum datang juga kesembuhan luka puteri bangsaku?
 1  Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata, maka siang malam aku akan menangisi orang-orang puteri bangsaku yang terbunuh!
 2  Sekiranya di padang gurun aku mempunyai tempat penginapan bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan, maka aku akan meninggalkan bangsaku dan menyingkir dari pada mereka! Sebab mereka sekalian adalah orang-orang berzinah, suatu kumpulan orang-orang yang tidak setia.
 3  Mereka melenturkan lidahnya seperti busur; dusta dan bukan kebenaran merajalela dalam negeri; sungguh, mereka melangkah dari kejahatan kepada kejahatan, tetapi TUHAN tidaklah mereka kenal.
 4  Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, dan janganlah percaya kepada saudara manapun, sebab setiap saudara adalah penipu ulung, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah.
 5  Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
 6  Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal TUHAN.
 7  Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: "Sesungguhnya, Aku mau melebur dan menguji mereka, sebab apakah lagi yang dapat Kulakukan terhadap puteri umat-Ku?
 8  Lidah mereka adalah anak panah yang membunuh, perkataan dari mulutnya adalah tipu; mereka berbicara damai dengan temannya, tetapi dalam hatinya mereka merancang pengadangan terhadapnya.
 9  Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku kepada bangsa yang seperti ini?
10  Menangis dan merintihlah karena gunung-gunung, dan merataplah karena padang rumput di gurun, sebab semuanya sudah tandus sampai tidak ada orang yang melintasinya, dan orang tidak mendengar lagi suara ternak; baik burung-burung di udara maupun binatang-binatang, semuanya telah lari dan sudah lenyap.
11  Aku akan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing, tempat persembunyian serigala-serigala; Aku akan membuat kota-kota Yehuda menjadi sunyi sepi, tidak berpenduduk lagi."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar