e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 18 Januari 2022
Ayat SH: 1 Raja-raja 22:41-54
Judul: Apa yang Hendak Kauwariskan?
Pendidikan moral dan keagamaan merupakan hal yang penting untuk diwariskan kepada anak cucu dalam sebuah keluarga. Kegagalan orang tua sebagai teladan dalam keluarga dapat menjadi contoh buruk bagi masa depan seorang anak. Hal seperti ini banyak diceritakan kepada kita dalam kisah Alkitab.
Bacaan kita hari ini menceritakan tentang kisah kehidupan Yosafat dan Ahazia --raja Yehuda dan raja Israel. Sebagai raja yang saleh, Yosafat hidup sesuai dengan ketetapan Tuhan. Ia cukup lama memerintah sebagai raja (42). Sepanjang hidupnya, Yosafat tak menyimpang dari jalan Tuhan.
Sementara itu, Ahazia berbeda dari Yosafat. Dirinya digambarkan sebagai raja yang jahat di hadapan Tuhan. Kelakuannya mengikuti Ahab dan Izebel, ayah dan ibunya (52-53). Ia tidak takut akan Tuhan dalam kehidupannya. Setiap tindak tanduknya menimbulkan sakit hati Tuhan, persis seperti yang dilakukan oleh leluhurnya.
Hidup takut akan Allah merupakan sikap hidup yang dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. Jejak yang ditinggalkan orang tua yang saleh menjadi teladan yang akan diikuti oleh generasi di bawahnya. Asa sebagai seorang raja yang takut akan Tuhan dicontoh oleh anaknya, Yosafat. Prinsip hidup takut akan Tuhan begitu nyata dalam kisah hidup Yosafat. Petunjuk Tuhan diandalkannya dalam setiap pengambilan keputusan. Hal itu terlihat dari peperangan bersama Ahab melawan bangsa Aram.
Sebaliknya, Ahazia selalu berbuat dosa. Ia menyebabkan orang Israel berdosa di hadapan Tuhan. Lalu, bagaimana dengan kehidupan kita? Apa yang hendak kita wariskan kepada generasi selanjutnya? Akankah perjalanan iman kita menjadi harta karun rohani bagi generasi di bawah kita?
Mari kita ikuti teladan kehidupan keluarga Yosafat, bukan Ahazia. Mari kita terus berusaha menerapkan prinsip hidup takut akan Tuhan. Mari kita juga terus-menerus belajar menaati perintah Tuhan dalam setiap langkah hidup yang kita jalani. Kiranya perjuangan iman kita meninggalkan warisan yang bermanfaat bagi generasi-generasi di bawah kita selanjutnya. [PMS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/01/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+Raja-raja+22:41-53
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-raja+22:41-53
1 Raja-raja 22:41-53
41 Yosafat, anak Asa, menjadi raja atas Yehuda dalam tahun keempat zaman Ahab, raja Israel.
42 Yosafat berumur tiga puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Azuba, anak Silhi.
43 Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak menyimpang dari padanya dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN. (22-44) Hanya bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan. Orang masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu.
44 (22-45) Dan Yosafat hidup dalam damai dengan raja Israel.
45 (22-46) Selebihnya dari riwayat Yosafat dan kepahlawanan yang dilakukannya dan bagaimana ia berperang, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda?
46 (22-47) Dan sisa pelacuran bakti yang masih tinggal dalam zaman Asa, ayahnya, dihapuskannya dari negeri itu.
47 (22-48) Tidak ada raja di Edom, karena itu yang menjadi raja ialah seorang kepala daerah.
48 (22-49) Yosafat membuat kapal-kapal Tarsis untuk pergi ke Ofir mengambil emas, tetapi kapal-kapal itu tidak jadi pergi ke sana, sebab kapal-kapal itu pecah di Ezion-Geber.
49 (22-50) Pada waktu itu Ahazia, anak Ahab, berkata kepada Yosafat: "Baiklah anak buahku pergi bersama-sama anak buahmu dengan kapal-kapal itu." Tetapi Yosafat tidak mau.
50 (22-51) Kemudian Yosafat mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud, bapa leluhurnya. Maka Yoram, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
51 (22-52) Ahazia, anak Ahab, menjadi raja atas Israel di Samaria dalam tahun ketujuh belas zaman Yosafat, raja Yehuda, dan ia memerintah atas Israel dua tahun lamanya.
52 (22-53) Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan hidup menurut kelakuan ayahnya dan ibunya dan Yerobeam bin Nebat, yang telah mengakibatkan orang Israel berdosa.
53 (22-54) Ia beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya dan dengan demikian ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, tepat seperti yang dilakukan ayahnya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 18 Januari 2022
Ayat SH: 1 Raja-raja 22:41-54
Judul: Apa yang Hendak Kauwariskan?
Pendidikan moral dan keagamaan merupakan hal yang penting untuk diwariskan kepada anak cucu dalam sebuah keluarga. Kegagalan orang tua sebagai teladan dalam keluarga dapat menjadi contoh buruk bagi masa depan seorang anak. Hal seperti ini banyak diceritakan kepada kita dalam kisah Alkitab.
Bacaan kita hari ini menceritakan tentang kisah kehidupan Yosafat dan Ahazia --raja Yehuda dan raja Israel. Sebagai raja yang saleh, Yosafat hidup sesuai dengan ketetapan Tuhan. Ia cukup lama memerintah sebagai raja (42). Sepanjang hidupnya, Yosafat tak menyimpang dari jalan Tuhan.
Sementara itu, Ahazia berbeda dari Yosafat. Dirinya digambarkan sebagai raja yang jahat di hadapan Tuhan. Kelakuannya mengikuti Ahab dan Izebel, ayah dan ibunya (52-53). Ia tidak takut akan Tuhan dalam kehidupannya. Setiap tindak tanduknya menimbulkan sakit hati Tuhan, persis seperti yang dilakukan oleh leluhurnya.
Hidup takut akan Allah merupakan sikap hidup yang dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. Jejak yang ditinggalkan orang tua yang saleh menjadi teladan yang akan diikuti oleh generasi di bawahnya. Asa sebagai seorang raja yang takut akan Tuhan dicontoh oleh anaknya, Yosafat. Prinsip hidup takut akan Tuhan begitu nyata dalam kisah hidup Yosafat. Petunjuk Tuhan diandalkannya dalam setiap pengambilan keputusan. Hal itu terlihat dari peperangan bersama Ahab melawan bangsa Aram.
Sebaliknya, Ahazia selalu berbuat dosa. Ia menyebabkan orang Israel berdosa di hadapan Tuhan. Lalu, bagaimana dengan kehidupan kita? Apa yang hendak kita wariskan kepada generasi selanjutnya? Akankah perjalanan iman kita menjadi harta karun rohani bagi generasi di bawah kita?
Mari kita ikuti teladan kehidupan keluarga Yosafat, bukan Ahazia. Mari kita terus berusaha menerapkan prinsip hidup takut akan Tuhan. Mari kita juga terus-menerus belajar menaati perintah Tuhan dalam setiap langkah hidup yang kita jalani. Kiranya perjuangan iman kita meninggalkan warisan yang bermanfaat bagi generasi-generasi di bawah kita selanjutnya. [PMS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/01/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+Raja-raja+22:41-53
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-raja+22:41-53
1 Raja-raja 22:41-53
41 Yosafat, anak Asa, menjadi raja atas Yehuda dalam tahun keempat zaman Ahab, raja Israel.
42 Yosafat berumur tiga puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Azuba, anak Silhi.
43 Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak menyimpang dari padanya dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN. (22-44) Hanya bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan. Orang masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu.
44 (22-45) Dan Yosafat hidup dalam damai dengan raja Israel.
45 (22-46) Selebihnya dari riwayat Yosafat dan kepahlawanan yang dilakukannya dan bagaimana ia berperang, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda?
46 (22-47) Dan sisa pelacuran bakti yang masih tinggal dalam zaman Asa, ayahnya, dihapuskannya dari negeri itu.
47 (22-48) Tidak ada raja di Edom, karena itu yang menjadi raja ialah seorang kepala daerah.
48 (22-49) Yosafat membuat kapal-kapal Tarsis untuk pergi ke Ofir mengambil emas, tetapi kapal-kapal itu tidak jadi pergi ke sana, sebab kapal-kapal itu pecah di Ezion-Geber.
49 (22-50) Pada waktu itu Ahazia, anak Ahab, berkata kepada Yosafat: "Baiklah anak buahku pergi bersama-sama anak buahmu dengan kapal-kapal itu." Tetapi Yosafat tidak mau.
50 (22-51) Kemudian Yosafat mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud, bapa leluhurnya. Maka Yoram, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
51 (22-52) Ahazia, anak Ahab, menjadi raja atas Israel di Samaria dalam tahun ketujuh belas zaman Yosafat, raja Yehuda, dan ia memerintah atas Israel dua tahun lamanya.
52 (22-53) Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan hidup menurut kelakuan ayahnya dan ibunya dan Yerobeam bin Nebat, yang telah mengakibatkan orang Israel berdosa.
53 (22-54) Ia beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya dan dengan demikian ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, tepat seperti yang dilakukan ayahnya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar