e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 26 Desember 2021
Ayat SH: Hagai 1:1-2:1
Judul: Melakukan Pekerjaan Tuhan
Untuk apa kita berada di dunia ini? Mungkin ada yang menjawab untuk menjadi orang yang sukses, menjadi kaya dan terkenal. Puaskah kita ketika segala kesuksesan diraih? Tidak ada yang bisa menjamin. Apalagi, kepuasan sejati itu ada setelah manusia mati, yakni dalam hidup yang kekal. Karena itu, lebih bijak bila tenaga diarahkan untuk meraih makna hidup.
Kisah pembangunan Bait Suci pada masa Nabi Hagai memberi pembelajaran tentang makna hidup. Ketika bangsa Yahudi enggan melanjutkan pembangunan Bait Suci, mereka mengalami gagal panen, kekurangan makanan, dan kelelahan (6-7). Langit menahan embunnya dan bumi pun menahan hasilnya. Apa yang mereka harapkan tidak didapatkan karena mereka mengabaikan pekerjaan pembangunan Bait Suci (9-10). Hal ini merupakan gambaran tentang kekeringan hidup, ketika manusia mengabaikan relasi dengan Penciptanya.
Sebaliknya, ketika mereka bergegas melakukan pekerjaan Tuhan, dengan segera mengambil kayu untuk membangun rumah bagi Allah, kemuliaan Tuhan pun dinyatakan (8). Bahkan, tidak berhenti di situ; ketika mereka berbalik kepada-Nya, Tuhan pun menyertai dan membangkitkan semangat mereka (13-14).
Sedemikian pentingnya hidup yang selalu terkoneksi dengan Sang Ilahi. Hanya dalam keterhubungan yang tidak terpisahkan, manusia dapat menemukan makna hidupnya yang sejati. Saat itulah manusia akan merasakan dorongan kuat dan semangat tinggi untuk turut berpartisipasi dalam pekerjaan Tuhan. Itulah yang dikehendaki Tuhan, supaya umat-Nya mau ambil bagian dalam pekerjaan-Nya, dengan cara membangun Bait Suci. Mereka berada di dunia ini bukan hanya untuk hidup mewah dengan rumah besar, tetapi untuk beribadah kepada Tuhan semesta alam di dalam rumah-Nya yang suci.
Makna hidup kita ada di dalam relasi kita-sebagai ciptaan-dengan Tuhan semesta alam sebagai Pencipta. Dalam rangka hadirnya kemuliaan Tuhan, firman diwartakan, dan akhirnya diketahui untuk dilaksanakan. Dengan melakukan pekerjaan-Nya, kita sadar bahwa kita hidup di dunia ini untuk selalu berada dalam keterhubungan dengan Sang Ilahi dan tinggal di dalam rahmat-Nya yang kekal. [SZR]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2021/12/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Hagai+1:1-15
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Hagai+1:1-15
Hagai 1:1-15
1 Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:
2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
3 Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
4 "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
5 Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
6 Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
7 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
8 Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.
9 Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.
10 Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya,
11 dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."
12 Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN.
13 Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: "Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN."
14 TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka,
15 (2-1a) pada hari yang kedua puluh empat dalam bulan yang keenam. (2-1b) Pada tahun yang kedua zaman raja Darius,
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 26 Desember 2021
Ayat SH: Hagai 1:1-2:1
Judul: Melakukan Pekerjaan Tuhan
Untuk apa kita berada di dunia ini? Mungkin ada yang menjawab untuk menjadi orang yang sukses, menjadi kaya dan terkenal. Puaskah kita ketika segala kesuksesan diraih? Tidak ada yang bisa menjamin. Apalagi, kepuasan sejati itu ada setelah manusia mati, yakni dalam hidup yang kekal. Karena itu, lebih bijak bila tenaga diarahkan untuk meraih makna hidup.
Kisah pembangunan Bait Suci pada masa Nabi Hagai memberi pembelajaran tentang makna hidup. Ketika bangsa Yahudi enggan melanjutkan pembangunan Bait Suci, mereka mengalami gagal panen, kekurangan makanan, dan kelelahan (6-7). Langit menahan embunnya dan bumi pun menahan hasilnya. Apa yang mereka harapkan tidak didapatkan karena mereka mengabaikan pekerjaan pembangunan Bait Suci (9-10). Hal ini merupakan gambaran tentang kekeringan hidup, ketika manusia mengabaikan relasi dengan Penciptanya.
Sebaliknya, ketika mereka bergegas melakukan pekerjaan Tuhan, dengan segera mengambil kayu untuk membangun rumah bagi Allah, kemuliaan Tuhan pun dinyatakan (8). Bahkan, tidak berhenti di situ; ketika mereka berbalik kepada-Nya, Tuhan pun menyertai dan membangkitkan semangat mereka (13-14).
Sedemikian pentingnya hidup yang selalu terkoneksi dengan Sang Ilahi. Hanya dalam keterhubungan yang tidak terpisahkan, manusia dapat menemukan makna hidupnya yang sejati. Saat itulah manusia akan merasakan dorongan kuat dan semangat tinggi untuk turut berpartisipasi dalam pekerjaan Tuhan. Itulah yang dikehendaki Tuhan, supaya umat-Nya mau ambil bagian dalam pekerjaan-Nya, dengan cara membangun Bait Suci. Mereka berada di dunia ini bukan hanya untuk hidup mewah dengan rumah besar, tetapi untuk beribadah kepada Tuhan semesta alam di dalam rumah-Nya yang suci.
Makna hidup kita ada di dalam relasi kita-sebagai ciptaan-dengan Tuhan semesta alam sebagai Pencipta. Dalam rangka hadirnya kemuliaan Tuhan, firman diwartakan, dan akhirnya diketahui untuk dilaksanakan. Dengan melakukan pekerjaan-Nya, kita sadar bahwa kita hidup di dunia ini untuk selalu berada dalam keterhubungan dengan Sang Ilahi dan tinggal di dalam rahmat-Nya yang kekal. [SZR]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2021/12/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Hagai+1:1-15
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Hagai+1:1-15
Hagai 1:1-15
1 Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:
2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
3 Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
4 "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
5 Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
6 Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
7 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
8 Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.
9 Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.
10 Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya,
11 dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."
12 Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN.
13 Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: "Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN."
14 TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka,
15 (2-1a) pada hari yang kedua puluh empat dalam bulan yang keenam. (2-1b) Pada tahun yang kedua zaman raja Darius,
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar