(e-SH) 19 Desember -- Yehezkiel 10 - Allah Meninggalkan Umat-Nya

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 19 Desember 2021
Ayat SH: Yehezkiel 10

Judul: Allah Meninggalkan Umat-Nya?

Bait Suci menjadi simbol kehadiran Allah di dunia. Di situ tempat Allah bertakhta dan menyampaikan kehendak-Nya kepada umat-Nya. Inilah yang dilihat oleh Nabi Yehezkiel.

Allah menyatakan kehendak-Nya kepada Yehezkiel dalam suatu penglihatan. Ia melihat keagungan Allah di atas takhta dari permata yang berkilauan. Dari takhta itu Allah memerintahkan penghukuman bagi Yerusalem (1-2). Allah turun ke Bait Suci dan memenuhi tempat itu dengan kemuliaan-Nya (4-5).

Kemudian, malaikat melakukan kehendak Allah itu dengan cara mengambil bara api dan memberikannya kepada seorang berpakaian lenan (6-7). Itulah api penghukuman Allah yang dijatuhkan kepada setiap orang yang berbuat keji. Lalu, Allah meninggalkan Bait Allah dengan cara berada di atas sayap malaikat dan dibawa naik (18-19). Apakah ini artinya Allah sungguh-sungguh meninggalkan umat-Nya?

Allah kita adalah Allah Yang Mahabesar. Ia memberikan penglihatan kepada orang yang dipilih-Nya untuk menyatakan kehendak-Nya. Ia ingin agar manusia yang lemah tetap dapat memahami kehendak-Nya. Dahulu Allah memerintahkan umat untuk membangun Bait Suci supaya mereka dapat beribadah kepada-Nya di dalam kekudusan dan kelayakan. Namun, mereka justru mencemarkan Bait Suci dengan penyembahan berhala. Padahal, Allah yang bertakhta di tempat itu merupakan satu-satunya Allah mereka.

Melalui penglihatan itu, Allah ingin menyatakan bahwa mereka telah menolak kehadiran-Nya dengan kekejian mereka sendiri. Ia ingin agar umat-Nya menggantungkan hidup mereka hanya kepada-Nya, bukan kepada ilah lain atau benda-benda. Jika tidak, Ia akan mendatangkan hukuman. Allah yang meninggalkan bait-Nya merupakan gambaran hidup yang tidak berkenan di hadapan Allah. Jadi, Allah tetap bertakhta di atas segala sesuatu dan Ia tetap melihat kita, umat-Nya, tetapi kemuliaan Allah tidak lagi terpancar di dalam hidup kita.

Hidup sebagai umat Allah perlu dinyatakan dengan menghormati kemuliaan-Nya dan menaati kehendak-Nya. Untuk itu, kita harus menjalani kehidupan ini hanya untuk menyembah Allah, tanpa ada yang lain. [JMS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2021/12/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+10

Yehezkiel 10

 1  Lalu aku melihat, sungguh, di atas cakrawala yang di atas kepala kerub tampak di atas mereka sesuatu yang menyerupai takhta, yang seperti permata lazurit kelihatannya.
 2  Maka Ia berkata kepada orang yang berpakaian lenan itu: "Masuklah ke bawah kerub dari antara roda-rodanya dan penuhilah rangkup tanganmu dengan bara api dari tengah-tengah kerub itu dan hamburkan ke atas kota itu." Lalu aku melihat dia masuk.
 3  Kerub-kerub itu berdiri di sebelah selatan Bait Suci, waktu orang itu masuk ke tengah-tengah roda-rodanya; dan segumpal awan memenuhi pelataran dalam.
 4  Dalam pada itu kemuliaan TUHAN naik dari atas kerub dan pergi ke atas ambang pintu Bait Suci, dan Bait Suci ini dipenuhi oleh awan itu dan pelatarannya penuh dengan sinar kemuliaan TUHAN.
 5  Suara sayap kerub itu terdengar sampai pelataran luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman.
 6  Ia memerintahkan kepada orang yang berpakaian lenan itu: "Ambillah api dari tengah-tengah roda-rodanya, dari tengah-tengah kerub itu!" Maka yang berpakaian lenan ini pergi berdiri di samping salah satu dari roda-roda itu.
 7  Lalu seorang kerub itu mengulurkan tangannya dari tengah kerub-kerub ke api yang ada di tengah-tengah mereka, diambilnya sedikit dan ditaruhnya di dalam tangan orang yang berpakaian lenan. Orang ini menerimanya dan pergi.
 8  Pada kerub-kerub itu tampak yang menyerupai tangan manusia di bawah sayap mereka.
 9  Aku melihat, sungguh, di samping kerub-kerub itu terdapat empat roda, satu roda di samping seorang kerub, dan roda-roda ini kelihatannya seperti kilauan permata pirus.
10  Kelihatannya keempatnya adalah serupa, seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah yang lain.
11  Kalau mereka berjalan mereka dapat menuju keempat jurusan tanpa berbalik kalau berjalan; karena tempat mana yang dituju oleh yang di muka, ke situlah pergi yang lain-lain, tanpa berbalik kalau berjalan.
12  Seluruh badan mereka, punggungnya, tangannya, sayapnya, dan roda-rodanya penuh dengan mata sekelilingnya, ya, roda-roda mereka berempat juga.
13  Aku dengar bahwa roda-rodanya disebut "puting beliung".
14  Masing-masing mempunyai empat muka: muka yang pertama ialah muka kerub, yang kedua ialah muka manusia, yang ketiga ialah muka singa dan yang keempat ialah muka rajawali.
15  Kerub-kerub itu naik ke atas. Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu kulihat di tepi sungai Kebar.
16  Kalau kerub-kerub itu berjalan, roda-roda itu juga berjalan di samping mereka; kalau kerub-kerub itu mengangkat sayapnya untuk terbang dari tanah, roda-roda itu tidak bergerak dari samping mereka.
17  Kalau kerub-kerub itu berhenti, roda-roda itu berhenti, kalau kerub-kerub itu naik ke atas, roda-roda itu sama-sama naik dengan mereka; sebab roh makhluk-makhluk hidup itu ialah di dalam roda-roda itu.
18  Lalu kemuliaan TUHAN pergi dari ambang pintu Bait Suci dan hinggap di atas kerub-kerub.
19  Dan kerub-kerub itu mengangkat sayap mereka, dan waktu mereka pergi, aku lihat, mereka naik dari tanah dan roda-rodanya bersama-sama dengan mereka. Lalu mereka berhenti dekat pintu gerbang rumah TUHAN yang di sebelah timur, sedang kemuliaan Allah Israel berada di atas mereka.
20  Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu kulihat di bawah Allah Israel di tepi sungai Kebar. Dan aku mengerti, bahwa mereka adalah kerub-kerub.
21  Masing-masing mempunyai empat muka dan bagi masing-masing ada empat sayap dan di bawah sayap mereka ada yang berbentuk tangan manusia.
22  Kelihatannya muka mereka adalah serupa dengan muka yang kulihat di tepi sungai Kebar. Masing-masing berjalan lurus ke mukanya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar