(e-SH) 24 September -- Amos 2:6-16 - Mewujudkan Kesalehan Sosial

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 24 September 2021
Ayat SH: Amos 2:6-16

Judul: Mewujudkan Kesalehan Sosial

Alkitab tidak hanya berbicara soal kesalehan pribadi tetapi juga kesalehan sosial. Kesalehan yang kedua itu mewujud kepada keadilan dan pengutamaan orang-orang yang terpinggirkan secara ekonomi serta sosial. Kedua bentuk kesalehan itu harus dilakukan oleh umat sebagai bagian dari penyembahan kepada Tuhan.

Kini tibalah juga nubuat penghukuman terhadap bangsa Israel. Seolah-olah kesabaran Tuhan sudah habis atas Israel sehingga bangsa ini akan dihukum atas kebobrokan moral mereka yang merajalela. Orang miskin ditindas dan sulit untuk memperoleh keadilan. Bahkan, mereka yang sulit untuk membayar utang dijual sebagai budak (6). Penindasan merajalela atas orang-orang yang terpinggirkan (7a). Budak-budak perempuan mengalami pelecehan, bahkan dilecehkan oleh ayah dan anak dalam rumah tangga yang sama, sebuah tindakan yang jelas-jelas bertentangan dengan hukum Tuhan (7b).

Mereka juga mengeksploitasi pengutang dengan menahan pakaian yang digadaikan yang seharusnya tidak boleh disimpan sampai hari berganti, dan bahkan meminum anggur hasil denda di pengadilan. Ironisnya, tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang-orang yang akrab dengan ritus agama. Meski Allah akan menghukum, melalui Amos, Allah mengingatkan umat-Nya akan penyertaan-Nya dalam sejarah mereka.

Harusnya bukti akan penyertaan Tuhan dan kasih-Nya yang tidak berkesudahan akan makin mendorong umat untuk menegakkan keadilan serta mengutamakan orang yang terpinggirkan, dan bukan sebaliknya. Allah telah berbuat baik kepada mereka, maka haruslah juga mereka berbuat baik dalam kehidupan sebagai bangsa, dan hidup dalam kesalehan komunal.

Kita pun telah merasakan kebaikan Allah. Perjalanan panjang hidup kita telah membuktikan betapa besar kasih-Nya. Maka, kiranya di masa kini kita dapat melakukan kebaikan yang sama terhadap orang-orang yang terpinggirkan, yakni orang-orang miskin dan lemah. Itulah bentuk kesalehan sosial yang harus kita kerjakan, melebihi ritual keagamaan. [WDN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2021/09/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Amos+2:6-16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amos+2:6-16

Amos 2:6-16

 6  Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Israel, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka menjual orang benar karena uang dan orang miskin karena sepasang kasut;
 7  mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara; anak dan ayah pergi menjamah seorang perempuan muda, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku;
 8  mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka.
 9  Padahal Akulah yang memunahkan dari depan mereka, orang Amori, yang tingginya seperti tinggi pohon aras dan yang kuat seperti pohon tarbantin; Aku telah memunahkan buahnya dari atas dan akarnya dari bawah.
10  Padahal Akulah yang menuntun kamu keluar dari tanah Mesir dan memimpin kamu empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kamu menduduki negeri orang Amori;
11  Aku telah membangkitkan sebagian dari anak-anakmu menjadi nabi dan sebagian dari teruna-terunamu menjadi nazir. Bukankah betul-betul begitu, hai orang Israel?" demikianlah firman TUHAN.
12  "Tetapi kamu memberi orang nazir minum anggur dan memerintahkan kepada para nabi: Jangan kamu bernubuat!
13  Sesungguhnya, Aku akan mengguncangkan tempat kamu berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum.
14  Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tidak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tidak dapat melarikan diri.
15  Pemegang panah tidak dapat bertahan, orang yang cepat kaki tidak akan terluput dan penunggang kuda tidak dapat meluputkan diri.
16  Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu," demikianlah firman TUHAN.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar