(e-SH) 12 Agustus -- Yakobus 1:9-11 - Keindahan yang Rapuh

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 12 Agustus 2021
Ayat SH: Yakobus 1:9-11

Judul: Keindahan yang Rapuh

Menjadi orang kaya, hidup enak, dan nyaman didambakan banyak orang. Banyak orang Kristen juga memperjuangkan hal itu. Banyak orang berkorban waktu, tenaga, dan hal-hal berharga dalam hidupnya demi mencapainya. Akan tetapi, apakah hal itu sungguh berharga dan layak diperjuangkan?

Penulis Yakobus menunjukkan bahwa orang kaya adalah seperti bunga rumput (10). Orang kaya diibaratkan seperti bunga rumput yang terkena panas terik matahari dan membuatnya layu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya (11). Seperti bunga rumput yang layu, demikianlah juga keadaan orang kaya. Di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap. Semarak orang kaya menakjubkan, akan tetapi sekejap sirna.

Dalam surat Yakobus ini tertulis banyak sekali orang yang memperjuangkan dan memberikan seluruh hidupnya untuk mengejar kekayaan. Bahkan, mereka rela menindas sesama demi memperkaya diri. Banyak tuan tanah yang mengeksploitasi orang-orang miskin di seluruh penjuru negeri, termasuk di Yudea dan Galilea.

Bukankah hal ini masih terjadi sampai hari ini? Ada orang-orang yang memanfaatkan kondisi yang buruk dan petaka yang dialami sesamanya untuk memperkaya dirinya sendiri. Hal demikian bukan ciri kehidupan umat Allah. Dalam hal kekayaan, bukan berarti bahwa seorang Kristen tidak boleh kaya. Kekayaan adalah anugerah keindahan yang diberikan Allah agar orang percaya mampu menolong orang lain. Namun, pada saat yang sama anugerah keindahan ini rapuh dan mudah lenyap.

Allah tidak menghendaki supaya kita memberikan seluruh hidup untuk sesuatu yang rapuh itu, apalagi sampai mengeksploitasi dan menyengsarakan sesama. Allah menghendaki kita mengelola kekayaan untuk mengurangi kesengsaraan orang lain. Misalnya, memberi upah pekerja dengan menerapkan prinsip-prinsip kasih.

Sudah semestinya kita memohon kepada Tuhan supaya kita dimampukan untuk meringankan kesengsaraan sesama, bukan justru menambahnya. [JHN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2021/08/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yakobus+1:9-11
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yakobus+1:9-11

Yakobus 1:9-11

 9  Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi,
10  dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.
11  Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar