(e-SH) 6 Juni -- Yesaya 40:12-31 - Allah Itu Luar Biasa

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 6 Juni 2021
Ayat SH: Yesaya 40:12-31

Judul: Allah Itu Luar Biasa

Sewaktu jenuh bekerja, penulis suka pergi ke gunung. Di sana kesan terdalam yang penulis dapatkan adalah kesadaran betapa luar biasanya alam ini. Penulis langsung terpikir bahwa Penciptanya jauh lebih luar biasa.

Kita bisa melihat bahwa sebagai Pencipta, begitu luar biasa pengetahuan (12), kebijaksanaan (13-14), kebesaran (15-17), keagungan (22-24), dan kekuasaan (26) Tuhan. Namun, segala keluarbiasaan Tuhan tersebut sering kita lupakan. Bahkan, Allah sering kita pertanyakan dalam hidup ini ketika hidup kita sedang berada dalam tekanan berat. Sebagaimana dalam ayat 27, orang Israel mempertanyakan Tuhan yang seolah tidak peduli dan tidak melihat kesusahan mereka dalam pembuangan. Beban itu menutupi pikiran dan hati kita untuk melihat, menyadari, dan memercayai Tuhan sebagai Allah sumber kekuatan kita (29-31). Sebab itu, firman ini mengingatkan kita akan beberapa hal.

Pertama, kita harus melihat alam sekeliling kita untuk kembali sadar bahwa Tuhan Pencipta segala sesuatu bukan Pribadi yang lemah, yang tidak mengetahui apa yang terjadi dalam hidup kita.

Kedua, kita tidak boleh menyamakan Allah dengan apa pun karena Ia adalah Pencipta, sementara kita adalah ciptaan-Nya. Jangan sampai Tuhan Pencipta yang kekal kita gantikan dengan berhala yang tidak berarti.

Ketiga, kita harus senantiasa bergantung pada Tuhan karena hanya Dialah sumber hidup dan kekuatan kita. Untuk itu, tindakan yang perlu kita lakukan adalah tetap percaya dan bergantung sepenuhnya pada-Nya. Tuhan tidak akan pernah mengecewakan kita. Harus selalu kita ingat bahwa pertolongan-Nya datang pada waktu yang Dia tentukan, bukan pada waktu yang kita mau. Kita tidak mungkin mengatur Dia, Sang Pencipta. Secara logika, hal itu ngawur.

Sebab itu, sudah seharusnya kita bersyukur memiliki Allah yang begitu luar biasa. Apa pun yang akan kita hadapi, kita tidak perlu merasa kecil hati, karena Tuhan Sang Pencipta senantiasa bersama kita. [RMS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2021/06/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yesaya+40:12-31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yesaya+40:12-31

Yesaya 40:12-31

12  Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur langit dengan jengkal, menyukat debu tanah dengan takaran, menimbang gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca?
13  Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?
14  Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian?
15  Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya.
16  Libanon tidak mencukupi bagi kayu api dan margasatwanya tidak mencukupi bagi korban bakaran.
17  Segala bangsa seperti tidak ada di hadapan-Nya mereka dianggap-Nya hampa dan sia-sia saja.
18  Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?
19  Patungkah? Tukang besi menuangnya, dan pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai perak untuknya.
20  Orang yang mendirikan arca, memilih kayu yang tidak lekas busuk, mencari tukang yang ahli untuk menegakkan patung yang tidak lekas goyang.
21  Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar bumi diletakkan?
22  Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!
23  Dia yang membuat pembesar-pembesar menjadi tidak ada dan yang menjadikan hakim-hakim dunia sia-sia saja!
24  Baru saja mereka ditanam, baru saja mereka ditaburkan, baru saja cangkok mereka berakar di dalam tanah, sudah juga Ia meniup kepada mereka, sehingga mereka kering dan diterbangkan oleh badai seperti jerami.
25  Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus.
26  Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.
27  Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?"
28  Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.
29  Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
30  Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
31  tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar