e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 10 Mei 2021
Bacaan : LUKAS 8:4-15
Setahun: 2 Raja-raja 24-25
Nats: "Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah." (Lukas 8:11)
Renungan:
MENABUR BENIH FIRMAN
Di musim tanam padi, para petani selalu mempersiapkan benih untuk ditaburkan di sawah atau ladangnya. Padahal benih-benih itu mungkin akan dimakan burung atau dirusak hewan lainnya. Bisa saja banjir datang atau tanah longsor menimbunnya. Atau dirusak hama. Tidak ada jaminan bahwa ia akan berhasil. Tetapi dengan segala kemungkinan itu, sang petani tetap saja menabur. Tentu dengan harapan kelak menuai hasilnya.
Ketekunan sang petani menaburkan benih dapat kita bandingkan juga dengan para penabur firman Tuhan. Ketika firman ditaburkan, berbagai respons akan muncul. Ada yang menyambut dengan sukacita, mengimani dan menghidupinya (ay. 15). Namun ada juga yang mengabaikannya (ay. 12), ada yang menerimanya hanya jika itu menyenangkannya (ay. 13), ada juga yang menerimanya, namun tidak sungguh memahami kuasanya, sehingga firman itu tidak berarti baginya (ay. 14). Begitu pun kita seharusnya tidak berhenti menaburkan firman kebenaran.
Kita harus percaya akan kuasa benih rohani, yaitu firman Allah. Kita perlu berlatih untuk menyampaikannya dengan sederhana dan mudah dimengerti, serta relevan dengan kehidupan pendengar. Tapi kita sungguh memerlukan campur tangan Allah untuk membuatnya bertumbuh dan berbuah dalam hidup manusia. Sebab pada hakekatnya, manusia telah mati secara rohani. Hanya Roh Allah yang dapat menghidupkan mereka. Tepatlah yang Paulus katakan, "Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan" (1Kor. 3:6). Tetaplah tekun menaburkan firman-Nya! --HT/www.renunganharian.net
SEPERTI PETANI TEKUN MENABURKAN BENIH DI LADANGNYA, DEMIKIANLAH HENDAKNYA SETIAP MURID KRISTUS BERTEKUN MENABURKAN FIRMAN-NYA.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2021/05/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2021/05/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?LUKAS+8:4-15
LUKAS 8:4-15
4 Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan:
5 "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
9 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?2+Raja-raja+24-25
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-raja+24-25
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2021 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 10 Mei 2021
Bacaan : LUKAS 8:4-15
Setahun: 2 Raja-raja 24-25
Nats: "Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah." (Lukas 8:11)
Renungan:
MENABUR BENIH FIRMAN
Di musim tanam padi, para petani selalu mempersiapkan benih untuk ditaburkan di sawah atau ladangnya. Padahal benih-benih itu mungkin akan dimakan burung atau dirusak hewan lainnya. Bisa saja banjir datang atau tanah longsor menimbunnya. Atau dirusak hama. Tidak ada jaminan bahwa ia akan berhasil. Tetapi dengan segala kemungkinan itu, sang petani tetap saja menabur. Tentu dengan harapan kelak menuai hasilnya.
Ketekunan sang petani menaburkan benih dapat kita bandingkan juga dengan para penabur firman Tuhan. Ketika firman ditaburkan, berbagai respons akan muncul. Ada yang menyambut dengan sukacita, mengimani dan menghidupinya (ay. 15). Namun ada juga yang mengabaikannya (ay. 12), ada yang menerimanya hanya jika itu menyenangkannya (ay. 13), ada juga yang menerimanya, namun tidak sungguh memahami kuasanya, sehingga firman itu tidak berarti baginya (ay. 14). Begitu pun kita seharusnya tidak berhenti menaburkan firman kebenaran.
Kita harus percaya akan kuasa benih rohani, yaitu firman Allah. Kita perlu berlatih untuk menyampaikannya dengan sederhana dan mudah dimengerti, serta relevan dengan kehidupan pendengar. Tapi kita sungguh memerlukan campur tangan Allah untuk membuatnya bertumbuh dan berbuah dalam hidup manusia. Sebab pada hakekatnya, manusia telah mati secara rohani. Hanya Roh Allah yang dapat menghidupkan mereka. Tepatlah yang Paulus katakan, "Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan" (1Kor. 3:6). Tetaplah tekun menaburkan firman-Nya! --HT/www.renunganharian.net
SEPERTI PETANI TEKUN MENABURKAN BENIH DI LADANGNYA, DEMIKIANLAH HENDAKNYA SETIAP MURID KRISTUS BERTEKUN MENABURKAN FIRMAN-NYA.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2021/05/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2021/05/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?LUKAS+8:4-15
LUKAS 8:4-15
4 Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan:
5 "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
9 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?2+Raja-raja+24-25
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-raja+24-25
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2021 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar