e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 10 Februari 2021
Ayat SH: 1 Raja-raja 1:1-27
Judul: Kehendak Diri versus Kehendak Tuhan
Orang tua sering kali kewalahan menghadapi kenakalan anaknya. Demikian pula dengan Raja Daud, dia juga kewalahan menangani kenakalan Adonia, anaknya. Namun demikian, Raja Daud mendengarkan peringatan Allah yang disampaikan melalui Nabi Natan sehingga takhta kerajaan Israel selamat.
Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegur kelakuannya (6). Adonia tampaknya tumbuh menjadi anak yang mengambil keputusan sekehendak hatinya dan kurang menghormati ayahnya. Pada masa tua Daud, Adonia berani mengangkat dirinya sendiri menjadi raja dengan didukung Yoab, anak Zeruya dan Imam Abyatar (7). Namun demikian, Tuhan menolong Daud melalui Nabi Natan. Dia mengingatkan Batsyeba perihal sumpah Daud kepada Allah untuk mewariskan kerajaan Israel kepada anaknya, Salomo (11-14). Batsyeba pun kemudian mengingatkan Daud perihal sumpahnya itu. Selanjutnya, Nabi Natan kembali mengingatkan Daud mengenai kelakuan Adonia dan kelanjutan takhta kerajaan Israel (22-27).
Adonia perlu belajar dari ayahnya, Daud, yang sangat dekat dengan Tuhan. Dia perlu belajar lebih peka menaati pimpinan Allah. Dia juga perlu belajar mengendalikan diri. Menjadi raja Israel bukanlah soal kemampuan dan kecakapan, tetapi siapa yang berkenan di hadapan-Nya. Tuhan berkenan kepada Salomo sehingga Daud bersumpah mewariskan takhta kerajaan Israel kepadanya. Sebaliknya, meskipun cakap, Adonia tidak diperkenan oleh Tuhan sehingga tidak layak menjadi raja atas Israel.
Kita bisa memiliki segala kecakapan dan kemampuan, tetapi semua itu akan sia-sia jika Tuhan tidak berkenan atas kita. Oleh karena itu, hal yang terutama yang perlu kita miliki adalah kelayakan diri di hadapan Allah. Oleh karena kita berdosa, kita perlu terus membangun relasi dengan Allah dan sesama agar memiliki kepekaan terhadap pimpinan Tuhan di dalam hidup kita.
Dengan mengakui dosa-dosa kita, hidup kita menjadi berkenan di hadapan Allah. Mari kita datang kepada-Nya sebelum mengambil keputusan penting di dalam hidup kita. [RGD]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2021/02/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+Raja-raja+1:1-27
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-raja+1:1-27
1 Raja-raja 1:1-27
1 Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin.
2 Lalu para pegawainya berkata kepadanya: "Hendaklah dicari bagi tuanku raja seorang perawan yang muda, untuk melayani dan merawat raja; biarlah ia berbaring di pangkuanmu, sehingga badan tuanku raja menjadi panas."
3 Maka di seluruh daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah Abisag, gadis Sunem, lalu dibawa kepada raja.
4 Gadis itu amat cantik, dan ia menjadi perawat raja dan melayani dia, tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia.
5 Lalu Adonia, anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya.
6 Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Iapun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom.
7 Maka berundinglah ia dengan Yoab, anak Zeruya dan dengan imam Abyatar dan mereka menjadi pengikut dan pembantu Adonia.
8 Tetapi imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan nabi Natan dan Simei dan Rei dan para pahlawan Daud tidak memihak kepada Adonia.
9 Sesudah itu Adonia mempersembahkan domba, lembu dan ternak gemukan sebagai korban dekat batu Zohelet yang ada di samping En-Rogel, lalu mengundang semua saudaranya, anak-anak raja, dan semua orang Yehuda, pegawai-pegawai raja;
10 tetapi nabi Natan dan Benaya dan para pahlawan dan Salomo, adiknya, tidak diundangnya.
11 Lalu berkatalah Natan kepada Batsyeba, ibu Salomo: "Tidakkah engkau mendengar, bahwa Adonia anak Hagit, telah menjadi raja, sedang tuan kita Daud tidak mengetahuinya?
12 Karena itu, baiklah kuberi nasihat kepadamu, supaya engkau dapat menyelamatkan nyawamu dan nyawa anakmu Salomo.
13 Pergilah masuk menghadap raja Daud dan katakan kepadanya: Bukankah tuanku sendiri, ya rajaku, telah bersumpah kepada hambamu ini: Anakmu Salomo, akan menjadi raja sesudah aku dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku? Mengapakah sekarang Adonia menjadi raja?
14 Dan selagi engkau berbicara di sana dengan raja, akupun akan masuk pula dan menyokong perkataanmu itu."
15 Jadi masuklah Batsyeba menghadap raja ke dalam kamarnya. Waktu itu raja sudah sangat tua dan Abisag, gadis Sunem itu, melayani raja.
16 Lalu Batsyeba berlutut dan sujud menyembah kepada raja. Raja bertanya: "Ada yang kauingini?"
17 Lalu perempuan itu berkata kepadanya: "Tuanku sendiri telah bersumpah demi TUHAN, Allahmu, kepada hambamu ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan ia akan duduk di atas takhtaku.
18 Tetapi sekarang, lihatlah, Adonia telah menjadi raja, sedang tuanku raja sendiri tidak mengetahuinya.
19 Ia telah menyembelih banyak lembu, ternak gemukan dan domba, dan telah mengundang semua anak raja dan imam Abyatar dan Yoab, panglima itu, tetapi hambamu Salomo tidak diundangnya.
20 Dan kepadamulah, ya tuanku raja, tertuju mata seluruh orang Israel, supaya engkau memberitahukan kepada mereka siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku.
21 Nanti aku ini dan anakku Salomo dituduh bersalah segera sesudah tuanku raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya."
22 Selagi Batsyeba berbicara dengan raja, datanglah nabi Natan.
23 Diberitahukan kepada raja: "Itu ada nabi Natan." Masuklah ia menghadap raja, lalu sujud menyembah kepada raja dengan mukanya sampai ke tanah.
24 Natan berkata: "Ya tuanku raja, tuanku sendirilah rupa-rupanya yang telah berkata: Adonia akan menjadi raja sesudah aku dan ia akan duduk di atas takhtaku!
25 Sebab pada hari ini ia telah menyembelih banyak lembu, ternak gemukan dan domba; ia mengundang semua anak raja, para panglima dan imam Abyatar, dan sesungguhnya mereka sedang makan minum di depannya sambil berseru: Hidup raja Adonia!
26 Tetapi hambamu ini, dan imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan hambamu Salomo tidak diundangnya.
27 Jika hal ini terjadi dari pihak tuanku raja, maka engkau tidak memberitahu hamba-hambamu ini, siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 10 Februari 2021
Ayat SH: 1 Raja-raja 1:1-27
Judul: Kehendak Diri versus Kehendak Tuhan
Orang tua sering kali kewalahan menghadapi kenakalan anaknya. Demikian pula dengan Raja Daud, dia juga kewalahan menangani kenakalan Adonia, anaknya. Namun demikian, Raja Daud mendengarkan peringatan Allah yang disampaikan melalui Nabi Natan sehingga takhta kerajaan Israel selamat.
Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegur kelakuannya (6). Adonia tampaknya tumbuh menjadi anak yang mengambil keputusan sekehendak hatinya dan kurang menghormati ayahnya. Pada masa tua Daud, Adonia berani mengangkat dirinya sendiri menjadi raja dengan didukung Yoab, anak Zeruya dan Imam Abyatar (7). Namun demikian, Tuhan menolong Daud melalui Nabi Natan. Dia mengingatkan Batsyeba perihal sumpah Daud kepada Allah untuk mewariskan kerajaan Israel kepada anaknya, Salomo (11-14). Batsyeba pun kemudian mengingatkan Daud perihal sumpahnya itu. Selanjutnya, Nabi Natan kembali mengingatkan Daud mengenai kelakuan Adonia dan kelanjutan takhta kerajaan Israel (22-27).
Adonia perlu belajar dari ayahnya, Daud, yang sangat dekat dengan Tuhan. Dia perlu belajar lebih peka menaati pimpinan Allah. Dia juga perlu belajar mengendalikan diri. Menjadi raja Israel bukanlah soal kemampuan dan kecakapan, tetapi siapa yang berkenan di hadapan-Nya. Tuhan berkenan kepada Salomo sehingga Daud bersumpah mewariskan takhta kerajaan Israel kepadanya. Sebaliknya, meskipun cakap, Adonia tidak diperkenan oleh Tuhan sehingga tidak layak menjadi raja atas Israel.
Kita bisa memiliki segala kecakapan dan kemampuan, tetapi semua itu akan sia-sia jika Tuhan tidak berkenan atas kita. Oleh karena itu, hal yang terutama yang perlu kita miliki adalah kelayakan diri di hadapan Allah. Oleh karena kita berdosa, kita perlu terus membangun relasi dengan Allah dan sesama agar memiliki kepekaan terhadap pimpinan Tuhan di dalam hidup kita.
Dengan mengakui dosa-dosa kita, hidup kita menjadi berkenan di hadapan Allah. Mari kita datang kepada-Nya sebelum mengambil keputusan penting di dalam hidup kita. [RGD]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2021/02/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+Raja-raja+1:1-27
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-raja+1:1-27
1 Raja-raja 1:1-27
1 Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin.
2 Lalu para pegawainya berkata kepadanya: "Hendaklah dicari bagi tuanku raja seorang perawan yang muda, untuk melayani dan merawat raja; biarlah ia berbaring di pangkuanmu, sehingga badan tuanku raja menjadi panas."
3 Maka di seluruh daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah Abisag, gadis Sunem, lalu dibawa kepada raja.
4 Gadis itu amat cantik, dan ia menjadi perawat raja dan melayani dia, tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia.
5 Lalu Adonia, anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya.
6 Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Iapun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom.
7 Maka berundinglah ia dengan Yoab, anak Zeruya dan dengan imam Abyatar dan mereka menjadi pengikut dan pembantu Adonia.
8 Tetapi imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan nabi Natan dan Simei dan Rei dan para pahlawan Daud tidak memihak kepada Adonia.
9 Sesudah itu Adonia mempersembahkan domba, lembu dan ternak gemukan sebagai korban dekat batu Zohelet yang ada di samping En-Rogel, lalu mengundang semua saudaranya, anak-anak raja, dan semua orang Yehuda, pegawai-pegawai raja;
10 tetapi nabi Natan dan Benaya dan para pahlawan dan Salomo, adiknya, tidak diundangnya.
11 Lalu berkatalah Natan kepada Batsyeba, ibu Salomo: "Tidakkah engkau mendengar, bahwa Adonia anak Hagit, telah menjadi raja, sedang tuan kita Daud tidak mengetahuinya?
12 Karena itu, baiklah kuberi nasihat kepadamu, supaya engkau dapat menyelamatkan nyawamu dan nyawa anakmu Salomo.
13 Pergilah masuk menghadap raja Daud dan katakan kepadanya: Bukankah tuanku sendiri, ya rajaku, telah bersumpah kepada hambamu ini: Anakmu Salomo, akan menjadi raja sesudah aku dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku? Mengapakah sekarang Adonia menjadi raja?
14 Dan selagi engkau berbicara di sana dengan raja, akupun akan masuk pula dan menyokong perkataanmu itu."
15 Jadi masuklah Batsyeba menghadap raja ke dalam kamarnya. Waktu itu raja sudah sangat tua dan Abisag, gadis Sunem itu, melayani raja.
16 Lalu Batsyeba berlutut dan sujud menyembah kepada raja. Raja bertanya: "Ada yang kauingini?"
17 Lalu perempuan itu berkata kepadanya: "Tuanku sendiri telah bersumpah demi TUHAN, Allahmu, kepada hambamu ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan ia akan duduk di atas takhtaku.
18 Tetapi sekarang, lihatlah, Adonia telah menjadi raja, sedang tuanku raja sendiri tidak mengetahuinya.
19 Ia telah menyembelih banyak lembu, ternak gemukan dan domba, dan telah mengundang semua anak raja dan imam Abyatar dan Yoab, panglima itu, tetapi hambamu Salomo tidak diundangnya.
20 Dan kepadamulah, ya tuanku raja, tertuju mata seluruh orang Israel, supaya engkau memberitahukan kepada mereka siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku.
21 Nanti aku ini dan anakku Salomo dituduh bersalah segera sesudah tuanku raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya."
22 Selagi Batsyeba berbicara dengan raja, datanglah nabi Natan.
23 Diberitahukan kepada raja: "Itu ada nabi Natan." Masuklah ia menghadap raja, lalu sujud menyembah kepada raja dengan mukanya sampai ke tanah.
24 Natan berkata: "Ya tuanku raja, tuanku sendirilah rupa-rupanya yang telah berkata: Adonia akan menjadi raja sesudah aku dan ia akan duduk di atas takhtaku!
25 Sebab pada hari ini ia telah menyembelih banyak lembu, ternak gemukan dan domba; ia mengundang semua anak raja, para panglima dan imam Abyatar, dan sesungguhnya mereka sedang makan minum di depannya sambil berseru: Hidup raja Adonia!
26 Tetapi hambamu ini, dan imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan hambamu Salomo tidak diundangnya.
27 Jika hal ini terjadi dari pihak tuanku raja, maka engkau tidak memberitahu hamba-hambamu ini, siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar