(e-SH) 23 Januari -- Matius 12:22-37 - Buta Kebenaran

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 23 Januari 2021
Ayat SH: Matius 12:22-37

Judul: Buta Kebenaran

Terkadang terbersit di dalam pikiran, alangkah menyenangkan hidup di zaman ketika Yesus sering melakukan mukjizat, sebab orang-orang menjadi mudah sekali percaya kepada Yesus.

Pada hari itu Yesus menyembuhkan orang yang buta dan bisu yang sekaligus dirasuki setan (22). Sebuah mukjizat yang menakjubkan, yang menunjukkan kuasa ilahi, karya Allah Yang Mahabesar.

Orang-orang Farisi memahami apa yang tercatat di dalam Alkitab, namun sulit bagi mereka untuk mengakui bahwa Yesus adalah Mesias. Hati mereka dipenuhi oleh iri dan dengki. Perasaan marah orang-orang Farisi kepada Yesus terus berkelanjutan. Kondisi makin memanas ketika orang banyak merasa takjub dan mulai meyakini bahwa Yesus adalah anak Daud (23). Sebutan Anak Daud merujuk pada Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan. Kondisi ini mengancam kedudukan orang-orang Farisi yang secara politik dan agama berkuasa pada masa itu.

Oleh karena iri dan merasa terancam, mereka menuduh bahwa mukjizat yang dilakukan oleh Yesus berasal dari kuasa Beelzebul (24).

Pengetahuan akan kebenaran Alkitab dan mukjizat yang telah dilihat di depan mata tidak menjadikan orang Farisi takjub dan percaya. Sebaliknya, perasaan iri dan dengki menjadikan hati mereka buta. Mereka menjadi tidak puas terhadap keberadaan diri yang telah ditetapkan oleh Tuhan di dalam tatanan semesta alam. Kedengkian dapat muncul dalam bentuk kecemburuan, persaingan, dan kecurigaan sehingga melahirkan tuduhan-tuduhan dan pencideraan nama baik. Yesus menegur orang-orang Farisi yang dikuasai dengki, yang hatinya dikuasai kejahatan, dan yang tidak melihat kedatangan Mesias.

Saat kebenaran dinyatakan, sudah semestinya kita bertobat dan tidak bersikap seperti orang Farisi. Kita diajak untuk berani melakukan introspeksi diri. Kita perlu menerima kebenaran dengan hati terbuka dan merenungkan firman-Nya atas diri kita. Dengan begitu, kita tidak membiarkan diri dibutakan oleh kemanusiaan kita, tetapi kita mau tunduk dan mengikuti kebenaran Tuhan. [MKG]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2021/01/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Matius+12:22-37
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+12:22-37

Matius 12:22-37

22  Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat.
23  Maka takjublah sekalian orang banyak itu, katanya: "Ia ini agaknya Anak Daud."
24  Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan."
25  Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan.
26  Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis, iapun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri; bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?
27  Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa siapakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu.
28  Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
29  Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu.
30  Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.
31  Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.
32  Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.
33  Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.
34  Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.
35  Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
36  Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
37  Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar