(e-SH) 16 November -- Yesaya 29:1-8 - Ketika Allah Sulit Dipahami

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 16 November 2020
Ayat SH: Yesaya 29:1-8

Judul: Ketika Allah Sulit Dipahami

Ada ungkapan blessing in disguise, "berkat yang tersembunyi". Ungkapan ini menyatakan berkat yang diterima, tetapi secara tidak terang-terangan. Kata disguise sendiri berarti tersamarkan.

Berkat itu sulit terlihat karena tertutupi pengalaman yang tidak menyenangkan. Misalnya, seseorang tampaknya tidak beruntung karena ketinggalan pesawat. Namun pada akhirnya, ia melihatnya sebagai berkat. Pasalnya, sesaat kemudian ada berita bahwa orang tuanya sakit sehingga ia harus segera pulang ke rumah. Kondisi tidak beruntung itu berubah menjadi berkat. Sekalipun demikian, tidak selalu mudah mengenali berkat yang tersembunyi itu.

Dalam bacaan kita, Yesaya menyampaikan bahwa Yerusalem akan mengalami pengepungan oleh musuh, keadaan mereka pada saat itu akan sangat mengerikan (1-4). Memang pada akhirnya Allah melepaskan mereka. Namun, cara Allah menolong umat-Nya sungguh mengerikan karena dengan menimbulkan guntur, gempa, suara hebat, puting beliung, badai, dan nyala api (6). Memang semua itu membuat musuh mundur, tetapi penduduk Yerusalem juga merasakan kengeriannya. Bagaimana mereka bisa melihat bahwa hal itu adalah cara Allah menolong mereka? Mungkin saja pada akhirnya mereka justru bersungut-sungut karena ketakutan. Sudah dikepung musuh, mereka masih juga harus dikelilingi bencana alam.

Mungkin kita sesekali mengalami peristiwa yang membuat Allah sulit dipahami. Dalam situasi seperti itu, sebaiknya kita berusaha untuk diam dan tenang. Melihat ke dalam diri kita dan bertanya, "Mengapa Allah mengizinkan keadaan yang sulit terjadi? Apa yang harus diubah dalam hidup saya?"

Kita perlu merendahkan hati dan melakukan refleksi dari pengalaman buruk itu. Marilah kita membuka mata lebih lebar untuk melihat lebih dekat supaya dapat belajar mengerti kehendak Allah melalui peristiwa tersebut. Semoga dengan usaha ini, Allah yang tadinya sulit dipahami akan semakin kita kenal lebih dekat. Dengan demikian, kita dapat melihat berkat-Nya yang tersembunyi. [KRS]

e-SH versi web:https://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/11/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yesaya+29:1-8
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yesaya+29:1-8

Yesaya 29:1-8

 1  Celakalah Ariel, Ariel, kota tempat Daud berkemah! Biarlah tahun demi tahun perayaan-perayaan silih berganti!
 2  Aku akan menyesakkan Ariel, sehingga orang mengerang dan mengaduh, dan kota itu akan seperti perapian bagi-Ku.
 3  Aku akan berkemah di segala penjuru mengepung engkau, dan akan membuat tempat-tempat pengintaian untuk mengimpit engkau, dan akan mendirikan pagar-pagar pengepungan terhadap engkau.
 4  Maka engkau akan merendahkan diri dan engkau bersuara dari dalam tanah, perkataanmu kedengaran samar-samar dari dalam debu; suaramu akan berbunyi seperti suara arwah dari dalam tanah, dan perkataanmu akan kedengaran seperti bisikan dari dalam debu.
 5  Akan tetapi segala pasukan lawanmu akan hilang lenyap seperti abu halus, dan semua orang yang gagah sombong akan menjadi seperti sekam yang melintas terbang. Sebab dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata,
 6  engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis.
 7  Maka segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan Ariel, dan semua orang yang memerangi dia dan kubu pertahanannya dan orang-orang yang menyesakkan dia akan seperti mimpi dan seperti penglihatan malam-malam:
 8  seumpama seorang yang lapar bermimpi ia sedang makan, pada waktu terjaga, perutnya masih kosong, atau seumpama seorang yang haus bermimpi ia sedang minum, pada waktu terjaga, sesungguhnya ia masih lelah, kerongkongannya masih dahaga, demikianlah halnya dengan segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan gunung Sion.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar