(e-SH) 13 Oktober -- Yesaya 7:1-9 - Jaminan Tuhan di Tengah Ancaman Musuh

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 13 Oktober 2020
Ayat SH: Yesaya 7:1-9

Judul: Jaminan Tuhan di Tengah Ancaman Musuh

Pernahkah saudara mendapat ancaman dan tekanan dari pihak yang lebih kuat? Biasanya hal seperti ini akan mendatangkan kepanikan, kegelisahan, bahkan ketakutan yang menguras tenaga dan pikiran. Bisa saja ini menyita fokus hidup kita. Hidup menjadi tidak produktif dan kita jadi meragukan keberadaan Tuhan.

Kira-kira seperti itulah yang dialami Yehuda. Karena mereka selalu mengeraskan hati dan mengabaikan peringatan yang diberikan Tuhan, maka saat penghukuman pun tiba. Ancaman dari pihak musuh mulai menghampiri mereka. Rezin, raja Aram dan Pekah bin Remalya, raja Israel maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu (1). Yerusalem, yang merupakan kota kudus Tuhan dan menjadi tempat peribadatan mereka, berubah menjadi tempat yang mendatangkan ketakutan kepada Raja Ahas maupun rakyatnya (2).

Dalam situasi seperti itu Tuhan menunjukkan kasih setia-Nya terhadap umat-Nya, yaitu dengan memberikan jaminan perlindungan kepada mereka. Melalui Yesaya, Tuhan menegaskan akan ancaman yang datang bahwa "Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi" (7). Namun, jaminan perlindungan Tuhan harus diikuti dengan sikap raja yang percaya kepada firman Tuhan, yang mengatakan: "Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut" (4). Dengan jaminan ini, diharapkan Raja Ahas dan segenap bangsa Yehuda berbalik kepada Tuhan dan sepenuhnya berlindung kepada Tuhan. Iman mereka kepada Tuhan membawa mereka kembali hidup dalam berkat Tuhan.

Jaminan perlindungan Tuhan kepada umat pilihan merupakan bukti bahwa Tuhan mengasihi umat-Nya, sekalipun mereka memberontak. Tuhan tetap berpihak pada perjanjian-Nya. Bukti kasih setia Tuhan harus menjadi magnet yang membawa umat berbalik kepada-Nya.

Mari kita merespons kasih Tuhan secara patut dengan hidup sesuai kehendak-Nya. Kasih Tuhan adalah jaminan bagi kita bahwa sekalipun ketika kita berada di tengah ancaman, kita aman dalam lindungan-Nya. [MAM]

e-SH versi web:https://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/10/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yesaya+7:1-9
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yesaya+7:1-9

Yesaya 7:1-9

 1  Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, namun mereka tidak dapat mengalahkannya.
 2  Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud: "Aram telah berkemah di wilayah Efraim," maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.
 3  Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: "Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu,
 4  dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya.
 5  Oleh karena Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata:
 6  Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya, kemudian mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya,
 7  maka beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi,
 8  sebab Damsyik ialah ibu kota Aram, dan Rezin ialah kepala Damsyik. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi.
 9  Dan Samaria ialah ibu kota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar