(e-SH) 23 Agustus -- Hakim-hakim 21:1-25 - Keputusan yang Gegabah

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 23 Agustus 2020
Ayat SH: Hakim-hakim 21:1-25

Judul: Keputusan yang Gegabah

Setiap orang pasti akan mengambil keputusan dalam hidupnya. Keputusan yang tepat akan membuat keadaan menjadi lebih baik. Sebaliknya, keputusan yang gegabah berdasarkan emosi sesaat dapat berdampak buruk.

Suku-suku Israel menyesali keputusan mereka yang telah bersumpah untuk tidak menikahkan anak perempuannya kepada orang suku Benyamin. Sumpah yang diambil secara gegabah ini bukan hanya disesali, tetapi juga ditangisi (1-2). Akibat dari keputusan ini, orang Israel melahirkan kejahatan-kejahatan yang merambat. Suku-suku Israel menyarankan suku Benyamin untuk mengambil paksa perempuan dari Yabesh-Gilead untuk dijadikan istri. Bahkan, mereka mengusulkan untuk membunuh orang-orang Yabesh-Gilead, yakni para laki-laki dan perempuan yang sudah pernah tidur dengan laki-laki. Sementara, perempuan yang belum pernah tidur dengan laki-laki bisa dibawa untuk dijadikan istri dari orang-orang suku Benyamin (10-12). Tidak cukup sampai di situ, ketika perempuan-perempuan dari Yabesh-Gilead tidak mencukupi, mereka mengusulkan sebuah ide jahat, yakni melarikan anak-anak perempuan Silo dan membawanya pergi ke tanah Benyamin (21).

Keputusan gegabah itu muncul karena mereka tidak lagi bertanya kepada Tuhan. Akhirnya, mereka berbuat kejahatan dan merambat pada kejahatan lainnya. Orang-orang Israel bersumpah dan mengambil keputusan hanya karena emosi sesaat tanpa pertimbangan matang. Hingga akhirnya, satu dosa akan melahirkan dosa-dosa lainnya. Melalui nas ini, kita belajar bahwa sebuah keputusan bisa merambat serta memengaruhi banyak aspek.

Keputusan yang gegabah mungkin saja akan membuat kita menyesalinya seumur hidup. Oleh karena itu, sebelum memutuskan sesuatu, kita harus menenangkan hati dan bertanya dahulu kepada Allah. Hanya dengan mencari kehendak Allah, kita dapat mengetahui apa yang benar dan yang mendatangkan kebaikan. Mari kita memohon ampun kepada Tuhan jika sering bertindak gegabah dalam mengambil keputusan. [YLM]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/08/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+21:1-25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+21:1-25

Hakim-hakim 21:1-25

 1  Orang-orang Israel telah bersumpah di Mizpa, demikian: "Seorangpun dari kita takkan memberikan anaknya perempuan kepada seorang Benyamin menjadi isterinya."
 2  Ketika bangsa itu datang ke Betel dan tinggal di situ di hadapan Allah sampai petang, maka merekapun menyaringkan suaranya menangis dengan sangat keras,
 3  katanya: "Mengapa, ya TUHAN, Allah Israel, terjadi hal yang begini di antara orang Israel, yakni bahwa hari ini satu suku dari antara orang Israel hilang?"
 4  Keesokan harinya pagi-pagi maka bangsa itu mendirikan mezbah di situ, lalu mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan.
 5  Pada waktu itu berkatalah orang-orang Israel: "Siapakah dari seluruh suku Israel yang tidak ikut datang dengan jemaah ini untuk menghadap TUHAN?" Sebab mereka telah bersumpah dengan sungguh-sungguh mengenai orang yang tidak datang menghadap TUHAN di Mizpa, demikian: "Pastilah ia dihukum mati."
 6  Orang-orang Israel merasa kasihan terhadap suku Benyamin, saudaranya itu, maka kata mereka: "Hari ini ada satu suku terputus dari orang Israel.
 7  Apakah yang dapat kita lakukan kepada orang-orang yang tinggal itu dalam hal mencarikan isteri, karena kitalah yang bersumpah demi TUHAN untuk tidak memberikan seorangpun dari anak-anak perempuan kita kepada mereka menjadi isterinya?"
 8  Sebab itu berkatalah mereka: "Dari suku-suku Israel adakah satu yang tidak datang menghadap TUHAN di Mizpa?" Lalu tampaklah, bahwa dari Yabesh-Gilead tidak ada seorangpun yang datang ke perkemahan jemaah itu.
 9  Lalu diperiksa jumlah bangsa itu, dan tampaklah tidak hadir seorangpun dari penduduk Yabesh-Gilead.
10  Maka perkumpulan itu menyuruh ke situ dua belas ribu orang dari orang-orang gagah perkasa dengan memerintahkan kepada mereka, demikian: "Pergilah, pukullah penduduk Yabesh-Gilead dengan mata pedang, juga perempuan-perempuan dan anak-anak.
11  Tetapi perbuatlah begini: hanya semua laki-laki sajalah dan semua perempuan yang telah pernah tidur dengan laki-laki harus kamu tumpas."
12  Mereka menjumpai di antara penduduk Yabesh-Gilead empat ratus orang anak gadis, perawan yang belum pernah tidur dengan orang laki-laki, lalu gadis-gadis itu dibawa mereka ke perkemahan di Silo, di tanah Kanaan.
13  Sesudah itu segenap umat itu menyuruh orang membawa pesan kepada bani Benyamin yang ada di bukit batu Rimon, lalu memaklumkan damai kepada mereka.
14  Pada waktu itu kembalilah suku Benyamin, dan kepada mereka diberikan perempuan-perempuan yang telah dibiarkan hidup dari antara perempuan Yabesh-Gilead; tetapi belum cukup juga jumlahnya bagi mereka.
15  Maka bangsa itu merasa kasihan kepada suku Benyamin, karena TUHAN telah membuat keretakan di antara suku-suku Israel.
16  Kemudian berkatalah para tua-tua umat itu: "Apakah yang dapat kita lakukan kepada yang tinggal ini dalam hal mencarikan isteri? Sebab perempuan-perempuan telah punah dari antara suku Benyamin."
17  Lagi kata mereka: "Warisan orang-orang yang terluput itu haruslah tetap tinggal pada suku Benyamin, supaya jangan ada suku yang terhapus dari antara orang Israel.
18  Tetapi kita ini tidak dapat memberikan isteri kepada mereka dari anak-anak perempuan kita." Sebab orang-orang Israel telah bersumpah, demikian: "Terkutuklah orang yang memberikan isteri kepada suku Benyamin!"
19  Lalu kata mereka pula: "Setiap tahun ada perayaan bagi TUHAN di Silo yang letaknya di sebelah utara Betel, di sebelah timur jalan raya yang menuju dari Betel ke Sikhem dan di sebelah selatan Lebona."
20  Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: "Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur.
21  Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.
22  Apabila ayah atau saudaranya laki-laki datang untuk menuntutnya kepada kami, maka kami akan berkata kepada mereka: Serahkanlah mereka itu kepada kami dengan rela hati, sebab dalam pertempuran kita tidak dapat menangkap seorang perempuan untuk menjadi isteri mereka masing-masing. Memang kamu ini tidak memberikan anak-anak gadis itu kepada mereka; sebab seandainya demikian, kamu bersalah."
23  Jadi bani Benyamin berbuat demikian; dari gadis-gadis yang menari-nari yang dirampas itu mereka mengambil perempuan, jumlahnya sama dengan jumlah mereka, kemudian pulanglah mereka ke milik pusakanya lalu membangun kota-kotanya kembali dan diam di sana.
24  Pada waktu itu pergilah orang Israel dari sana, masing-masing menurut suku dan kaumnya; mereka masing-masing berangkat dari sana ke milik pusakanya.
25  Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar