(e-SH) 31 Juli -- Hakim-hakim 11:12-28 - Batasan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 31 Juli 2020
Ayat SH: Hakim-hakim 11:12-28

Judul: Batasan

Pernahkah kita terlibat dalam sebuah percakapan yang bertujuan untuk cari tahu tentang urusan orang lain? Dalam kata lain, pernahkah kita bergosip? Kemungkinan besar, kita pernah terlibat. Bahkan bisa jadi kita sendirilah yang berinisiatif memulai percakapan seperti itu. Pada sisi yang lain, kita juga bisa bersikap sebaliknya. Kita memilih untuk tidak mau tahu dengan urusan orang lain. Akibatnya, kita memilih berdiam diri saja.

Bacaan kita hari ini menceritakan respons Yefta terhadap raja bani Amon. Ia mengirim utusannya untuk mempertanyakan alasan kedatangan mereka ke wilayah Israel. Yefta menduga bahwa kedatangan bani Amon hendak mencampuri rencana Allah melalui bangsa pilihan-Nya. Bani Amon ingin mengambil segala kepunyaan bangsa Israel. Mereka yakin bahwa tanah yang diduduki Israel adalah pemberian Kamos, allah mereka. Sementara bagi Yefta, Allah Israel yang telah menyerahkan semuanya itu. Bani Amon hadir untuk menantang Allah Israel.

Urusan campur tangan didasarkan oleh siapa yang menginginkan hal itu terjadi. Apakah karena dikehendaki Allah, diri sendiri, atau orang lain? Tentunya, ini berkaitan dengan hubungan kita terhadap Allah sehingga kita mengetahui rencana dan kehendak-Nya. Kita juga menjadi tahu apakah suatu tindakan benar atau salah di hadapan-Nya.

Allah berdaulat dalam semua peristiwa sejarah. Setiap ciptaan mempunyai peran masing-masing. Ada yang menjadi bagian kuasa Allah; ada juga yang menjadi bagian tanggung jawab manusia. Dalam hal ini, kita tidak bisa mencampuri urusan Allah. Jika berusaha mencampuri, maka kita akan berhadapan dengan murka-Nya. Sebaliknya, jika tidak menyelesaikan urusan yang diembankan kepada kita, maka Ia juga akan marah dan memberi hukuman atas ketidaktaatan itu.

Sebab itu, kita perlu berdoa supaya kita mengerti batasan yang Tuhan berikan dalam setiap rencana dan kehendak-Nya untuk hidup kita. Juga, kita mesti menyadari batasan diri di hadapan-Nya sebab Allah sungguh amat baik menuntun kita. [JSH]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/07/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+11:12-28
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+11:12-28

Hakim-hakim 11:12-28

12  Kemudian Yefta mengirim utusan kepada raja bani Amon dengan pesan: "Apakah urusanmu dengan aku, sehingga engkau mendatangi aku untuk memerangi negeriku?"
13  Jawab raja bani Amon kepada utusan Yefta: "Orang Israel, ketika berjalan keluar dari Mesir, telah merampas tanahku, dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok dan sampai ke sungai Yordan. Maka sekarang, kembalikanlah semuanya itu dengan jalan damai."
14  Lalu Yefta mengirim pula utusan kepada raja bani Amon
15  dengan pesan: "Beginilah kata Yefta: orang Israel tidak merampas tanah orang Moab atau tanah bani Amon.
16  Sebab ketika berjalan keluar dari Mesir, orang Israel melalui padang gurun sampai ke Laut Teberau dan tiba di Kadesh.
17  Ketika itu orang Israel mengirim utusan kepada raja negeri Edom dengan permintaan: Izinkanlah kiranya kami berjalan melalui negerimu ini. Tetapi raja negeri Edom tidak mau mendengar. Mereka mengirim juga utusan kepada raja negeri Moab, tetapi raja ini menolak. Maka orang Israel tinggal di Kadesh.
18  Kemudian mereka berjalan melalui padang gurun, menempuh jalan keliling tanah Edom dan tanah Moab, lalu sampai ke sebelah timur tanah Moab, maka berkemahlah mereka di seberang sungai Arnon, dengan tidak masuk daerah Moab, sebab sungai Arnon itulah batas daerah Moab.
19  Lalu orang Israel mengirim utusan kepada Sihon, raja orang Amori, raja di Hesybon, dan orang Israel meminta kepadanya: Izinkanlah kiranya kami berjalan melalui negerimu ini sampai ke tempat yang kami tuju.
20  Tetapi Sihon tidak percaya kepada orang Israel yang hendak berjalan melalui daerahnya itu, maka dikumpulkannyalah seluruh rakyatnya. Ia berkemah di Yahas, lalu berperang melawan orang Israel.
21  Tetapi TUHAN, Allah Israel, menyerahkan Sihon dengan seluruh rakyatnya ke dalam tangan orang Israel, dan mereka dikalahkan, sehingga orang Israel menduduki seluruh negeri kepunyaan orang Amori, penduduk negeri itu.
22  Demikianlah dimiliki orang Israel seluruh daerah orang Amori itu, dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok dan dari padang gurun sampai ke sungai Yordan.
23  Maka sekarang TUHAN, Allah Israel, telah merebut milik orang Amori, bagi Israel, umat-Nya. Apakah engkau hendak memiliki pula tanah mereka itu?
24  Bukankah engkau akan memiliki apa yang diberi oleh Kamos, allahmu? Demikianlah kami memiliki segala yang direbut bagi kami oleh TUHAN, Allah kami.
25  Lagipula, apakah engkau lebih baik dari Balak bin Zipor, raja Moab? Pernahkah ia menuntut hak kepada orang Israel atau pernahkah ia berperang melawan mereka?
26  Ketika orang Israel diam di Hesybon dengan segala anak kotanya, di Aroer dengan segala anak kotanya, dan di segala kota sepanjang kedua tepi sungai Arnon selama tiga ratus tahun, mengapa pada waktu itu engkau tidak melepaskan kota-kota itu?
27  Jadi aku tidak bersalah terhadap engkau, tetapi engkau berbuat jahat terhadap aku dengan berperang melawan aku. TUHAN, Hakim itu, Dialah yang menjadi hakim pada hari ini antara orang Israel dan bani Amon."
28  Tetapi raja bani Amon tidak mendengarkan perkataan yang disampaikan kepadanya oleh utusan-utusan Yefta.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar