(e-SH) 30 Juli -- Hakim-hakim 11:1-11 - Merespons Panggilan Tuhan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 30 Juli 2020
Ayat SH: Hakim-hakim 11:1-11

Judul: Merespons Panggilan Tuhan

Ketika membaca kisah tentang Abimelekh, kita akan melihat kisah seorang anak dari Gideon yang lahir dari seorang gundik yang berasal dari Sikhem. Perilakunya sangat jahat sehingga ia tega membunuh saudara-saudara tirinya demi kekuasaan.

Sementara itu, kisah yang kita baca pada hari ini bercerita tentang Yefta. Ia seorang anak dari perempuan sundal. Ia mengalami penolakan dua lapis. yaitu dari saudara-saudara yang tidak seibu dan lingkungan tempat kelahirannya. Ia dikenal sebagai seorang pahlawan yang gagah perkasa. Sekalipun sudah diusir, di kemudian hari ia diminta menjadi panglima perang bagi penduduk Gilead untuk melawan bani Amon.

Apa perbedaan antara Yefta dengan Abimelekh? Yefta diberi kekuasaan tanpa harus merebutnya dari orang-orang yang sudah menolak dan mengusirnya. Yefta tidak perlu membunuh saudara-saudaranya agar mendapatkan kekuasaan atas Gilead. Cara Yefta menghadapi konflik sangat bijak. Alkitab mencatat: "... Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa" (11).

Yefta bukanlah seorang yang mengandalkan kekuatannya. Ia juga tidak membutuhkan pengakuan atas kemampuannya. Ia tidak menjadi pemimpin karena keluarga, suku, atau kelompoknya sendiri. Ia hanya perlu Tuhan untuk mengukuhkan identitas diri dan segala tindakannya.

Kisah Yefta mengajarkan sebuah pokok penting tentang panggilan Tuhan dan cara manusia merespons. Seandainya Tuhan memilih kita untuk melaksanakan tugas mulia, sebaiknya bersikaplah dengan cara yang sama seperti Yefta. Jangan sampai kita mengandalkan kekuatan sendiri dan kekerasan seperti Abimelekh. Kita tetap harus rendah hati dengan mengingat bahwa status kita hanyalah alat bagi tujuan dan kemuliaan-Nya.

Walaupun ada penolakan dan permusuhan dari dunia, mari kita merespons panggilan Tuhan dengan segala kerendahan hati dan ketaatan. Kita mesti tidak egois, memilah hal terpenting bagi Tuhan dan sesama dalam hidup ini. [JSH]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/07/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+11:1-11
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+11:1-11

Hakim-hakim 11:1-11

 1  Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead.
 2  Juga isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah besar anak-anak isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: "Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain."
 3  Maka larilah Yefta dari saudara-saudaranya itu dan diam di tanah Tob; di sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi merampok bersama-sama dengan dia.
 4  Beberapa waktu kemudian bani Amon berperang melawan orang Israel.
 5  Dan ketika bani Amon itu berperang melawan orang Israel, pergilah para tua-tua Gilead menjemput Yefta dari tanah Tob.
 6  Kata mereka kepada Yefta: "Mari, jadilah panglima kami dan biarlah kita berperang melawan bani Amon."
 7  Tetapi kata Yefta kepada para tua-tua Gilead itu: "Bukankah kamu sendiri membenci aku dan mengusir aku dari keluargaku? Mengapa kamu datang sekarang kepadaku, pada waktu kamu terdesak?"
 8  Kemudian berkatalah para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Memang, kami datang kembali sekarang kepadamu, ikutilah kami dan berperanglah melawan bani Amon, maka engkau akan menjadi kepala atas kami, atas seluruh penduduk Gilead."
 9  Kata Yefta kepada para tua-tua Gilead: "Jadi, jika kamu membawa aku kembali untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka kepadaku, maka akulah yang akan menjadi kepala atas kamu?"
10  Lalu kata para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Demi TUHAN yang mendengarkannya sebagai saksi antara kita: Kami akan berbuat seperti katamu itu."
11  Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar