(e-SH) 28 Juli -- Hakim-Hakim 10:1-5 - Suksesi Kepemimpinan Rohani

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 28 Juli 2020
Ayat SH: Hakim-Hakim 10:1-5

Judul: Suksesi Kepemimpinan Rohani

Alkisah, ada seorang pebisnis yang menjalankan usaha milik keluarga. Ia adalah generasi kedua yang meneruskan perusahaan tersebut. Ia memiliki dua orang anak yang masih kuliah. Lalu, tiba saatnya ia harus pensiun. Tampaknya, ia tidak rela jika perusahaan itu diurus oleh orang dari luar anggota keluarga. Sementara itu, tidak ada tanda-tanda bahwa kedua anaknya tertarik untuk mengambil alih bisnis itu. Kira-kira, bagaimana kita dapat memberi saran untuk kasus ini?

Bacaan kita hari ini mengetengahkan cerita tentang Abimelekh, Tola, dan Yair. Mereka berjasa membawa Israel keluar dari penindasan bangsa Midian. Ketiganya berasal dari suku yang berbeda. Abimelekh berasal dari suku Manasye; Tola bin Pua adalah seorang Isakhar; lalu Yair adalah orang Gilead dari Manasye. Abimelekh bisa saja menjadi pengganti ayahnya, Gideon. Namun, demi kekuasaan, ia harus membunuh saudara-saudara tirinya. Ini yang membuat Abimelekh hanya dicatat sebagai raja bukan sebagai hakim.

Dari sini, kita bisa belajar satu hal. Kepemimpinan ternyata tidak selalu berkelanjutan secara turun-temurun. Sekalipun Abimelekh adalah anak kandung dari Gideon, tetap saja pertentangan antar ahli waris tidak terhindarkan.

Ada pepatah mengatakan, "Harta, kedudukan atau jabatan tidak kenal saudara". Tuhan mengaruniakan kemampuan yang berbeda kepada setiap orang pilihannya. Sayang sekali hal ini tidak menjadi pelajaran bagi bangsa Israel. Sejarah Israel kerap kali menunjukkan kalau mereka kerap bermasalah dalam hal suksesi (pergantian) kepemimpinan. Sering kali mereka memilih pemimpin berdasarkan keinginan sendiri, bukan kehendak Tuhan.

Dalam hal ini, kita perlu mengubah tata cara suksesi kepemimpinan. Hal pertama yang mesti kita lakukan adalah mengetahui kehendak Allah. Kepemimpinan bukan perkara keturunan, tetapi soal perkenanan Allah semata. Mari kita menjadi pemimpin yang taat dan setia kepada Tuhan sambil bertindak jujur dengan tidak menyalahgunakan pemberian Tuhan. [JSH]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/07/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hakim-Hakim+10:1-5
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-Hakim+10:1-5

Hakim-Hakim 10:1-5

 1  Sesudah Abimelekh, bangkitlah Tola bin Pua bin Dodo, seorang Isakhar, untuk menyelamatkan orang Israel. Ia diam di Samir, di pegunungan Efraim
 2  dan ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh tiga tahun lamanya; kemudian matilah ia, lalu dikuburkan di Samir.
 3  Sesudah dia, bangkitlah Yair, orang Gilead, yang memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh dua tahun lamanya.
 4  Ia mempunyai tiga puluh anak laki-laki, yang mengendarai tiga puluh ekor keledai jantan, dan mereka mempunyai tiga puluh kota, yang sampai sekarang disebutkan orang Hawot-Yair, di tanah Gilead.
 5  Lalu matilah Yair dan dikuburkan di Kamon.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar