(e-SH) 27 Juni -- Pengkhotbah 4:7-16 - Fananya Popularitas

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 27 Juni 2020
Ayat SH: Pengkhotbah 4:7-16

Judul: Fananya Popularitas

Pada zaman milenial ini banyak orang berusaha mencari popularitas. Salah satu caranya adalah dengan berlomba-lomba mem-posting segala kegiatan yang dilakukan demi mendapatkan banyak follower di media sosial. Suasana hati seseorang sering ditentukan oleh berapa banyak orang yang "suka" dengan apa yang di-posting-nya. Namun, popularitas adalah kepuasan yang sangat fana, yang tanpa diketahui sebabnya bisa menghilang begitu saja.

Pengkhotbah menekankan di ayat 13, betapa lebih baik seorang pemuda miskin yang berhikmat daripada seorang raja tua yang bodoh. Umumnya, Alkitab menggambarkan orang tua yang berhasil sebagai hal positif. Namun, ketika orang tersebut tidak lagi mau mendengarkan nasihat (sudah menjadi orang bebal), lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat.

Pengkhotbah menekankan bahwa hikmat lebih penting daripada usia dan keberhasilan. Tidak mengherankan, orang muda itu kemudian menjadi sangat populer, disukai orang, dan akhirnya menjadi raja (15). Namun, generasi berikutnya datang, dan pada akhirnya orang muda itu tidak lagi disukai (16). Kita tidak tahu mengapa ia tidak disukai orang. Karena itu, pengkhotbah menyimpulkan bahwa popularitas juga merupakan sesuatu yang sia-sia (fana), dan yang tidak perlu terus-menerus dipertahankan.

Popularitas merupakan hal fana yang dengan mudah dapat hilang sekejap tanpa penyebab yang jelas. Orang yang semula sangat populer dapat kehilangan ketenarannya dengan cepat. Karena itu, kita jangan menggantungkan hidup pada popularitas yang fana dan mulai mencari apa yang kekal.

Hidup orang percaya adalah untuk menjalankan perintah Tuhan, memuliakan-Nya, dan menikmati-Nya. Mari kita belajar melakukan apa yang dipercaya sebagai hal yang benar yang harus dilakukan, bukan apa yang dianggap bisa membuat populer.

Lepaskanlah diri kita dari jerat popularitas. Mari kita bertekad untuk hidup jauh dari perilaku mencari popularitas dan bersungguh-sungguh mengarahkan diri pada segala yang bernilai kekal. [INT]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/06/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+4:7-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Pengkhotbah+4:7-16

Pengkhotbah 4:7-16

 7  Aku melihat lagi kesia-siaan di bawah matahari:
 8  ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanyapun tidak puas dengan kekayaan; --untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? --Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.
 9  Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.
10  Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!
11  Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?
12  Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
13  Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.
14  Karena dari penjara orang muda itu keluar untuk menjadi raja, biarpun ia dilahirkan miskin semasa pemerintahan orang yang tua itu.
15  Aku melihat semua orang yang hidup di bawah matahari berjalan bersama-sama dengan orang muda tadi, yang akan menjadi pengganti raja itu.
16  Tiada habis-habisnya rakyat yang dipimpinnya, namun orang yang datang kemudian tidak menyukai dia[1:17395]. Oleh sebab itu, inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar