(e-SH) 26 Juni -- Pengkhotbah 3:16-4:6 - Perbedaan Manusia dengan Binatang

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 26 Juni 2020
Ayat SH: Pengkhotbah 3:16-4:6

Judul: Perbedaan Manusia dengan Binatang

Allah kita penuh misteri dan apa yang dikerjakan-Nya dalam dunia tidak dapat diselami oleh manusia, bahkan orang percaya. Salah satunya adalah perbandingan antara manusia dan binatang.

Pengkhotbah menunjukkan bagaimana perjuangan manusia hanyalah kesia-siaan. Ia mengatakan bahwa dunia di mana kita hidup penuh dengan kejahatan. Pertama, ketidakadilan. Tidak ada orang maupun lembaga yang dapat menegakkan keadilan. Kedua, penindasan. Setiap orang yang dilahirkan ke dunia akan melihat betapa jahatnya manusia.

Allah membiarkan hal ini terjadi karena Allah hendak menguji manusia dan memperlihatkan bahwa mereka tidak ada bedanya dengan binatang (18). Di sini ditunjukkan betapa nasib yang sama menimpa mereka, yaitu sama-sama harus mati. Mungkin ada yang berkata bahwa roh manusia berbeda dengan roh binatang. Roh manusia naik ke atas, sedangkan roh binatang turun ke bumi. Namun, pengkhotbah meragukannya karena tidak ada yang bisa membuktikannya (21). Manusia tidak lebih dari binatang karena segala jerih payah dan kecakapan bekerja adalah sia-sia, yang artinya fana.

Satu-satunya yang sanggup membuat perbedaan adalah keadilan Allah. Ia yang akan mengadili setiap manusia. Orang-orang yang tidak adil dan yang menindas akan diganjar hukuman. Sedangkan, orang-orang benar mendapat ketenangan. Allah hendak mengajarkan agar manusia mengerti betapa kita berbeda dari binatang. Sebab, manusia harus mempertanggungjawabkan hidupnya kepada Tuhan.

Banyak orang, bahkan orang Kristen, yang hidupnya seperti binatang. Mereka tidak menyadari bahwa Tuhan sedang menguji mereka. Karena itu, hendaklah kita tidak hidup seperti binatang. Binatang hanya mengikuti instingnya, sedangkan kita hidup untuk menjadi orang benar di hadapan Tuhan dan masuk ke dalam ketenangan bersama-Nya. Sebaiknya, kita paham tentang tanggung jawab iman dan sadar untuk mempertanggungjawabkan semuanya kepada Tuhan. [INT]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/06/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+3:16-4:6
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Pengkhotbah+3:16-4:6

Pengkhotbah 3:16-4:6

16  Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situpun terdapat ketidakadilan.
17  Berkatalah aku dalam hati: "Allah akan mengadili baik orang yang benar maupun yang tidak adil, karena untuk segala hal dan segala pekerjaan ada waktunya."
18  Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah binatang."
19  Karena nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain. Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia.
20  Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu.
21  Siapakah yang mengetahui, apakah nafas manusia naik ke atas dan nafas binatang turun ke bawah bumi.
22  Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya. Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?
 1  Lagi aku melihat segala penindasan yang terjadi di bawah matahari, dan lihatlah, air mata orang-orang yang ditindas dan tak ada yang menghibur mereka, karena di fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan.
 2  Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati, yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup, yang sekarang masih hidup.
 3  Tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada, yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari.
 4  Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
 5  Orang yang bodoh melipat tangannya dan memakan dagingnya sendiri.
 6  Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah[1:17386] dan usaha menjaring angin.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar