(e-SH) 25 Juni -- Pengkhotbah 3:1-15 - Indah pada Waktunya

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 25 Juni 2020
Ayat SH: Pengkhotbah 3:1-15

Judul: Indah pada Waktunya

Orang percaya sama dengan orang tidak percaya. Keduanya tidak dapat mengendalikan apa yang akan mereka alami dalam hidup. Semua orang mengalami banyak hal yang menyukakan hati, tetapi juga banyak hal yang mendukakan hati. Jadi, apa yang berbeda dalam kehidupan orang percaya dan orang tidak percaya?

Dengan ungkapan yang berpasangan, "Ada waktu untuk..., ada waktu untuk...", pengkhotbah menyatakan bahwa hidup adalah campuran antara kegembiraan dan kesedihan. Hal ini menekankan pada ketidakmampuan manusia mengendalikan berbagai peristiwa yang terjadi. Karena itu pengkhotbah bertanya, "Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?" (9). Namun, pengkhotbah juga menyadari bahwa tidak mungkin manusia tidak berjerih payah, karena Allah sudah menetapkan pekerjaan yang harus dilakukan manusia dengan bersusah payah (10, bdk. Kej. 3:17-19).

Supaya kita tidak putus asa, pengkhotbah menegaskan bahwa Allah akan "membuat segala sesuatu indah pada waktunya". Jika kita perhatikan ungkapan berpasangan yang diberikan, ini dimulai dengan "ada waktu untuk lahir" dan diakhiri dengan "ada waktu untuk damai". Pengkhotbah menyatakan bahwa bagi orang percaya, walau harus melewati berbagai hal yang menyenangkan dan menyakitkan, kita dilahirkan untuk berakhir dengan damai bersama Allah. Inilah arti segala sesuatu indah pada waktunya.

Meskipun kita juga mengalami pasang surut seperti orang tidak percaya, tetapi ada perbedaannya. Pada akhirnya, kita berdamai dengan Tuhan. Dan, damai ini tidak dapat diubahkan oleh peristiwa apa pun dalam hidup kita. Karena itu, segala sesuatu menjadi indah pada waktunya.

Dengan mengetahui bahwa pada akhirnya kita akan hidup kekal di dalam damai sejahtera bersama Tuhan, kiranya kita mampu menikmati kehidupan ini dan menjalaninya dengan lebih tenang. Waktu kita sangat berharga. Kita perlu memohon kepada Allah agar dimampukan untuk melihat indahnya hidup bersama-Nya. [INT]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/06/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+3:1-15
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Pengkhotbah+3:1-15

Pengkhotbah 3:1-15

 1  Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.
 2  Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
 3  ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;
 4  ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
 5  ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;
 6  ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
 7  ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;
 8  ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
 9  Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?
10  Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
11  Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
12  Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.
13  Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.
14  Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
15  Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar