(e-SH) 5 April -- Lukas 23:1-7 - Fitnah yang Keji

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 5 April 2020
Ayat SH: Lukas 23:1-7

Judul: Fitnah yang Keji

Apakah saudara pernah difitnah? Bagaimana rasanya? Pasti menyakitkan. Fitnah memang lebih kejam daripada pembunuhan. Walau faktanya demikian, namun masih saja ada orang yang tega memfitnah.

Sidang Sanhedrin membawa Yesus ke hadapan Pilatus, gubernur Romawi di Yerusalem (1). Saat itu, Sidang Sanhedrin belum diperkenankan menjatuhkan hukuman mati. Oleh karena itu, mereka meminta pemerintah Romawi untuk memutuskan.

Mereka mendakwa Yesus dari ranah agama sampai politik. Pertama, menurut mereka, ajaran Yesus menyesatkan. Kedua, mereka menuduh bahwa Yesus melakukan provokasi untuk melawan kaisar supaya tidak membayar pajak. Ketiga, Yesus telah berani menyebut diri sebagai raja (2).

Di depan Pilatus, mereka memfitnah Yesus tanpa bukti yang jelas. Namun, Pilatus tidak begitu saja mau menerimanya. Sebab dalam pandangannya, Yesus terlihat sangat sederhana dan tidak menunjukkan ciri-ciri seorang pemberontak. Pilatus pun berkata, "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada orang ini, " (4). Artinya, pernyataan ini kebalikan dari dakwaan Sidang Sanhedrin.

Meskipun demikian, Pilatus tidak melepaskan Yesus karena berbagai tarikan kepentingan politik. Akhirnya, jalan aman baginya adalah melemparkan masalah ini kepada orang lain, yakni Herodes (7). Sebab secara hukum, Yesus masih berada di Yudea, wilayah kekuasaan Herodes.

Suka atau tidak suka, ranah agama selalu menjadi isu yang sangat sensitif jika dikaitkan dengan masalah politik. Sejarah menunjukkan, apabila agama bermain di pentas politik, agama kerap digunakan sebagai alat politik.

Idealnya, agama harus menjadi suluh pencerah dalam aktivitas politik praktis. Agama semestinya bisa membersihkan politik yang selama ini terkesan kotor. Agama bisa turut ambil bagian dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. Dengan begitu, agama bukan lagi wadah untuk saling memfitnah dan menghina sesama. Menghindari fitnah memang tidak mudah, tetapi mari kita menghindar untuk tidak memfitnah. [SGP]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/04/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+23:1-7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+23:1-7

Lukas 23:1-7

 1  Lalu bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus.
 2  Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja."
 3  Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
 4  Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini."
 5  Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya: "Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini."
 6  Ketika Pilatus mendengar itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea.
 7  Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar